Berita Viral
Uji KIR Terlewat, Pantas Bus Putera Fajar Kecelakaan? Pengamat Minta Polisi Perkarakan Pengusaha Bus
Tak lakukan uji KIR, bus Putera Fajar yang alami kecelakaan di Subang Jawa Barat kini dipertanyakan kelayakannya di jalanan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Fakta demi fakta terbaru terkait kecelakaan di Ciater Subang yang menewaskan 11 orang dari rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok kini terkuak.
Satu di antaranya terkait uji KIR pada bus Putera Fajar yang membawa rombongan tersebut.
Bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam, diduga berasal dari perusahaan otobus (PO) yang berbeda dengan dua bus lainnya yang dipakai SMK Lingga Kencana Depok saat acara perpisahan di Bandung.
Terkait hal itu, Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok belum mengetahui hal ini.
"Kami akan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengecek informasi ini," kata Dian Nurfarida dari Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial di SMK Lingga Kencana, Depok, Minggu (12/5/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari Wartakotalive.com.
Dia menjelaskan pemilihan bus yang dipakai dalam kegiatan perpisahan siswa-siswi SMK Lingga Kencana ke Bandung pada 10-11 Mei 2024 lalu dilakukan oleh pihak travel.
"Sekolah menggunakan pihak ketiga untuk mencari bus. Pihak travel yang menyediakan bus tersebut. Soal informasi tiga bus yang dipakai berasal dari PO berbeda, kami akan cek lagi. Kami belum mendalami soal ini," ujar Dian.
Dian menambahkan sekolah yakin menggunakan bus tersebut karena sudah dilakukan pengecekan sebelum jalan.
"Kami yakin bus aman karena penyewaan dilakukan secara resmi dengan PO. Kami tidak tahu jika masa uji KIR-nya sudah lewat," tuturnya.
Menurutnya, SMK Kencana rutin menggelar kegiatan wisuda dan perpisahan, baik di lingkup sekolah maupun keluar kota.
Baca juga: Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana, Istri Selamat dari Kecelakaan Maut, Tolong Tengok Rumah
"Tahun ini sekolah menggelar perpisahan di Bandung. Pesertanya 157 siswa dan guru yang dibagi dalam 3 bus," tutur Dian.
Dian menegaskan saat ini pihak yayasan fokus menangani korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka.
"Kami fokus tangani korban. Persoalan bus nanti kami koordinasi dengan instansi terkait," tandasnya.
Sebagai informasi, Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG yqng terlibat kecelakaan di Subang diduga telah melewati masa uji KIR.

Hal ini diungkapkan oleh Dinas Perhubungan Wonogiri sebagai lokasi pendaftaran perizinan bus tersebut.
"Dari dokumen kami, uji KIR bus ini berakhir Desember 2023, tapi statusnya itu masih AKDP. Sesuai data yang sekarang ada, uji KIR sudah terlambat dan belum diujikan lagi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Waluyo ketika dihubungi pada Minggu (12/5/2024).
Pengamat meminta polisi agar tidak melewatkan perusahaan bus atau pengusaha bus yang berada di balik tragedi kecelakaan semacam ini.
Menengok kasus kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang dalam rombongan SMK Lingga Kencana Depok, pengamat transportasi menyebut jika kebanyakan kecelakaan memang terjadi karena rem blong di jalan menurun.
Pasalnya, pengemudi kerap kali menggunakan gigi tinggi dan tidak memanfaatkan engine brake (pengereman mesin) dan exhaust brake (pengereman mesin pakai gas buang) kendaraan.
Hal itu sebagaimana disampaikan pengamat transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno saat dihubungi, Senin (13/5/2024), dikutip TribunJatim.com via Wartakota
Menurut Djoko, hal itu juga diperkuat dengan temuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang menyebut bahwa kecelakaan micro sleep yang dipicu fatigue by design, jam kerja pengemudi jauh di atas 12 jam.

"(Misalnya) Bus Eka dan Bus Mira yang bolak balik kecelakaan ternyata menyimpan data yang mengerikan, mereka memiliki 130 bus yang beroperasi, 260 bus yang siap beroperasi tetapi tidak dapat beroperasi karena pengemudinya tidak ada," ungkap Djoko.
"Artinya, bus-bus di Jawa Timur saat ini hampir semuanya kekurangan jumlah pengemudi," imbuhnya.
Oleh karena itu, Djoko memandang bahwa polisi harus lebih berani memperkarakan para pengusaha bus, termasuk pengusaha lama jika sudah terdapat hal yang tidak sesuai prosedur.
"Juga panitia penyelenggara atau event organizer yang menawarkan tarif bus murah juga bisa diperkarakan," kata Djoko.
"Polisi harus berani menindak pengusaha bus yang tidak tertib administrasi, sehingga dapat menyebabkan kecelakaan," lanjutnya.
Baca juga: VIRAL Perjuangan Bocah SMP di Kediri Rawat Kedua Orangtua yang Sakit Stroke, Kini Dapat Bantuan
Di sisi lain, Djoko mengingatkan kepada masyarakat agar tidak tergiur dengan tawaran bus murah, namun tidak terjamin keselamatannya.
Menurutnya, masyarakat perlu pintar menanyakan dan memastikan proses KIR-nya (uji kendaraan), termasuk izin Spionam-nya.
Diketahui, Spionam merupakan layanan untuk memberikan kemudahan operator dalam mengajukan perijinan di bidang angkutan dan multimoda.
"Sosialisasi harus lebih masif lagi terhadap pengunaan sabuk keselamatan untuk semua kendaraan berperjalanan jarak jauh. Baik kendaran umum maupun kendaraan pribadi," jelas dia.
Baca juga: Fatal Berkendara Tak Hati-hati, Sigra Oleng Tabrak Bus Eka di Tol Madiun, Begini Kondisi Penumpang
Di akhir, Djoko menyarankan kepada pihak-pihak sekolah yang hendak menggunakan bus wisata untuk keperluan study tour, harus memastikan kelayakan busnya.
Menurutnya, hal itu bisa dimulai dari Dinas Pendidikan yang mengeluarkan surat edaran agar setiap sekolah yang akan menyelenggarakan wisata menggunakan bus wisata, wajib meminta pengusaha bus untuk menunjukkan surat izin.
Di antaranya, surat lolos KIR dan menyediakan dua pengemudi dan menyediakan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi.
Untuk diketahui, baru saja terjadi insiden kecelakaan bus parisiwisata yang mengangkut rombongan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.
Insiden itu menyebabkan jatuhnya 11 korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
uji KIR
bus Putera Fajar
kecelakaan maut bus SMK Depok
SMK Lingga Kencana
Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS)
Trans Putera Fajar
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Tangis Pedagang Sayur Tak Terima Anak Dianiaya Seniornya dan Dikurung di Ruangan 2x3 Meter |
![]() |
---|
Tugas Investor Muda dari Kampus Diprotes, Mahasiswa Baru Diminta Buka Rekening |
![]() |
---|
Viral Jasa Naik Trotoar, Pengendara Motor Bayar Rp2.000, Perekam: Kejadian Lagi |
![]() |
---|
Buruh Jahit Ismanto Tinggal di Rumah Sempit Syok Ditagih Pajak Rp2,8 M |
![]() |
---|
Temuan 27.932 Pegawai BUMN dan 7.479 Dokter Dapat Bansos, ini Kata Kemensos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.