Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Warga Kota Malang Wajib Celup Jari ke Tinta Seperti Pemilu saat Beli Beras Murah

Beli Beras Murah, Warga Kota Malang Wajib Celup Jari ke Tinta Seperti Pemilu. Pemerintah Kota Malang membuka kembali Pasar Tekan Inflasi (14/3/2024).

Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO
Warga yang hendak beli beras SPHP di Warung Tekan Inflasi menyelupkan jari ke tinta yang dibantu oleh petugas 

"Jadi habis ini saya kirim ke Surabaya. Di sana kebutuhannya meningkat. Kalau saya di sini beli makan bisa warung," ujarnya.

Baca juga: Reaksi Pj Bupati Tulungagung saat Banyak Beras SPHP Dijual Online Melebihi Harga Eceran Tertinggi

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkap manfaat Warung Tekan Inflasi terbukti berkontribusi meredam lonjakan harga pangan. Termasuk menjadi solusi menekan inflasi. Wahyu menekankan, Warung Tekan Inflasi sangat ampuh menekan inflasi.

Sekadar catatan, inflasi November 2023 di angka 0,40 persen. Setelah intervensi melalui warung tekan inflasi di Pasar Besar, Pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo, inflasi terkendali pada Desember 2023 sebesar 0,22 persen.

Bahkan, Januari 2024 mengalami deflasi -0,23 persen. Pada Februari 2024, inflasi bulanan 0,50 persen masih dalam rentang sasaran inflasi 2,5±1 persen.

Karenanya, warung akan diaktivasi untuk pengendalian inflasi pada awal Ramadan ini. Adapun biaya operasionalnya menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp 1 miliar. Menurut Wahyu, warung tekan inflasi di Kota Malang berbeda dengan warung serupa di daerah lain.

"Warung tekan inflasi ini berbeda dengan lainnya yang dibiarkan cenderung lambat. Kalau dipaksa mendorong konsumen membeli, akhirnya cepat menekan inflasi," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang Umar Sjaifudin saat rilis inflasi Februari 2024 menyatakan beras merupakan komoditas paling banyak mengalami kenaikan harga sepanjang lima tahun terakhir.

BPS Kota Malang memantau secara historis harga beras pada 2021-2024 semula Rp11.100 per kg, lalu naik menjadi Rp12.390 per kg. Harga beras terus mengalami kenaikan hingga Februari 2024 menyentuh Rp 15.500 per Kg atau Rp 77.500 per 5 Kg.

Rerata harga beras di tingkat petani Rp 8.000 per Kg mengalami kenaikan 10,66  persen. Sedangkan harga beras di penggilingan Rp 14.000 per Kg sehingga naik 11,39 persen ketimbang bulan sebelumnya.

Akan tetapi, kenaikan harga beras di tingkat konsumen tertahan hanya sebesar 8 persen atau tidak sebesar kenaikan di petani dan penggilingan.

"Ini berkat upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan inflasi melalui pasar murah dan operasi pasar. Juga adanya Warung Tekan Inflasi," ungkapnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved