Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Udin Tukang Bubur Ikhlas Gerobak Dihancurkan Preman, Pelaku Ngamuk Ogah Bayar Rp 5 Ribu: Warga Takut

Gerobak tukang bubur dihancurkan preman yang ogah bayar jualannya Rp 5 ribu. Peristiwa ini terjadi di Jakarta Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST
Udin Tukang Bubur Ikhlas Gerobak Dihancurkan Preman, Pelaku Ngamuk Ogah Bayar Rp 5 Ribu: Warga Takut 

TRIBUNJATIM.COM - Gerobak tukang bubur dihancurkan preman yang ogah bayar jualannya Rp 5 ribu.

Peristiwa ini terjadi di Jakarta Timur.

Korban adalah Udin, penjual bubur kacang hijau.

Insidne tersebut terjadi di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 08.00 WIB.


Detik-detik preman merusak gerobak bubur kacang hijau milik Udin viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, pria yang diduga preman itu membawa celurit di kedua tangannya.

Sementara, Udin yang sehari-harinya menjadi imam masjid itu sedang menjajakan dagangannya.

Dilansir dari TribunJakarta, Ketua RW 07 Bidara Cina Mamat Sahroni mengatakan penyerangan bermula ketika pelaku datang membeli bubur kepada korban.

Kala itu, Udin sedang mangkal di Jalan Tanjung Lengkong.

"Datang beli bubur yang satu porsinya Rp5.000, katanya dibungkus saja (buburnya). 

Setelah dibungkus ditanyalah uangnya, mana uangnya," kata Mamat di Jakarta Timur, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Dulu Preman Garang dan Suka Berzina, Pria Bali Kini Jadi Preman Pensiun, Sudah Mualaf: Bejat Sekali

Kemudian, korban pun bertanya mengenai pembayaran kepada pelaku.

Namun, pelaku yang diduga sedang mabuk itu justru enggan membayar seporsi bubur kacang hijau yang ia pesan.

Bahkan, pelaku terkesan menyepelekan kewajibannya untuk membayar pesanannya itu.

Dia menjawab pertanyaan korban dengan kata 'gampang' sembari berlalu meninggalkan lokasi.

"Dia (pelaku) jawab gampang. Terus pak Udin menjawab 'ya sudah kalau memang enggak punya uang mau dibawa silakan, saya ikhlas' begitu. 

Setelahnya pelaku pulang," ujar Mamat.

Beberapa saat kemudian, pelaku tiba-tiba datang kembali dengan sebilah celurit bersama dua orang temannya.

Diduga, pelaku tidak terima dengan ucapan korban.

Baca juga: Heboh Wisata Tukang Parkir Preman Malang di Google Maps, Dishub Justru Terima Kasih ke Masyarakat

Aksi pelaku saat menenteng sebilah celurit berjalan menuju gerobak kacang hijau korban ini pun terekam jelas pada rekaman CCTV rumah warga.

Baca juga: Terekam CCTV Aksi Preman di Medan Ancam Bakar Toko Jika Tak Diberi Uang, Polisi Masih Buru Pelaku

"Datang bertiga, pelaku, temannya satu orang pria, dan satu perempuan. 

Tapi yang bawa celurit satu orang. 

Begitu datang langsung menghancurkan gerobak, dipecahkan kacanya," tutur Mamat.

Secara membabi buta, pelaku melakukan perusakan menggunakan sebilah celurit berukuran sekitar 1 meter hingga gerobak dagang bubur kacang hijau milik korban porak-poranda.

Tak berhenti di situ, pelaku yang masih berdomisili di wilayah Kelurahan Bidara Cina itu juga mendorong gerobak dagang korban hingga terperosok ke saluran air.

"Setelah dihancurin baru gerobaknya diterbalikan ke got. 

Yang melakukan perusakan satu orang saja, dua temannya diam saja sambil melihat di lokasi," lanjut Mamat.

Saat kejadian, Udin hanya bisa pasrah melihat gerobak dagang yang digunakan untuk mencari nafkah dirusak, pun dengan warga sekitar tidak dapat menghentikan aksi penyerangan.

