Berita Viral
Alasan Kades Iwan Gelontorkan Rp 297 Juta untuk THR Warga, yang Tajir Juga Dapat, 'Tidak Akan Iri'
Terungkap uang yang digelontorkan untuk THR atau Tunjangan Hari Raya untuk warga itu sebesar Rp 297 juta. Kades kuak alasannya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa ratusan warga terima THR dari Pemdes atau Pemerintah Desa menjadi berita viral.
Apalagi terungkap bahwa uang yang digelontorkan untuk THR atau Tunjangan Hari Raya untuk warga itu sebesar Rp 297 juta.
Sang kepala desa atau kades pun mengungkap alasan bagi-bagi THR menjelang Lebaran 2024.
Reaksi warga juga terungkap.
Mereka yang menerima THR ini adalah warga di Desa Wunut, Kabupaten Klaten.
Penyerahan THR dilakukan di balai desa pada Selasa (2/4/2024).
THR diberikan langsung pemerintah desa.
Besaran uang yang diterima warga sendiri mencapai Rp 400 ribu, kepada setiap kepala keluarga (KK).
Total penerima sebanyak 744 KK.
Pemerintah desa menggelontorkan total Rp 297.600.000.
Baca juga: Pantas Kades Wunut Beri THR Rp 400 Ribu ke Warga Miskin dan Kaya, Asal Uang Dikuak: Tak Pandang Bulu
Sumber uang THR ini adalah dari pendapatan asli desa (PADes).
PADes di sana mencapai sekitar Rp 3,1 miliar, berkat pengelolaan wisata air Umbul Pelem yang dikelola BUMDes Sumber Kamulyan.
“Kami dari pemerintah desa menyalurkan THR kepada 744 KK warga Desa Wunut," ujar Kades Wunut, Iwan Sulistya.
"Pemberian THR ini sudah memasuki tahun kedua,” tambah Iwan, melansir dari TribunSolo.
Iwan menjelaskan, bila pemberian THR itu merupakan bantuan sosial dari pemerintah desa tanpa memandang status ekonominya.
Baca juga: Habis Rp4,4 M untuk Berobat, Wanita Setia Rawat Pacar Sakit Kanker, Tak Peduli Wajah Berubah Drastis
Meski begitu, dirinya memastikan tidak ada kecemburuan dari warga yang kurang mampu.
Sekalipun warga yang mampu juga mendapatkan THR dengan besaran yang sama.
Warga yang kurang mampu sendiri dikatakan Iwan sebelumnya sudah menerima bantuan, berupa zakat yang diambilkan 2,5 persen dari PADes.
Total ada 200 KK yang menerima bantuan tersebut, dengan setiap KK menerima Rp 690.000 per KK yang diberikan di awal tahun.
“Jadi bagi warga yang kurang mampu sebelumnya sudah menerima Rp 1 juta lebih untuk per KK. Jadi tidak akan iri kalau ada warga mampu yang menerima THR,” ucap Iwan.

Bantuan yang diberikan pada momen Ramadhan ini diharapkan bisa membantu warga, dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk menyosong Hari Raya Idul Fitri.
Sekalipun berbagai bantuan sosial dari program pemerintah juga menyentuh warga Desa Wunut.
Iwan mengungkapkan, pendapatan bersih dari pengelolaan Umbul Pelem sekira Rp 5,7 miliar.
Sedangkan sekira Rp 3,1 miliar masuk PADes Wunut.
Dari total jumlah tersebut, 7 persen dimanfaatkan untuk bidang sosial.
Baca juga: Penyesalan Konglomerat Nafkahi Istri Muda Rp 50 Juta, Malu Dicerai saat Tua, Ternyata Salah Sendiri
Salah satu warga, Nita (24) mengatakan bila THR ini dia dapatkan untuk tahun kedua.
"Ini dapat THR tahun kedua, kebetulan ikut suami disini," ujarnya.
Nita sendiri awalnya berasal dari luar kota, ia telah tinggal selama 3 tahun.
Sebelum menerima THR, pihak desa memberikan undangan untuk pengambilan.
Namun karena suami bekerja, ia menggantikannya.
Adanya THR ini, ia merasa bersyukur.
"Alhamdulillah ya, soalnya ini mau lebaran. Terus dari bumdes dari desa memberi THR," kata Nita.
"Alhamdulillah untuk beli baju anak, beli jajanan, buat lebaran," pungkasnya.
Baca juga: Tutup Pabrik Sementara, Majikan Traktir 100 Karyawan Belanja Lebaran, Bagi THR Rp16 Juta per Orang
Sementara itu, jelang Hari Raya Idul Fitri 2024, emak-emak di Kabupaten Bojonegoro menyerbu toko emas untuk membeli perhiasan.
Fenomena ramai-ramai membeli perhiasan itu salah satunya nampak di satu toko emas yang berada di Pasar Kota Bojonegoro, Selasa (2/4/2024) pagi.
Puluhan emak-emak berdesakan di toko emas bernama Saerah ini.
Salah satunya Eka Wulandari warga Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro.
Eka sapaannya mengatakan, dia mendatangi toko perhiasan untuk membeli kalung baru dan menukar tambah perhiasan gelang.
"THT baru turun. Jadi, baru hari ini bisa beli dan tukar perhiasan yang lama dengan yang baru,” terangnya kepada awak media di lokasi, Selasa (2/4/2024).
Perempuan berhijab ini menambahkan, aneka perhiasan yang dibelinya dari toko emas Saerah ini akan digunakan untuk merayakan Lebaran 2024 pekan depan.
Terpisah, Heri Tedjo Purnomo pemilik toko emas Saerah mengatakan, toko emasnya sudah ramai diserbu emak-emak sejak sepekan terakhir.
“Mereka (emak-emak, red) rata-rata beli perhiasan. Ada juga yang menukar tambah perhiasaan lamanya dengan perhiasan yang baru,” jelas Heri sapaannya.
Heri menambahkan, ramainya pengunjung yang membeli maupun yang menukar perhiasan membuat omsetnya tokonya melonjak lebih dari 50 persen.
"Mereka (emak-emak, red) nampaknya betul-betul ingin menggunakan perhiasan baru pada saat Lebaran 2024 nanti," imbuhnya.
Lebih lanjut, pria berdarah Tionghoa ini mengungkapkan, jenis perhiasaan di tokonya yang paling diminati emak-emak adalah gelang dan cincin.
"Karena, banyak model (gelang dan cincin, red) terbaru dari pabrikan. Mereka (emak-emak, red) pada terpikat dengan model terbaru itu," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
ratusan warga terima THR dari Pemdes
Tunjangan Hari Raya
Lebaran 2024
Hari Raya Idul Fitri 2024
Iwan Sulistya
Desa Wunut
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Karyawan Toko Tak Sadar Rp 5 Juta Lenyap setelah Dimintai Sumbangan Agustusan |
![]() |
---|
Pantas Sukmawati Tak Mau Terima Brpida Farhan Lagi? Ditinggal saat Akad Nikah: Akhirnya Seperti Ini |
![]() |
---|
Bupati Lepas Ribuan Ular di Sawah Lawan Hama Tikus, Gubernur Sarankan Burung Hantu |
![]() |
---|
Sakit Hati Sapaannya Tak Dibalas, Saman Curi Motor Anak KKN: Sombong |
![]() |
---|
MUI Pastikan Pengajian Umi Cinta Bukan Ajaran Sesat, Masalah Jamaah Campur Terjawab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.