Berita Surabaya
Nasib Pembangunan Sekolah Logos pasca Ditolak Warga Citraland, Pemkot Surabaya Buka Suara
Nasib pembangunan Sekolah Logos pasca ditolak warga Citraland, Pemkot Surabaya buka suara terkait izin yang diberikan.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menunda keberlanjutan penerbitan izin pendirian Sekolah Logos.
Pemkot akan meminta pihak Sekolah Logos berdiskusi dengan warga untuk menyelesaikan sejumlah keberatan, sebelum sekolah tersebut didirikan.
Seharusnya, sidang Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) selesai pada Senin (22/4/2024).
Namun, pertemuan tersebut belum menemukan titik temu.
"Masih berproses. Kami juga pasti akan mempertimbangkan keluhan masyarakat di sana," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), M Afghani Wardhana, Kamis (25/2024).
Afghani mengakui, pihaknya telah menerima sejumlah masukan dari masyarakat terkait alasan keberatan pendirian sekolah berkapasitas 800 murid tersebut. Di antaranya, potensi kemacetan yang ditimbulkan, kebutuhan sekolah yang telah tercukupi, hingga belum adanya diskusi dengan warga.
"Kami sudah mendengar keluhan-keluhan itu. Memang, dalam pendirian sekolah ini, banyak hal yang seharusnya dipertimbangkan," tandas Afghani.
Hingga saat ini, pemkot belum bisa memastikan alternatif solusi yang ditawarkan untuk menengahi permasalahan tersebut. Baik dengan menyesuaikan jumlah siswa yang diterima, memindahkan lokasi sekolah ke titik baru, atau alternatif solusi lainnya.
Pada prinsipnya, Pemkot Surabaya akan berusaha menjembatani keinginan warga dengan calon investor.
Baca juga: Alasan Warga Citraland Surabaya Tolak Pendirian Sekolah Logos, Pertanyakan Rekomendasi Izin Lalin
"Nanti akan ada rapat koordinasi lanjutan. Nanti akan kami undang masyarakat, dinas terkait, hingga para ahli," katanya.
"Di pertemuan tersebut, akan mendengarkan masukan-masukan dari masing-masing pihak. Sehingga, akan dihasilkan sebuah titik temu," lanjutnya.
Sejauh ini, sekolah tersebut baru mendapatkan izin dari Dinas Perhubungan dengan terbitnya Amdal Lalu Lintas. Di luar itu, masih ada Amdal Lingkungan yang akan dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Masih perlu waktu. Termasuk, dengan mempertimbangkan banyak hal. Bukan hanya soal Amdal yang sudah dipenuhi, namun juga keluhan-keluhan dari masyarakat," katanya.
Sebelumnya, warga RW 08 Citraland, Kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur, menolak pembangunan Sekolah Logos.
Mereka mengaku khawatir, pendirian sekolah berkapasitas 800 siswa tersebut akan menimbulkan kemacetan.
Menyampaikan aspirasi tersebut, mereka menggelar aksi jelang sidang Amdal yang akan dilakukan Pemkot Surabaya awal pekan ini.
"Kami menyesalkan karena pemkot tidak mau mendengar aspirasi warga RW 08 yang mayoritas menolak pembangunan Sekolah Logos di tempat kami," ujar Ketua RW 8, Bambang, saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (22/4/2024).
Ada sejumlah kekhawatiran warga yang membuat mereka menolak pendirian sekolah ini.
Pertama, letak lokasi sekolah yang berada di ujung pintu masuk cluster mereka yang terletak di Jalan Taman Puspa Raya.
Pintu masuk cluster merupakan akses ke 4 cluster, yaitu Taman Puspa Raya blok B, Grand Eastwood, Eastwood Regency dan Buona Vista.
Selain itu, Jalan Raya Taman Puspa Raya merupakan akses utama untuk cluster lain di Citraland dan Citraland Utara.
Kedua, warga mengungkapkan rencana sekolah yang akan membangun sekolah 7 lantai dengan kapasitas sebanyak 800 siswa.
Dari jumlah tersebut, lahan parkir yang disediakan mencapai 80 slot kendaraan.
Dengan berbagai rencana tersebut, warga khawatir kendaraan penjemput siswa akan parkir sembarangan ketika jam berangkat maupun pulang sekolah.
Sehingga, membuat kawasan tersebut semakin macet.
Menurut warga, Pemkot Surabaya disebut hampir memberikan lampu hijau pembangunan tersebut dengan turunnya rekomendasi izin lalu lintas (lalin).
"Kami dengar rekom lalin sudah keluar dari Dishub (Dinas Perhubungan)," katanya.
"Ini yang menjadi pertanyaan kami, apa yang menjadi dasar dari rekom tersebut? Apa Dishub tidak bisa melihat kondisi di lapangan?" kata warga lainnya, Samuel.
Selain soal kemacetan, warga menilai kebutuhan sekolah di kawasan tersebut sudah cukup.
Mengingat, banyak sekolah telah berdiri di kawasan perumahan yang berada di Surabaya Barat tersebut.
Pemkot Surabaya
Sekolah Logos
Afghani Wardhana
Citraland
Kelurahan Sambikerep
Surabaya
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.