Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Petani ke Dedi Mulyadi Soal Pupuk Subsidi, Lebih Pilih Harga Jual Gabah di Atas Rp800 Ribu

Petani mengaku siap membeli pupuk non subsidi yang barangnya selalu tersedia di pasaran jika harga jual gabah tinggi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Pribadi via Triun Jabar
Seorang petani curhat ke Dedi Mulyadi soal pupuk subsidi 

Meski stoknya disebut dalam kondisi aman, harga untuk beras premium saja saat ini mencapai Rp18.000 per kg.

Menurut Dedi Mulyadi, kenaikan harga beras kali ini seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih menghargai keberadaan sawah.

Dia mengatakan, berkurangnya luas lahan sawah akan menurunkan jumlah produksi sehingga berdampak pada harga beras di pasaran.

"Setiap hari makan nasi dari beras, tapi tidak pernah menghargai sawah dan buruh tani.

Beras harus murah terus, tapi setiap hari perumahan, pabrik, ruko dibangun dengan menggusur sawah," kata Dedi Mulyadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com pada Kamis (29/2/2024).

Dedi Mulyadi menilai, pola pikir masyarakat juga perlu diubah agar bisa mengalokasikan keuangan secara baik dan tidak terjebak dalam konsumerisme.

"Harga skincare, rokok, HP, motor, baju naik diam saja, tetap beli.

Giliran harga beras yang naik ribut semuanya, seperti dunia mau kiamat," ujar Dedi.

Dia mencontohkan, satu kali membeli paket skincare, seseorang rela mengeluarkan uang minimal Rp150.000 per bulan.

Atau, lanjutnya, orang rela membayar setidaknya Rp20.000 demi membeli satu bungkus rokok per hari.

Dedi Mulyadi memanggul sekarung beras saat kegiatan Budaya Ruwat Jagat Mapag Hujan di Lembur Pakuan Subang, Jumat (27/10/2023).
Dedi Mulyadi memanggul sekarung beras saat kegiatan Budaya Ruwat Jagat Mapag Hujan di Lembur Pakuan Subang, Jumat (27/10/2023). (TribunJabar.id/Ahya Nurdin)

Padahal, tambah Dedi Mulyadi, uang yang dikeluarkan demi membeli rokok atau skincare bisa digunakan untuk membeli minimal 10 kg beras.

Berdasarkan data BPS dan Kementan, pada tahun 2022, rata-rata orang Indonesia mengkonsumsi beras sebanyak 0,222 kg per hari atau 10 kg beras untuk sekitar 40-45 hari.

"Jadi yang diutamakan itu bukan yang dipakai, tapi yang dimakan. Kita itu suka terbalik, mending makan hanya pakai sambal daripada tidak pakai gelang," ucap Dedi.

Menurutnya, tugas pemerintah selanjutnya tidak hanya memastikan ketersediaan dan meningkatkan produktivitas pangan tetapi juga memperbaiki pola pikir masyarakat.

Selain itu, Dedi Mulyadi menjelaskan, petani juga tidak boleh dirugikan, caranya, pemerintah harus membeli gabah ke petani dengan harga yang layak.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved