Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pantas Baju Dinas Pejabat DPRD Tembus Rp3 Miliar, Mewah Pakai Emas 24 Karat, Lihat Tampilannya

Anggaran baju dinas pejabat DPRD tembus Rp3 miliar, mewah pakai emas 24 karat, seperti apa penampilannya?

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi - TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Baju dinas pejabat DPRD DKI Jakarta tembus Rp3 miliar 

"Lahan pribadi punya suami saya, dihibahkan dan dijanji mau di-PNS-kan, katanya honor dulu dua sampai tiga tahun," ungkap Ratnawati, melansir Tribun Timur.

Baca juga: Kekhawatiran Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Guru Honorer Bisa Tak Terima Gaji, Kecil

Pada waktu itu, perwakilan Bupati Jeneponto telah menyampaikan janji tersebut secara langsung.

Namun hingga kini Mustamin tidak kunjung mendapatkan kepastian terkait pengangkatan sebagai PNS.

Ratnawati menyebut bahwa janji tersebut hanya berdasarkan kesepakatan lisan tanpa disertai dokumen tertulis yang mengikat.

"Dusun saat itu namanya Rapa dan saat ini masih hidup, katanya apapi lagi kita semuami ini nak yang jadi suratnya."

"Ini saja sudah menguatkan karena ada akta hibahnya, ada semuami namamu disini," jelasnya.

"Sampai sekarang tidak ada pengangkatan PNS untuk suamiku," kesal Ratnawati.

Mustamin pun sempat berniat untuk menutup SDN 26 sebagai bentuk protes.

Namun niat Mustamin berhasil dicegah oleh istrinya.

"Pernah mau natutup sekolah, tapi saya bilang dimanaka mau mengajar, saya juga kasihan sama anak-anak (siswa)," terangnya.

Ratnawati (kanan), istri Mustamin guru honorer yang dijanjikan diangkat jadi PNS namun tak kunjung terwujud. Tanah pribadinya telanjur dihibahkan ke sekolah.
Ratnawati (kanan), istri Mustamin guru honorer yang dijanjikan diangkat jadi PNS namun tak kunjung terwujud (Getty Images - Tribun Timur)

Gedung sekolah tersebut bahkan hanya memiliki lima gedung tanpa ruangan kantor.

Ratnawati dan Mustamin sendiri telah mengabdikan diri sebagai guru honorer selama puluhan tahun.

Lamanya pengabdian tersebut dirasa membuat mereka telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai PNS.

Namun hingga saat ini, janji tersebut masih menjadi harapan yang terus tertunda.

Pasalnya hingga kini tak ada kejelasan yang diberikan dari pihak berwenang.

17 tahun berlalu setelah pembangunan sekolah, hingga kini Mustamin belum mendapatkan titik terang perihal dirinya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Padahal perwakilan Bupati Jeneponto, Radjamilo, pada saat itu datang langsung menemui Mustamin dan menyampaikan janji.

"Waktu itu pejabat yang ada perwakilan dari bupati, ada anggota DPRD, ada Pak Dinas Pendidikan."

"Yang menjanjikan dulu 01 (Bupati) melalui perwakilannya, tahun 2007," ungkap Ratnawati yang juga masih berstatus honorer.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved