Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Tulungagung 2024

Sebut Ada Upaya Menghambat ASN Daftar Bacakada, DPC PDIP Tulungagung Bakal Jadikan Kajian Serius

Sebut ada upaya menghambat ASN mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah, DPC PDI Perjuangan Tulungagung bakal menjadikannya kajian serius.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Panitia penjaringan bacakada DPC PDI Perjuangan Tulungagung untuk Pilkada Tulungagung 2024, Wiwik Triasmoro, Sabtu (11/5/2024). 

Dari 8 nama yang resmi mendaftar lewat DPC PDI Perjuangan Tulungagung, ada 3 nama yang tidak mencatumkan KTA.

Mereka adalah Agus Santoso (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tulungagung), Imam Sopingi (Kepala Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Tulungagung), dan Didik Girnoto Yekti (Kepala Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung).

"Justru bahaya kalau mereka mempunyai KTA. Kalau dicek di Silon dan ketahuan, mereka bisa kena hukuman," tegasnya.

Wiwik menegaskan, PNS yang mendaftar sebagai bacakada tidak menyalahi etik.

Pihaknya juga akan menelusuri aturan baru yang memungkinkan menghambat pada ASN mencalonkan diri.

"ASN yang mendaftar, ikuti saja ketentuannya," pungkasnya. 

Informasi yang didapat awak media, 4 PNS yang mendaftar lewat DPC PDI Perjuangan dipanggil oleh Pj Bupati Tulungagung.

Empat PNS ini adalah dr Kasil Rokhmat, Hari Prastijo, Santoso dan Agus Santoso.

Mereka dihadapkan dengan Inspektorat Kabupaten Tulungagung serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tulungagung.

Dalam pertemuan itu, 4 PNS ini diancam mendapatkan sanksi etik jika mendaftar menjadi bacakada.

Akibatnya tiga orang memilih batal mendaftar lewat PDI Perjuangan, kecuali Agus Santoso.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved