Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Kampung Sepi Ditinggal Tarawih, Warga Malang Tewas Leher Disayat Pisau, Pelaku Hendak Menikah

Kampung sepi karena ditinggal salat tarawih, warga di Malang tewas dengan kondisi leher yang disayat oleh pisau dan kepala korban dibenturkan tembok.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
via Kompas.com
Ilustrasi - Kampung sepi karena ditinggal salat tarawih, warga di Malang tewas dengan kondisi leher yang disayat oleh pisau dan kepala korban dibenturkan tembok. 

TRIBUNJATIM.COM - Kampung sepi ditinggal warganya salat tarawih, warga Malang malah ada yang tewas.

Dua orang warga tewas di rumah setelah mengalami perampokan di dalam rumahnya setelah pelaku beraksi.

Pelaku beraksi ketika warga kampung sepi karena melakukan tarawih.

Ternyata saat beraksi di sebuah rumah, kondisinya ada penghuninya di dalam rumah.

Akhirnya sudah terkuak motif perampokan dan pembunuhan yang terjadi di Dusun Mendit, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat waktu salat tarawih.

Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih adalam press release, Rabu (3/4/2024), mengatakan, dua pelaku terdesak butuh uang untuk biaya menikah, hingga tega melakukan perampokan dan pembunuhan.

Dalam rilis tersebut, polisi juga menghadirkan dua orang tersangka yang merupakan kakak adik bernama M Wakhid Hasyim (29) dan M Iqbal Faisal Amir (28).

Mereka mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dengan kepala yang sudah diplontos.

Menurut penuturan Kompol Imam Mustolih, mereka diamankan pada Sabtu (30/3/2024) di rumahnya.

Rumah korban dengan tersangka masih berada dalam satu desa, hanya beda RW.

"Untuk mengungkap kasus ini, Satreskrim Polres Malang telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP serta pemeriksaan saksi. Dari hasil penyelidikan, tim berhasil mengidentifikasi para pelaku," ujar Kompol Imam Mustolih, Rabu (3/4/2024).

Usai melakukan penangkapan, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau dapur sepanjang 20 centimeter, sebuah kotak ponsel Oppo, satu unit DVR CCTV milik tetangga, satu unit Honda Beat nopol N 6601 EDS dan beberapa barang bukti lainnya.

Kemudian, tersangka dan barang bukti diamankan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Dugaan Perampokan di Gresik, Kesaksian Mertua hingga Anak Tidur saat Ibu Terbunuh

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini mengakui melakukan tindakan pencurian di rumah kakak adik bernama Ester Sri Purwaningsih (69) dan membunuh Agus Sri Iswanto (60).

"Untuk motifnya, tersangka ini mengaku membutuhkan uang untuk biaya menikah dan untuk membayar utang," jelasnya.

Dikatakan Kompol Imam Mustolih, dalam waktu dekat, Iqbal selaku adik dari Wakhid akan melangsungkan pernikahan.

Sehingga ia membutuhkan banyak biaya.

Baca juga: Kata Terakhir Dokter yang Tewas Kecelakaan Usai Diteriaki Maling, Sempat Telepon Ayah: Takut

Kemudian, Wakhid saat ini terlilit utang senilai Rp 5 juta yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan, hasil perampokan yakni uang tunai senilai Rp 700 ribu dan sebuah ponsel Oppo milik korban telah lenyap.

"Jadi uang hasil curian sudah habis untuk membayar utang pelaku," tandasnya.

Akibat perbuatannya, kedua tersangka dikenakan pasal berlapis.

Antara lain Pasal 365 ayat (1), ayat (2) angka 1,2 dan 3, ayat (3) dan ayat (4) KUJP tentang pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang mengakibatkan luka berat atau mati, dengan ancaman hukumannya penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

Kemudian Pasal 351 ayat (1), ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang luka dan mati. Dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 tahun.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kasus pencurian dengan kekerasan ini terjadi di sebuah rumah di Desa Mangliawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (22/3/2024)  . 

Pelaku nekat masuk ke rumah Ester dan Agus ketika kondisi di kampung itu tengah sepi, karena banyak yang menjalankan salat tarawih.

Baca juga: BREAKING NEWS - Waktu Salat Tarawih, Rumah Warga Malang Diduga Dirampok, Suara Teriakan Buat Geger

Pelaku lantas mencari barang berharga milik korban. 

Kemudian, karena ketahuan oleh penghuni rumah, pelakupun dengan buas membunuh Agus dengan menusuknya menggunakan pisau di leher belakangnya.

Sedangkan, Ester dipukul kemudian wajahnya dibenturkan ke tembok.

Selanjutnya, kedua pelaku kabur meninggalkan rumah tersebut. (TribunJatim.com/Lu'lu'ul Isnainiah)

Baca juga: JATIM TERPOPULER Maling Bertopeng Kresek di Ponorogo - Flyover Aloha Sidoarjo Dibuka untuk Mudik 

Sementara itu, di Sidoarjo kondisi serupa juga terjadi.

Sebuah minimarket di Desa Semambung, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo disatroni perampok, Minggu (31/3/2024) malam.

Pelaku beraksi sendirian dan tega menghabisi nyawa penjaga kasir karena menolak menyerahkan uang.

Korban diketahui bernama Yesi. Perempuan 22 tahun yang selama ini menjadi penjaga minimarket di kampung dekat Jalan Juanda tersebut. 

Dia ditemukan sudah tidak bernyawa tergeletak di minimarket yang dijaganya sekira pukul 23.00 WIB.

Pertama yang mengetahui itu adalah ibunya sendiri, yang mendatangi korban karena tidak kunjung pulang. 

“Biasanya dia pulang sekira jam 22.00 atau 22.30 WIB. Karena sampai jam 23.00 WIB belum pulang dan dihubungi ponselnya juga tidak bisa, ibunya mendatangi minimarket,” kata Udin, warga setempat. 

Saat itu minimarket sudah dalam keadaan tertutup, terkunci dan lampunya sudah dimatikan. Tapi ibu korban berusaha mengintip dari kaca, dia melihat ada orang tergeletak di dalam. 

Baca juga: Balita 2,5 Tahun Jadi Saksi Kunci Kasus Dugaan Perampokan di Gresik, Petugas Gunakan Metode Khusus

Baca juga: Kisah Warga Surabaya Rumah Kosong Ditinggal Mudik, Menangis Kamar Diacak-acak Mirip Kapal Pecah

Ibu korban kemudian meminta tolong ke warga setempat. Dari situ kemudian minimarket dibuka dan ditemukan korban sudah tergeletak tak bernyawa di minimarket tersebut. 

Warga kemudian melapor ke Polsek Gedangan. Korban dievakuasi ke rumah sakit, dan petugas pun melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Selain melakukan olah TKP, polisi juga memintai keterangan sejumlah saksi. 

Termasuk memeriksa rekaman CCTV yang ada di lokasi. Dan dari situlah terungkap bahwa korban tewas setelah dihabisi seorang pria yang melakukan perampokan di tempat kerjanya tersebut. 

Dari rekaman CCTV diketahui korban yang sedang berberes didatangi oleh pria tak dikenal. Pria tersebut kemudian meminta korban menyerahkan uang kasir. Tapi korban enggan memberikannya. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved