Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Dulunya Mengajar Jadi Guru Paud, Sosok Perempuan Ini Memperoleh Suara Terbanyak DPRD Kota Surabaya

Dulunya Mengajar Jadi Guru Paud dari teras rumah ke rumah lain, Sosok Perempuan Ini Memperoleh Suara Terbanyak DPRD Kota Surabaya

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Dulu Guru PAUD, nasib perempuan ini kini peraih suara terbanyak Perempuan di DPRD kota Surabaya 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ada faktor menarik dan unik di balik lolosnya 50 caleg yang kemungkinan besar jadi anggota DPRD Surabaya periode 2024-2029.

Dari sisi gender perempuan, total anggota legislatif di Surabaya ini hanya diisi 10 wakil rakyat perempuan.

Artinya keterisian wakil perempuan pada komposisi anggota DPRD Surabaya ini hanya 20 persen.

Dari 10 perempuan yang terpilih itu ada sosok Laila Mufidah, peraih suara terbanyak perempuan Pileg 2024 untuk DPRD Surabaya.

Dulu, perempuan ini adalah seorang guru PAUD. Guru TK di kampungnya di Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya.

Di sekolah orang tuanya itu, dia kemudian jadi kasek TK Almufidah. Sesuai namanya.

"Saya berjuang mulai dari teras rumah orang tua. Kemudian berkembang bisa mendirikan gedung sendiri. Sampai kami banyak diprotes saat saya putuskan jadi TK Plus dengan bahasa Inggris," kata alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), dulu IAIN.

Mereka protes karena TK dilarang ada materi calistung (baca tulis hitung). Tapi Laila sebenarnya memasukkan materi ini dengan fun.

Semua berbasis permainan. TK-TK yang lain pun memprotes. Toh, belakangan mereka malah meniru.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony : Jangan Ada Mafiah Tanah di Dalam Institusi Pemerintah

Perempuan 50 tahun ini masih ingat perjuangannya untuk memutuskan terjun ke politik. Laila mulai aktif di organisasi perempuan Fatayat NU.

Modal sosial sebagai guru dan Kasek TK yang kontrovesial itu memberi nilai semangat baru. "Saya jadi Sekertaris Fatayat NU Surabaya. Tapi nyaleg 2009 tidak jadi," tutut Laila.

Alumnus Ponpes Tambakberas Jombang ini pun mendapat pelajaran berharga. Karena dikenal tengah masyarakat, semangat untuk masuk memperjuangkan layanan dan hak warga lewat dewan tak surut. Laila pun terpilih jadi anggota DPRD Surabaya pada 2014 lewat Partai PKB.

"Sebenarnya saya ingin tetap berkontribusi untuk masyarakat lewat pendidikan. Tapi sejak jadi dewan, sekolah saya percayakan ke saudara. Saya fokus di dewan, menjaga amanah dan tidak meninggalkan warga. Doakan hingga September nanti lancar," kata Laila.

Kini, untuk kali ketiga perempuan yang pernah menjadi Bendahara Fatayat NU Surabaya ini terpilih kembali. "Kuncinya bagiamana memberi manfaat kepada masyarakat," kata Laila membocorkan kunci utama dipercaya masyarakat.

Kini, politisi perempuan berpengaruh di PKB itu kembali melenggang ke Yos Sudarso, alamat DPRD Surabaya. Laila bahkan menjadi caleg perempuan dengan raihan suara terbanyak dibanding perempuan yang lain.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved