Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tarik Iuran Rp 330 Ribu Demi Buka Bersama, Perusahaan Dikecam Karyawan, Ogah Turuti Atasan: Mengapa?

Sebuah perusahaan dikecam karyawannya imbas rencana buka bersama atau bukber di Ramadhan 2024. Perusahaan itu tarik iuran Rp 330 ribu untuk bukber.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
PEXELS/Askar Abayev
Tarik Iuran Rp 330 Ribu Demi Buka Bersama, Perusahaan Dikecam Karyawan, Ogah Turuti Atasan: Mengapa? 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah perusahaan dikecam karyawannya imbas rencana buka bersama atau bukber di Ramadhan 2024.

Perusahaan itu tarik iuran Rp 330 ribu untuk bukber hingga menuai protes.

Warganet pun juga ikut berkomentar mengenai masalah ini.

Kisah ini viral di media sosial X.

Sebuah perusahaan ramai diperbincangkan oleh warganet Malaysia karena meminta para karyawannya membayar 100 ringgit (sekitar Rp 330.000) per orang untuk acara buka bersama.

Selama bulan suci Ramadhan, orang-orang memang tidak jarang mengadakan pertemuan khusus antara keluarga, teman, atau bahkan kolega kerja untuk berbuka puasa bersama.

Namun, bagaimana jika acara buka puasa bersama tersebut mengharuskan para karyawan mengeluarkan uang sendiri?

Itulah yang terjadi pada seorang pria Malaysia di tempat kerjanya.

Lewat akun @iqmalxxx, pria tersebut di media sosial X, mengungkapkan bahwa acara buka puasa bersama di tempat kerjanya mengharuskan para karyawan membayar lebih dari 100 ringgot per orang. 

"Saya tidak mengerti budaya buka puasa bersama departemen tetapi menggunakan uang kami sendiri. Mengapa saya harus membayar RM100+ hanya untuk berbuka puasa dengan orang-orang yang iri dengan saya?" ungkapnya pada Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Arti Kata Bukber yang Populer Selama Ramadan, Kalau Bukber Pilih Tempat Makan yang Halal Ya!

Sebagaimana diberitakan World of Buzz, posting itu viral di Malaysia. Unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 10.000 like dan lebih dari 5.300 kali dibagikan ulang.

Bahkan, pemilik akun @iqmalxxx pun terkejut dengan viralnya unggahan tersebut.

Dalam situasi itu, ia pun mengambil kesempatan untuk memberikan masukan kepada para pemberi kerja di luar sana agar tidak meminta uang dari karyawan untuk acara-acara seperti itu.

"Atasan, jika Anda melihat tweet ini, saya tidak menentang ide untuk meningkatkan hubungan di dalam tim, namun kontribusi uang dari tim harus menjadi aspek terakhir yang harus Anda pertimbangkan," ungkapnya.

"Acara-acara tim harus disponsori sepenuhnya oleh manajemen yang lebih tinggi atau ada alokasi dana yang disediakan. Terima kasih," saran pria Malaysia itu, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Gara-gara Rosi Kehilangan Kendali, 100 Porsi Soto Ayam Nyemplung ke Parit: Batal Bukber

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved