Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Warga Kota Malang Wajib Celup Jari ke Tinta Seperti Pemilu saat Beli Beras Murah

Beli Beras Murah, Warga Kota Malang Wajib Celup Jari ke Tinta Seperti Pemilu. Pemerintah Kota Malang membuka kembali Pasar Tekan Inflasi (14/3/2024).

Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO
Warga yang hendak beli beras SPHP di Warung Tekan Inflasi menyelupkan jari ke tinta yang dibantu oleh petugas 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang membuka kembali Pasar Tekan Inflasi di Pasar Blimbing, Kamis (14//3/2024). Uniknya kali ini, pembeli yang datang ke Pasar Tekan Inflasi wajib menyelupkan jarinya ke tinta. Cara ini sama persis seperti Pemilu.

Analis Perdagangan Muda Diskopindag Kota Malang, Eka Wilantari menjelaskan, kewajiban pembeli menyelupkan jari ke tinta dilakukan agar tidak ada yang datang lebih dari satu kali. Aturan menyelupkan jari ini dilakukan atas dasar instruksi Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.

"Jadi setelah operasi pasar oleh TPID beberapa waktu lalu, bapak Pj Wali Kota Malang menginstruksikan cara celup tinta tersebut," ujar Eka saat ditemui di Pasar Blimbing.

Cara ini juga untuk menghindari potensi penimbunan yang dilakukan oleh pembeli. Tidak menutup kemungkinan, jika ada orang yang beli beras SPHP lebih dari sekali, bisa menimbun beras tersebut.

"Namun sejauh ini belum ada peristiwa seperti itu," ungkapnya.

Eka menyatakan, pembukaan kembali Pasar Tekan Inflasi di Pasar Blimbing dilakukan setelah tercatat ada kenaikan inflasi di Kota Malang sebanyak 0,50 persen. Kenaikan ini lebih tinggi dari tingkat provinsi dan nasional.

Eka mengatakan, saat Ramadan ini, terjadi peningkatan konsumsi di masyarakat. Kebutuhan akan bahan pokok banyak dicari oleh warga karena merayakan momen spesial.

"Kami akan buka lagi Warung Tekan Inflasi di Pasar Dinoyo dan Pasar Besar. Di Blimbing ini, kami buka mulai pukul 9 hingga 12 siang," jelasnya.

Baca juga: Demi Beras Murah, Ratusan Warga di Magetan Wajib Celup Jari Seperti Pemilu

Baca juga: Harga Beras Mahal, Beras Murah dari Bulog Mulai Diburu Masyarakat di Kota Blitar

Pemerintah menyediakan 2 ton beras, 100 Kg gula, 60 liter minyak di Warung Tekan Inflasi. Hingga tutup, antusias warga menurut Eka tidak terlalu tinggi dibanding hari-hari sebelumnya.

"Mungkin karena tadi hujan sehingga tidak banyak yang ke sini," ungkapnya.

Untung (58), warga Jalan Batubara yang datang ke Warung Tekan Inflasi membeli dua sak beras SPHP. Petugas di warung memberi aturan maksimal dua sak setiap kali warga beli.

Jari kelingking Untung juga telah dicelupkan ke tinta. Menurutnya, hal itu tidak menjadi masalah. Justru bisa membuat ketertiban.

"Ya tidak apa-apa seperti ini. Jadi semuanya dapat jatah yang sama," katanya.

Untung beli beras SPHP untuk kebutuhan dapur keluarganya di Surabaya. Di Kota Malang, ia hanya tinggal seorang diri. Kebutuhannya di Kota Malang tidak setinggi keluarga di Surabaya.

"Jadi habis ini saya kirim ke Surabaya. Di sana kebutuhannya meningkat. Kalau saya di sini beli makan bisa warung," ujarnya.

Baca juga: Reaksi Pj Bupati Tulungagung saat Banyak Beras SPHP Dijual Online Melebihi Harga Eceran Tertinggi

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkap manfaat Warung Tekan Inflasi terbukti berkontribusi meredam lonjakan harga pangan. Termasuk menjadi solusi menekan inflasi. Wahyu menekankan, Warung Tekan Inflasi sangat ampuh menekan inflasi.

Sekadar catatan, inflasi November 2023 di angka 0,40 persen. Setelah intervensi melalui warung tekan inflasi di Pasar Besar, Pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo, inflasi terkendali pada Desember 2023 sebesar 0,22 persen.

Bahkan, Januari 2024 mengalami deflasi -0,23 persen. Pada Februari 2024, inflasi bulanan 0,50 persen masih dalam rentang sasaran inflasi 2,5±1 persen.

Karenanya, warung akan diaktivasi untuk pengendalian inflasi pada awal Ramadan ini. Adapun biaya operasionalnya menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp 1 miliar. Menurut Wahyu, warung tekan inflasi di Kota Malang berbeda dengan warung serupa di daerah lain.

"Warung tekan inflasi ini berbeda dengan lainnya yang dibiarkan cenderung lambat. Kalau dipaksa mendorong konsumen membeli, akhirnya cepat menekan inflasi," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang Umar Sjaifudin saat rilis inflasi Februari 2024 menyatakan beras merupakan komoditas paling banyak mengalami kenaikan harga sepanjang lima tahun terakhir.

BPS Kota Malang memantau secara historis harga beras pada 2021-2024 semula Rp11.100 per kg, lalu naik menjadi Rp12.390 per kg. Harga beras terus mengalami kenaikan hingga Februari 2024 menyentuh Rp 15.500 per Kg atau Rp 77.500 per 5 Kg.

Rerata harga beras di tingkat petani Rp 8.000 per Kg mengalami kenaikan 10,66  persen. Sedangkan harga beras di penggilingan Rp 14.000 per Kg sehingga naik 11,39 persen ketimbang bulan sebelumnya.

Akan tetapi, kenaikan harga beras di tingkat konsumen tertahan hanya sebesar 8 persen atau tidak sebesar kenaikan di petani dan penggilingan.

"Ini berkat upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan inflasi melalui pasar murah dan operasi pasar. Juga adanya Warung Tekan Inflasi," ungkapnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved