Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Batu

Gedung SD-SMP di Brau Batu Bakal Direlokasi, Berada di Zona Rawan Tanah Gerak Tiap Tahun

Gedung SD-SMP di Brau Batu Bakal Direlokasi, Berada di Zona Rawan Tanah Gerak, Tiap Tahunnya

Penulis: Dya Ayu | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Dya Ayu
Halaman sekolah SD SMP Satu Atap Dusun Brau Desa Gunungsari yang mengalami tanah gerak dan akan di relokasi. 

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Tanah gerak yang terjadi di Dusun Brau, Desa Gunungsari Kota Batu pada pekan lalu, merupakan bencana yang terjadi hampir setiap tahun di sana.

Kejadian kemarin mengakibatkan 10 rumah warga tepatnya di RT 01 RW 10 dan Gedung sekolah SD SMP Satu Atap Dusun Brau Desa Gunungsari, serta jalan desa mengalami keretakan dengan dimensi 10 hingga 18 centimeter.

Untuk mencari solusi terkait bencana yang terjadi tiap tahunnya itu, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengajak Ahli Geoteknologi dari Politeknik Negeri Jakarta untuk datang dan meninjau ke lokasi pada Senin (18/3/2024) kemarin.

Hasilnya, Ahli Geoteknologi Politeknik Negeri Jakarta, Putera Agung mengatakan berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan timnya beberapa waktu yang lalu di lokasi kejadian, ditemukan akuifer yang besar di bawah lapisan tanah yang ada di Dusun Brau Desa Gunungsari Kota Batu.

Akuifer merupakan lapisan yang terdapat di bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air.

Lapisan akuifer mengandung formasi batu-batuan yang mampu melepaskan air dalam jumlah yang banyak.

Untuk itulah, Putera Agung merekomendasikan agar Pemkot Batu merelokasi sebagian wilayah yang berada di zona yang sudah dipetakan sesuai dengan kerawanannya, termasuk gedung sekolah SD SMP Satu Atap Dusun Brau Desa Gunungsari Kota Batu.

Baca juga: Cari Solusi, Pj Wali Kota Batu Ajak Ahli Geoteknologi Tinjau Lokasi Tanah Gerak di Gunungsari

Terkait rencana relokasi SD SMP Satu Atap, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M Chori mengatakan pemindahan sekolah ditargetkan tahun ini sudah ada kepastian soal lokasi lahan.

“Dalam tahun ini sudah ada kepastian terkait menyiapkan lahan alternatif bangunan sekolah, dan segera melakukan rapat antara camat, kepala desa, dan BPD desa. Setelah itu sudah ada, kami akan bicara tukar gulingnya, kemudian dilanjutkan perencanaannya,” kata M Chori, Selasa (19/3/2024).

Lebih lanjut Chori menjelaskan soal kriteria gedung sekolah yang ideal untuk dijadikan tempat belajar mengajar. Diantaranya, minimal dapat dibangun 6 kelas, ruang kepala sekolah dan ruangan lainnya.

“Yang jelas ruang kelas, fasilitas yang memadai, paling tidak 6 kelas rombongan belajar, ruang kepala sekolah. Jadi utilitas kebutuhan sekolah juga menjadi pertimbangan,” jelasnya.

Sementara itu terkait bangunan lama SD SMP Satu Atap Dusun Brau dinilai mengkhawatirkan karena menjadi langganan tanah gerak setiap tahunnya. Bahkan bagunan ini sejatinya telah dilakukan perbaikan pasca tanah gerak sebelumnya. Namun bencana tersebut kembali terjadi.

“Tahun 2023 lalu bangunan ruang kepala sekolah dipindahkan atau direlokasi, karena rawan terdampak tanah gerak. Kemudian saat bencana kemarin juga dilakukan pembenahan paving yang terdampak tanah gerak, dan kini masih masa pemeliharaan, nanti penyedianya kami minta untuk membetulkan,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved