Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Operasi Ketupat Semeru 2024 Rampung, Warga Jatim yang Meninggal karena Kecelakaan Turun Drastis

2 pekan Operasi Ketupat Semeru 2024 rampung, warga Jatim meninggal karena kecelakaan turun drastis, tapi korban luka berat meningkat.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin menjelaskan hasil Operasi Ketupat Semeru 2024, Rabu (17/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jumlah kejadian dan fatalitas kecelakaan selama Operasi Ketupat Semeru 2024 pengamanan mobilisasi masyarakat Jatim pada arus mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1445 Hijiriah, menurun. 

Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin menyebutkan, penurunan jumlah kecelakaan kendaraan pemudik mencapai 43 persen. 

Persentase tersebut didasarkan pada catatan kasus kecelakaan pada tahun 2024 sekitar 604 kasus.

Sedangkan tahun 2023 lalu, mencalai sekitar 1.055 kasus. 

Bahkan, fatalitas kecelakaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia, juga mengalami penurunan hingga 85 persen.

Persentase tersebut didasarkan pada catatan kasus kecelakaan pada angka korban tewas, pada tahun 2024 yakni 24 orang. 

Sedangkan, pada tahun 2023 lalu, tercatat sekitar 162 orang tewas selama momen arus mudik dan balik Lebaran. 

"Untuk tingkat fatalitas kecelakaan. (Banyak) Di wilayah Ngawi. Nah ada 2 titik yang menjadi pusat perhatian kita. Yakni jalur pantura dan ada titik lelah di KM 572 sampai KM 585," ujarnya dalam konferensi hasil Operasi Ketupat Semeru 2024 di Ruang Patuh Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Rabu (17/4/2024). 

Tren penurunan kasus kecelakaan dan fatalitasnya itu juga diikuti dengan penurunan angka korban luka ringan, hingga 41 persen. 

Tercatat, pada tahun 2023 lalu, terdapat 1.622 orang. Sedangkan, tahun 2024, tercatat 956 orang. 

"Ditambah lagi, jalur pantura laka bus. Ini jadi atensi penegasan bapak kapolda untuk menindak tegas setiap pelanggaran terhadap marka. Kita ketahui kejadian di Ngawi, itu bus melanggar marka, sehingga adu kepala dengan motor hingga MD (meninggal dunia) 2 orang," katanya. 

Baca juga: Hari Raya Kupatan, Polisi Gelar Razia di Tulungagung, Sita 7 Balon Udara dan Petasan

Namun, lanjut Komarudin, pihaknya tak menampik, justru jumlah korban luka berat yang tercatat mengalami peningkatan, hingga 4,6 persen.

Data pada tahun 2023 lalu, sekitar 12 orang. Sedangkan, tahun 2024, sejumlah 39 orang. 

"Ada peningkatan di luka berat. tahun 2023, ada 12 orang. Tahun 2024 ada 39 orang," ungkapnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved