Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Kapolda Jatim Perintahkan Kapolres dan Kapolresta Perhatikan Perlintasan Rel Tanpa Palang Pintu

Kapolda Jatim Perintahkan Kapolres dan Kapolresta untuk Perhatikan Perlintasan Rel Tanpa Palang Pintu

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto telah memberikan instruksi kepada seluruh kapolres dan kapolresta se-Jatim untuk memperhatikan titik-titik perlintasan sebidang yang belum dilengkapi palang pintu dan pos penjagaan, Kamis, (28/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto telah memberikan instruksi kepada seluruh kapolres dan kapolresta se-Jatim untuk memperhatikan titik-titik perlintasan sebidang yang belum dilengkapi palang pintu dan pos penjagaan. 

Ia mendorong agar para kapolres dan kapolresta segera melakukan koordinasi bersama jajaran forkopimda masing-masing daerah untuk membahas permasalahan tersebut. 

Iman berharap permasalahan atas titik ruas perlintasan sebidang tanpa palang dan pos penjagaan dapat segera teratasi. Atau paling tidak, jumlah persebarannya, dapat terus dikurangi. 

Berdasarkan catatannya, dari 1.700 titik perlintasan sebidang yang tersebar di Jatim, sejumlah 700 titik, belum terdapat palang perlintasan dan pos penjagaan keamanan. 

"Kita minta di sebidang perlintasan kereta api kecelakaan itu zero. Jadi mudah-mudahan pulang dari sini, segera menyusun cara bertindak," ujarnya di Mapolda Jatim, Kamis (28/3/2024). 

Terlepas dari siasat mengatasi masalah tersebut dari segi penentuan kebijakan pemerintah daerah. 

Imam juga berharap masing anak buahnya di polres dan polresta bisa mengambil langkah inisiatif lebih awal dan dini. 

Salah satunya, yakni masing-masing polres dan polresta melalui satuan lalu lintasnya dapat memberdayakan warga atau masyarakat di sekitar lokasi perlintasan sebidang tersebut. 

Tentunya, terdapat anggaran pribadi dari masing-masing kapolres dan kapolresta untuk memberikan upah kepada para penjaga palang perlintasan tersebut. 

Namun, hal tersebut, lanjut Imam, dapat diartikan sebagai bersedekah dengan tujuan membantu sesama, termasuk juga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat perlintasan sebidang tanpa palang. 

"Warga sekitar dibayar untuk jagain kendaraan-kendaraan yang melintas. Yang kedua, menekan angka kecelakaan," katanya. 

"Jawa Timur tahu sendiri nomor 1 angka kecelakaan. Mudah-mudahan tahun ini kita tekan terutama di rentan waktu menjelang pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024," pungkasnya. 

Sementara itu, Kadishub Jatim Nyono mengatakan, perlintasan sebidang yang membelah jalan provinsi berjumlah 22 titik sudah terpasang palang pintu dan pos penjagaan. 

Baca juga: Satgas Pangan Mabes Polri dan Polda Jatim Cek Harga Barang Pokok, Jamin Stabil hingga Lebaran 2024

Sedangkan, perlintasan sebidang yang membelah jalanan milik pemkab dan kota di masing-masing wilayah dan belum terdapat palang pintu dan pos penjagaan, berjumlah sekitar 500 titik.

Dari jumlah tersebut 370 titik diantaranya, memiliki urgensi khusus untuk segera mendapatkan perhatian khusus.

Sedangkan yang 185 titik lainnya, ungkap Nyono, merupakan perlintasan sebidang yang liar.

"Dan itu sudah ada rekom, dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI. Itu sekitar 293 titik, yang sudah dibangun di kab/kota sekitar 138 titik perlintasan, berupa palang pintu dan pos," kata Nyono. 

Sepanjang tahun 2023, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah membantu pembangunan 37 titik perlintasan yang menjadi kewenangan masing-masing pemkab dan pemkot. 

Kemudian, 21 titik mendapatkan bantuan keuangan dari Pemprov Jatim. Dan, 20 titik lainnya, mendapatkan bantuan pendanaan dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Ditjen Perkeretaapian Kemenhub. 

Nah, ungkap Nyono, tahun 2024, telah dianggarkan sekitar Rp16 miliar untuk membangun 26 titik perlintasan sebidang milik pemkab dan pemkot. 

"Kita berusaha semaksimal mungkin. Kami bantu kab/kota, karena semua yang belum dibangun itu, adalah kewenangan Pemkab/pemkot, karena ada di jalan milik kab/kota. Itu kewenangan mereka," jelasnya. 

"Tapi kita harus membantu mereka. Kalau tidak kecelakaan akan terjadi terus di situ. Karena keterbatasan anggaran dari Kabupaten dan kota," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra bersama Pemerintah Kota Kediri meresmikan Jalur Perlintasan Langsung (JPL), Pos Jaga dan palang pintu perlintasan KA sebidang di Kelurahan Manisrenggo Kota Kediri. 

Ia juga mengajak seluruh warga Kelurahan Manisrenggo menjadikan palang pintu perlintasan KA tersebut sebagai simbol kesadaran beralalu lintas. 

Sepanjang tahun 2023, menurut mantan Kasat Lantas Polrestabes Surabaya itu, sudah terpasang sejumlah 13 palang pintu perlintasan rel kereta api di Kota Kediri. 

"Tentunya dengan libur panjang ini volume kendaraan bermotor meningkat saat masyarakat melaksanakan liburan. Mudah-mudahan sepanjang 2023-2024 kalau bisa tidak ada lagi kejadian kecelakaan,” ujarnya pada awak media di Kota Kediri, Jumat (22/12/2023). 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved