Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ledakan di Mako Brimob Surabaya

Cerita Anggota Brimob yang Jadi Korban Ledakan saat Dijenguk Kapolda : Saya Kira Ban atau Teroris

Cerita Anggota Brimob yang Jadi Korban Ledakan saat Dijenguk Kapolda Jatim : Saya Kira Ban meletus atau Teroris

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto bersama Komandan Pasukan Gegana Brigjen Pol Reza Arief Dewanto menjenguk 10 orang anggota Brimob yang dirawat di RS Bhayangkara Surabaya, pada Selasa (5/2/2024) siang. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto bersama Komandan Pasukan Gegana Brigjen Pol Reza Arief Dewanto menjenguk 10 orang anggota Brimob yang dirawat di RS Bhayangkara Surabaya, pada Selasa (5/2/2024) siang. 

Anggota Brimob itu menjalani perawatan medis, akibat ledakan gudang penyimpanan bahan peledak (handak) dalam Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Jalan Gresik No 39, Morokrembangan, Krembangan, Surabaya, pada Senin (4/3/2024) kemarin.

Irjen Pol Imam juga mendatangi beberapa orang personel yang dirawat di beberapa ruangan kamar instalasi rawat inap lantai tiga RS Bhayangkara Surabaya. 

Hampir semua personel yang dirawat itu, dalam keadaan sadar, dan dapat berkomunikasi deny baik, meskipun beberapa diantara mereka masih harus berbaring di atas kasur. 

Seraya menanyakan kabar terbaru mengenai proses pemulihan kesehatan.

Irjen Pol Imam juga menyempatkan diri menanyakan kronologi atau detik-detik ledakan markas terjadi. 

"Kamu saat itu ikut pelatihannya. Saat kejadian, bagaimana situasinya saat itu," tanya Imam kepada salah satu anggota yang sedang dijenguknya. 

Seorang anggota Brimob yang dirawat itu menceritakan bahwa dirinya sempat terluka akibat terdorong oleh tubuh teman-temannya yang lain dalam ruangan tempat pelatihan.

"Tahan nafas, karena asap semua. Saya terdorong, karena teman-teman (terdorong setelah ledakan)," ujar salah seorang Brimob itu, kepada Irjen Pol Imam Sugianto, yang berdiri di samping ranjang kasur perawatannya. 

Kemudian, ada anggota lain yang lebih lugas menceritakan detik-detik menegangkan ditengah rentetan ledakan tersebut. 

Anggota Brimob yang menceritakan pengalamannya saat dijenguk Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto itu, mengaku sedang bertugas dan bersiaga di pos penjagaan utama markas. 

Tangan kanannya tampak diperban dan terpaksa diikat dengan alat bantu penopang yang dikaitkan menggantung pada bahu kanannya. 

Insiden ledakan tersebut diakui si anggota Brimob begitu mengagetkan. Selain rentetan dua ledakan yang terjadi dalam rentang durasi waktu singkat.

Efek ledakan tersebut benar-benar memporak-porandakan seluruh bangunan di dekatnya. 

Tangan kanannya itu mengalami luka karena terkena serpihan kaca bangunan yang terlempar dan beterbangan akibat daya ledakan tersebut. 

"Jari memar. Saya paling jauh. (Luka kenapa) terlempar kaca. Jadi kaca pecah terkena ke saya. Keluar darah 2 literan," ujar si anggota Brimob kelahiran Jombang Jatim itu, menceritakan kejadian tersebut, seraya tetap berbaring di kasur. 

Si anggota Brimob kembali menceritakan kepada Sang Jenderal, bahwa pada ledakan pertama, sempat dikira bersumber dari ban kendaraan berat jenis truk kontainer yang meletus di dekat pagar utama markas. 

Namun, spekulasinya itu meleset setelah ledakan kedua terjadi. Saat itu si anggota Brimob mulai berpikir bahwa ledakan tersebut bersumber dari aksi penyerangan yang dilakukan oleh kelompok teroris

"Pertama indikasinya kan, ban kontener di jalan yang meletus. Saya pengawasan karena saya piket, saya kira mungkin teroris menyerang, ternyata bukan," katanya. 

Serpihan kaca yang terlempar itu, membuatnya terluka. Namun, karena sadar bahwa dirinya sedang bertugas jaga, ia memilih mengenyampingkan rasa sakit yang dialaminya itu. 

Si anggota Brimob berupaya tetap tegar, dan tentunya menahan sekuat tenaga rasa sakit akibat luka itu, untuk berupaya mencari sumber ledakan, seraya memastikan kondisi dari anggota Brimob lain yang dimungkinkan menjadi korban. 

Masih menceritakan kronologi kejadian tersebut kepada Irjen Pol Imam, si anggota Brimob itu mengaku, dirinya sempat berupaya mencari perlindungan diri dengan cara tiarap di bawah meja penjagaan, saat ledakan susulan terjadi. 

Selain itu, nyawanya masih dapat tertolong akibat kejadian tersebut, karena selama bertugas, dirinya sedang memakai rompi pelindung tubuh. 

"Saya berdiri, dan ledakan kedua, saya tiarap berlindung di bawah meja. Ada rekan lain juga. beruntung saya waktu itu saya pakai pelindung tubuh badan saya," pungkasnya. 

Setelah menjenguk para anggota Brimob yang menjadi korban luka itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyempatkan diri menyampaikan perkembangan terbaru mengenai penanganan medis terhadap 10 orang anggota Brimob yang menjadi korban luka ringan. 

Lima orang diantaranya mengalami sesak nafas. Sedangkan lima orang lainnya mengalami luka akibat terkena serpihan kaca pada bagian kepala. 

Setelah mendapatkan penanganan medis berupa jahitan pada luka yang sobek itu. Menurut Imam, kondisi para anak buahnya itu, mulai berangsur membaik. 

Bahkan, mulai hari ini, ungkap Imam, sudah ada beberapa orang anggotanya yang menjadi korban sudah diperbolehkan untuk kembali pulang ke rumah. 

"Dan satu terkilir cedera ada di tangan itu yg jaga di pos penjagaan. Dan hari ini dipastikan oleh RS Bhayangkara boleh kembali ke rumah masing-masing," ujarnya di depan ujung lorong Instalasi Rawat Inap RS Bhayangkara, Surabaya, Selasa (5/3/2024) siang. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved