Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Haji 2024

Kisah Paitun, Calon Jemaah Haji Tertua di Kabupaten Malang yang Rela Jual Tanah Demi ke Tanah Suci

Paitun, seorang wanita lanjut usia (Lansia) asal Dusun Pabrian, Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang menjadi calon jemaah haji (CJH)

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
Haji 2024: Kisah Paitun, Calon Jemaah Haji Tertua di Kabupaten Malang yang Rela Jual Tanah Demi ke Tanah Suci 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Paitun, seorang wanita lanjut usia (Lansia) asal Dusun Pabrian, Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang menjadi calon jemaah haji (CJH) 1445 H/2024 M tertua. Kini, perempuan kelahiran 9 Agustus 1932 mendekati usai 92 tahun.

Di usia yang hampir menyentuh satu abad itu tak menyurutkan niat Paitun untuk menjalankan rukum Islam yang kelima.

Ketika bertandang ke rumahnya, rumah Paitun tampak sederhana. Lokasinya berada di pojok pertigaan jalan dan di pinggir sawah.

Untuk masuk ke pintu utama rumah, akan disambut oleh keponakannya. Ia bernama Ida Mafluhah.

Ternyata rumah tersebut bukan kediaman Paitun. Sedangkan rumahnya sendiri berada di samping belakang rumah Ida.

Sehingga, Ida harus memanggil Paitun terlebih dahulu yang saat itu masih berada di kamar mandi.

Baca juga: Haji 2024, Jemaah Haji Bojonegoro Terbang Pertama, Masuk Asrama Haji Sukolilo 11 Mei

Tak berselang lama ia keluar. Mengenakan setelan batik dengan kerudung warna hijau, Paitun tersenyum menyambut kami.

Ketika dilihat dari luar, Paitun tampak sehat. Bahkan untuk berjalan kaki pun masih lancar.

"Alhamdulillah sehat (Paitun), ya mungkin penyakit orang tua yang linu-linu," kata Ida menjelaskan kondisi Paitun.

Ida menjelaskan, sehari-hari Paitun tinggal seorang diri. Ia tak memiliki anak. Sehingga, Ida yang merupakan anak dari kakak Paitun, yang merawat kesehariannya.

Paitun pun sempat ditawari untuk tinggal bersama. Namun ia menolaknya. Maka, mau tidak mau, Ida tetap mengawasi dan menengok Paitun.

Bahkan untuk makan sehari-hari, Paitun masih bergantung dengan Ida.

Baca juga: Inilah Larangan saat Ibadah Haji Jika Dilanggar Bakal Kena Denda, Calon Jemaah Wajib Tahu!

"Kalau makan ya sama saya, karena nggak ada yang masakin. Lagian juga rumahnya dempet bersebelahan ini," jelasnya.

Kemudian, Ida menyampaikan Paitun kesehariannya tidak bisa jika hanya berdiam diri di rumah.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved