PDIP Dalami Dugaan 'Kanibalisme' di Internal Caleg, Kini Masuk Mahkamah Partai, Untari: Pertama Kali

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur tengah mendalami kasus caleg yang diduga mencuri suara di internal partai atau kanibalisme, di Pemilu 2024.

Terdapat dua kasus yang tengah didalami oleh Mahkamah Partai. 

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari Bisowarno mengungkapkan, dugaan pencurian suara itu masuk proses internal.

Saat ini, PDIP belum merinci detail caleg yang dimaksud, termasuk di dapil mana praktik dugaan kanibalisme itu. 

"Sedang kami proses di internal kami, dilaporkan di Mahkamah Partai. Dua laporan," kata Sri Untari Bisowarno saat ditemui seusai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya, Kamis (7/3/2024). 

PDIP menegaskan tidak akan mentolerir caleg yang terbukti mencolong suara sesama caleg maupun memindahkan suara partai hanya untuk kemenangan.

Keputusan itu, sebelumnya dituangkan dalam bentuk surat edaran resmi DPD PDI Perjuangan Jatim. 

Dalam surat yang dikeluarkan akhir Februari 2024 lalu dan belakangan beredar itu memberikan instruksi kepada Dewan Pimpinan Cabang atau DPC PDIP termasuk caleg, agar memastikan pemilu yang bersih.

Seluruhnya, dilarang memindahkan suara, baik antar caleg maupun suara partai. 

Baca juga: Sosok Sabar, Mantan Kades Nyawangan Raih Suara Tertinggi sebagai Caleg DPRD Tulungagung

Jika terbukti, maka akan dipertimbangkan untuk tidak dilantik.

Namun, Untari menegaskan keputusan apapun terkait dugaan kanibalisme itu tergantung pendalaman yang dilakukan oleh Mahkamah Partai.

"Tergantung nanti keputusan DPP," ungkap Untari. 

Menurut Untari, dugaan kanibalisme di PDIP baru ditemukan di Pemilu 2024 ini.

Dalam berbagai pemilu sebelumnya, Untari mengklaim tidak pernah mendapati laporan tersebut.

"Selama ini belum pernah ada, saya selama menjadi anggota DPRD mau lima kali belum pernah ada," ujarnya. 

Peringatan yang sebelumnya diberikan oleh partai merupakan peringatan.

"Partai selalu memang memberikan warning (peringatan) seperti itu. Gak boleh sesama saudara ambil suara, apalagi ambil suara partai," ungkap Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim ini.