Baik Udin dan warga di sekitar lokasi hanya bisa diam lantaran khawatir bila melakukan perlawanan maka pelaku yang membawa senjata tajam justru menyerangnya.

"Pak Udin enggak kabur, tetap di situ. Dia mau bilang apa karena pelaku bawa celurit. Dia enggak luka. Waktu kejadian banyak orang (warga), mereka juga takut," sambung Mamat.

Baca juga: Ancam Bakar Warung, Preman Medan Minta ke Pedagang Rp280 Ribu untuk Perbaiki Mobil: Banyak Cakap Kau

Usai melakukan aksinya, pelaku bersama dua temannya pergi dari lokasi meninggalkan korban dalam keadaan syok karena melihat gerobak dagangan dirusak secara membabi buta.

Pada hari kejadian pihak keluarga korban sudah melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan pelaku dapat ditangkap.

CCTV yang merekam saat pelaku berjalan menenteng sebilah celurit pun sudah diserahkan sebagai barang bukti atas laporan kasus penyerangan dan perusakan gerobak dagang.

Tapi menurut warga, hingga kini pelaku belum juga diamankan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus penyerangan.

"Untuk sementara masih berkeliaran. Belum ada penanganan dari pihak yang berwajib, belum ada tindakan. 

Dia (pelaku) sudah berkali-kali melakukan perusakan di RW 07," kata Mamat.

Baca juga: Apel ke Rumah Pacar Setelah Ujian, Remaja ini Jadi Tersangka Pemerkosaan, Bermula Minta Putus

Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahean mengatakan pihaknya sudah menerima laporan korban dan kini sedang melakukan penyelidikan.

Berdasar laporan diterima SPKT Polres Metro Jakarta Timur, pelaku penyerangan diduga melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam 335 KUHP dan Pasal 406 KUHP.

"(Anggota) Buser sedang melakukan pencarian pelaku," kata Armunanto.

Kasus Lain

Sebelumnya, seorang pria berinisial N (31) dianiaya oleh seorang preman di wilayah Senen, Jakarta Pusat pada Minggu (14/4/2024) dini hari lalu.

Kanit Reskrim Polsek Senen AKP Asep Dadang mengatakan, N dianiaya oleh preman berinisial T usai sebelumnya menolak saat dilakukan pemalakan.

Asep menjelaskan, kejadian itu bermula ketika korban yang hendak pergi ke rumah orang tuanya mampir terlebih dahulu ke warung untuk membeli rokok.

"Tiba-tiba pelaku dan temannya U dan A datang menghampiri. Ketika dua temannya itu pergi tiba-tiba pelaku T menahan korban meminta uang namun ditolak," kata Asep saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2024).

Pelaku yang saat itu kesal lalu menganiaya korban dengan menggunakan pisau lipat.

Akibatnya, korban mengalami luka di bagian kepalanya.

"Korban saat ini sudah di visum luka di bagian kepala akibat senjata tajam dan masih dirawat di RS Persahabatan," ucap Asep.

Dikatakannya, pelaku dalam pengaruh alkohol saat menjalankan aksinya.

Imbas kejadian itu, polisi pun saat ini juga sudah memeriksa beberapa orang saksi di antaranya kekasih korban dan dua orang temannya.

Sementara pelaku, lanjut Asep, masih dalam pengejaran pihaknya usai melarikan diri pasca-menganiaya korban N.

"Perkara penganiayaan ditangani Polsek Senen pelaku masih dalam pencarian tim Gabungan Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Senen," pungkasnya.

Baca juga: Viral Pedagang Jadi Tersangka Usai Putuskan Tangan Preman Karena Bela Diri, Polisi Beri Klarifikasi

AKP Asep Dadang mengatakan, korban dan terduga masih ada hubungan keluarga.

Uang yang dimintai pelaku ke korban merupakan uang aqiqah.

Namun, korban tak menjelaskan jumlah uang yang diminta tersebut.

Meski begitu, Polsek Senen tetap memburu para pelaku yang melarikan diri.

"Pasalnya tetap pasal 351, penganiayaan. Meskipun tidak membuat laporan polisi kan tetap meresahkan," tutupnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved