Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Anggota Basarnas Gugur saat Selamatkan Pria Mau Lompat dari Tower, Nasib Si Pria Sebaliknya

Inilah sosok anggota Basarnas yang gugur saat hendak selamatkan pria yang mau melompat dari tower setinggi 15 meter.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Medan via Grid.ID
Detik-detik menegangkan proses evakuasi seorang pemuda yang ingin melompat dari tower di Jayapura, Papua. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok anggota Basarnas yang gugur karena terjatuh dari tower saat hendak menyelamatkan seorang pemuda.

Pria itu dilaporkan hendak melompat dari tower yang ketinggiannya mencapai 15 meter.

Dalam proses evakuasi, seorang anggota Basarnas jadi korban.

Dilansir Tribun Jatim dari Kompas.com, insiden tersebut terjadi di Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Papua.

Insiden terjadi pada Rabu (13/3/2024) di sebuah tower Telekomunikasi Gunung Sabron Yaru.

Diketahui korban bernama Tri Sudarno yang merupakan anggota Basarnas.

Tri sebelumnya berniat ingin menyelamatkan pemuda berinisial TY (21) yang diduga sedang lakukan percobaan bunuh diri melompat dari atas tower.

"Sementara pemuda berinisial TY, pelaku percobaan bunuh diri masih menjalani perawatan di RSUD Yowari," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo.

Insiden terjadi saat polisi menerima adanya laporan percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda di Tower Telkomsel Gunung Sabron Yaru.

Tim kepolisian langsung meluncur ke lokasi dan mencoba melakukan negosiasi.

Baca juga: Ombak Tinggi Capai 5 Meter, Nelayan Pantai Popoh Tulungagung Berhenti Melaut: Sudah 2 Minggu

Namun percobaan itu tak membuahkan hasil sehingga Tim Basarnas yang dipimpin oleh Tri Sudarno dikerahkan untuk menyelamatkan pemuda itu.

Dilansir dari Tribunnews.com, saat berusaha menyelamatkan pemuda yang hendak bunuh diri, Tri didorong karena tidak terima dievakuasi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Basarnas RI, Marsdya TNI Kusworo.

"Jadi kemarin sore, tim kita yang ada di Jayapura itu melaksanakan operasi penyelamatan orang yang mau bunuh diri di towernya Telkomsel dengan ketinggian antara 40-30 m," ujar Kusworo.

Proses evakuasi seorang pemuda hendak melompat
Proses evakuasi seorang pemuda hendak melompat (Grid.ID)

Pada awalnya pemuda yang diduga akan melakukan aksi bunuh diri menerima bujukan dari Tri.

Namun sampai pada ketinggian 15 meter, Tri mendapatkan perlawanan dari si pemuda.

Tri pun didorong oleh si pemuda dan menyebabkan keduanya terjatuh.

"Sampai turun sekitar 15 meter tapi di luar dugaan si korban ini dorong daripada tim kami sehingga jatuh bersama," jelas Kusworo.

Akibat dari didorong dari ketinggian 15 meter, Tri Sudarno meninggal dunia karena alami luka serius di kepalanya.

Sementara si pemuda berinisial TY dinyatakan selamat.

Baca juga: Armada WiraWiri dan Suroboyo Bus Bakal Ditambah, Tarif Hanya Rp 5 Ribu Bisa Keliling Kota Surabaya

Beberapa hari belakangan juga ada kabar serupa yang menimpa sebuah keluarga.

Diketahui sebelumnya, warga sempat digegerkan dengan adanya aksi satu keluarga yang lompat bersama dari rooftop Apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut pun meninggal dunia akibat aksi tersebut.

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan sekeluarga tersebut datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.

Kemudian, mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.

"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB."

"Para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Kompol Agus, Minggu (10/3/2024).

Kondisi keluarga yang lompat dari apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara diungkap tetangga.

Kondisi masa lalu keluarga tersebut diungkap oleh tetangga bernama Arif (47) yang sudah mengenal lama keluarga itu.

Arif menyebut jika keluarga tersebut adalah keluarga berada.

Namun semua berubah saat pandemi Covid-19 menerpa, hingga ekonomi keluarga keluarga itu terpuruk.

Baca juga: Akhir Tragis Petugas KPPS di Jember Nekat Lompat ke Dalam Sumur usai Pelantikan, Ngaku Rindu Ayah

Arif mengaku telah tinggal di apartemen tersebut sejak tahun 2017.

Sementara keluarga tersebut sudah tinggal lebih dulu di apartemen tersebut, jauh sebelum Arif datang.

Menurut Arif, sang suami, EA (50) sempat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ketika pandemi.

PHK tersebut pun langsung berimbas pada kondisi ekonomi mereka.

"Yang saya tahu, ketika pandemi suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," kata Arif dilansir Tribun Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Bahkan sang istri AEL (52) sempat menawarkan telur ayam kepada istri Arif untuk menyambung hidup mereka.

Kendaraan keluarga mereka yang awalnya menggunakan mobil Fortuner pun berganti menjadi mobil Gran Max.

"Dulu sempat pakai Fortuner, terakhir yang saya dengar menggunakan mobil Gran Max," ungkap Arif.

Semasa masih bertetangga, Arif mengaku tak pernah tinggal diam jika keluarga tersebut mengalami kesusahan.

Terhitung sudah tiga kali Airf membantu mereka dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 8 juta.

Arif merasa iba dengan kondisi mereka, sehingga ia berharap bantuan dana darinya bisa sedikit membantu kondisi ekonomi mereka.

"Saya hanya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu," imbuh Arif.

Pertemuan terakhir kali Arif dengan keluarga itu pada tahun 2023.

Saat itu, mereka ingin pindah ke Surakarta, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan baru.

"Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," ucapnya.

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan mengakhiri hidup.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan mengakhiri hidup, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan itu.

Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved