Cara Licik Anggota PPK Boyolangu Dapat Cuan, Raup Rp 100 Ribu Per Suara yang Digeser, Ending Dipecat

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Majelis Etik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung memecat M Hasan Sukur, Divisi Teknis Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Boyolangu, Kamis (7/3/2024).

Pemecatan anggota PPK Boyolangu ini dilakukan karena Hasan terbukti melakukan pergeseran suara internal PDI Perjuangan.

Total ada 187 suara partai dari 8 desa yang sengaja digeser menjadi suara Caleg tertentu.

Selepas sidang, Hasan mengaku menerima putusan majelis etik KPU.

Ia mengaku terdesak karena terlilit utang, dan rumahnya terancam disegel pihak bank.

Baca juga: BREAKING NEWS: KPU Tulungagung Sidangkan Pelanggaran Etik PPK Boyolangu Soal Pergeseran Suara PDIP

"Memang pilihan yang berat. Karena kalau rumah disegel, seperti apa?" ucapnya.

Di saat mengalami kondisi yang mendesak ini, Hasan mengaku mendapatkan tawaran memindahkan suara.

Tawaran ini datang dari dua anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), dengan inisial BA dan BE.

Mereka menjanjikan Rp 100.000 untuk setiap suara yang digeser.

"Saya tidak kenal siapa yang memberi perintah. Tawaran itu datang dari dua orang perantara tadi," sambung Hasan.

Karena situasi yang tidak memungkinkan, Hasan hanya menerima Rp 8 juta.

Uang itu sudah menyetorkan uang itu ke bank untuk pembayaran utang.

Baca juga: Hasil Sidang Etik KPU Tulungagung Soal Pergeseran Suara Internal PDIP, Pecat 1 Orang PPK Boyolangu

Hasan mengaku mau menerima tawaran menggeser suara ini, karena ada jaminan semua berjalan aman.

""Mereka menjanjikan semua aman, pihak partai tidak akan protes. Menurut saya ini jalan satu-satunya," ucapnya.