Berita Tulungagung
Permintaan Trombosit di PMI Tulungagung Naik Drastis, Diperkirakan karena Ledakan Kasus DBD
Permintaan trombosit di Palang Merah Indonesia (PMI) Tulungagung naik drastis, diperkirakan karena ledakan kasus DBD.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Permintaan trombosit ke Palang Merah Indonesia (PMI) Tulungagung meningkat selama periode Januari-Maret 2024.
Peningkatan ini diperkirakan karena kenaikan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Tulungagung dan sekitarnya.
Menurut Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Tulungagung, dr Rukmi, permintaan trombosit juga datang dari Trenggalek, Kediri dan Blitar.
"Biasanya di daerah asalnya kosong, sehingga minta ke kita. Yang seperti itu sudah biasa," ujar dr Rukmi, Kamis (18/4/2024).
Dalam situasi normal, permintaan trombosit sekitar 200 kantong per bulan.
Selain untuk DBD, permintaan trombosit biasa untuk pasien kanker maupun penyakit dalam.
Data di UDD PMI Tulungagung, permintaan trombosit pada Januari 2024 sebanyak 257 kantong.
Lalu Februari sebanyak 317 kantong, Maret melonjak hingga 429 kantong dan April hingga tanggal 18 sebanyak 221 kantong.
"Lonjakannya cukup besar. Tapi stok aman, semua terlayani," sambung dr Rukmi.
Baca juga: Korban DBD di Tulungagung Jadi 10 Orang, Kadinkes: Masyarakat Belum Paham PSN
Jumlah pendonor darah rutin di PMI Tulungagung setiap bulan rata-rata 1.900 orang.
Namun sebelum puasa PMI Tulungagung menggenjot stok hingga 1.400 untuk setiap golongan darah.
Darah segar dari pendonor ini bisa bertahan selama 35 hari di lemari penyimpanan.
Langkah ini untuk mengantisipasi bulan Ramadan, karena biasanya terjadi penurunan pendonor.
"Selama puasa kemarin kami fokus melayani yang datang ke UDD, tidak banyak keliling. Kecuali ada permintaan, misalnya dai gereja," jelas dr Rukmi.
Trombosit hanya bisa bertahan selama 5 hari sebelum kedaluwarsa.
Karena itu, PMI Tulungagung tidak bisa menyediakan stok terlalu banyak.
Pada Kamis (18/4/2024) pagi, stok trombosit untuk golongan darah A sebanyak 12 kantong, golongan B 13 kantong, golongan O 12 kantong, dan golongan AB 5 kantong.
"Kami hanya menjaga supaya stok trombosit tidak kosong. Jika habis akan langsung kami proses dari stok darah yang ada," papar dr Rukmi.
Mesin di PMI Tulungagung bisa menghasilkan 6 kantong trombosit untuk sekali pemrosesan darah.
Satu kali pemrosesan membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, jumlah kasus DBD selama Januari hingga pertengahan april 2024 sebanyak 409 orang.
Dari jumlah itu, 10 pasien meninggal dunia, masing-masing 2 di bulan Januari, 3 di bulan Februari, 4 di bulan Maret dan 1 di pertengahan April.
trombosit
Palang Merah Indonesia
PMI
Tulungagung
Demam Berdarah Dengue
DBD
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.