Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Polda Jatim Berangkatkan 36 Truk Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Jateng

Polda Jatim berangkatkan 36 truk boks berisi 50.789 paket bantuan pangan dan obat untuk masyarakat terdampak bencana banjir di Demak dan Kudus

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto memberangkatkan truk bantuan bencana banjir di Mapolda Jatim 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Polda Jatim berangkatkan 36 truk boks berisi 50.789 paket bantuan pangan dan obat untuk masyarakat terdampak bencana banjir di Demak dan Kudus, Jateng, pada Jumat (22/3/2024). 

Puluhan ribu paket bantuan tersebut, terdiri dari bantuan obat-obatan 9.598 pack. Lalu, bantuan perlengkapan perorangan sejumlah 724 unit, meliputi 4.630 selimut, 6.147 popok bayi,  7.016 pembalut wanita, dan 11.842 setel pakaian layak pakai. 

Kemudian, bantuan pangan berupa makanan dan minuman kemasan. Meliputi 2.408 kardus biskuit, 3.101 kardus mi instan gelas, 1.930 kardus susu, 2.487 kardus mineral, 905 kardus roti kering, dan 725 kardus makanan cepat saji. 

Pemberangkatan bantuan tersebut diangkut menggunakan 36 truk. 12 truk diberangkatkan dari Mapolda Jatim, dan 24 truk lainnya bersiaga di Rest Area Tol Ngawi.

Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pihaknya memberangkatkan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana banjir di Jateng khususnya di wilayah Demak dan Kudus.

Baca juga: Terjadi 7 Kali Gempa Susulan di Tuban dalam Waktu Singkat, BMKG Prediksi Masih Bisa Bertambah

Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang tempat tinggalnya terdampak bencana alam banjir di Demak dan Kudus, Jateng. 

Apalagi, menurut informasi yang diperolehnya, bencana banjir tersebut telah berdampak pada 20 ribuan masyarakat.

Puluhan ribu masyarakat yang terdampak itu, telah dievakuasi ke 125 titik pengungsian. 

Sehingga, proses pengiriman bantuan kemanusiaan dapat terdistribusikan secara terukur. 

"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bisa menggugah pihak yang lain, mari kita sama sama untuk berempati untuk saudara saudara kita terdampak bencana banjir daerah Kudus dan Demak," ujar di depan Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Jumat (22/3/2024). 

Baca juga: VIRAL Banjir di Demak Disebut Isyarat Kemunculan Selat Muria, BRIN Jelaskan: Tak Akan Terjadi

Hingga kini, Polda Jateng belum memberikan informasi terbaru mengenai adanya potensi perbantuan personel penanganan bencana di dua wilayah tersebut. 

Namun, tegas Imam, pihaknya tetap akan bersiap untuk menyediakan sumber daya manusia; personel anggota kepolisian manakala dibutuhkan membantu penanganan bencana tersebut. 

Mulai dari personel fungsi kebencanaan; satsamapta, sabhara, satbrimob, hingga bidang kedokteran dan kesehatan (dokkes) tenaga kesehatan Polri. 

"Untuk perbantuan personel ke Jateng, sampai saat ini Polda Jateng masih belum meminta bantuan, namun Polda Jatim sudah siap apabila diminta. Selain itu juga tenaga medis sudah disiapkan kalau memang dibutuhkan," pungkasnya. 

Baca juga: Cerita Panik Warga di Lamongan Diguncang Gempa Tuban, Pegawai Kantor Berhamburan Keluar Gedung

Baca juga: Gempa Tuban Terasa Sampai Mojokerto, Muncul Guncangan Susulan, BPBD Beri Imbauan ke Warga

Sekadar diketahui, dikutip dari TribunMuria.com, ketinggian air di wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak terdampak banjir dilaporkan turun hingga 50 centimeter (cm) pada Kamis (21/3/2024).

Sebelumnya, air menggenangi wilayah Kecamatan Karanganyar hingga setinggi 200 cm.

Hal serupa juga terjadi di wilayah Demak Kota. Air menggenang hingga puluhan cm.

Genangan banjir setinggi betis orang dewasa sejak banjir melanda Kota Wali pada 13 Maret ini berangsur turun 20 centimeter pada hari ini.

Dengan menggunakan mobil pompa, tim gabungan melaksanakan penyedotan air di Sungai Londo, Desa Singorjo, Kecamatan Demak Kota sejak Rabu (20/3/2024) malam.

Hingga hari ini, wilayah yang masih terdapat genangan air sebanyak enam kecamatan antara lain Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Gajah, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Sayung, dan Kecamatan Demak.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Demak melaporkan sejumlah pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

"Meski demikian, jumlah pengungsi yang masih bertahan di pengungsian adalah sebanyak 24.436 jiwa dan tersebar di 106 titik pengungsian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Jumat (22/3/24).

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Demak bersama unsur forkopimda, lanjut Muhari, terus bekerjasama dalam penangan darurat banjir serta melakukan pendataan terhadap dampak kerugian materil.

Tim gabungan bersama warga juga telah memulai kegiatan pembersihan lingkungan di wilayah yang telah surut genangannya.

BPBD Kabupaten Demak menghimbau warga untuk selalu waspada akan potensi banjir susulan juga terhadap binatang-binatang liar seperti ular yang muncul pascabanjir. 

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, setidaknya 11 kecamatan di Kabupaten Demak terendam banjir usai jebolnya 6 tanggul di wilayah Jawa Tengah, Senin (18/4/2024). 

Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin mencatat, sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.

Kecamatan terdampak banjir yakni, Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, 

Kemudian, Kecamatan Karangawen Kecamatan Kebonagung Kecamatan Guntur Kecamatan Dempet Kecamatan Gajah. 

"Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi. Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik," ucap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sesuai dengan rilis yang diterima Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Kemudian, dikutip dari Tribunnews.com, banjir menyebabkan ratusan sekolah terdampak banjir. Proses belajar mengajar pun dialihkan secara daring.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak Haris Wahyudi Ridwan menuturkan, ada 185 sarana pendidikan yang terdampak banjir, mulai dari TK hingga SMP.

Pihaknya pun mengeluarkan imbauan supaya proses pembelajaran dapat dialihkan. 

Caranya, memberikan tugas tambahan atau pembelajaran moda daring dari masing-masing guru kelas dan guru mata pelajaran

Sekolah juga diminta untuk menyediakan sebagian ruang kelas untuk tempat pengungsian.

"Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebagian siswa dapat dilaksanakan melalui tambahan tugas atau pembelajaran dengan moda daring," ujarnya seperti yang diwartakan TribunJateng.com, Rabu (20/3/2024). 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved