Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Uniknya Lomba Burung Perkutut di Probolinggo, Ada Ritual Penghilang Ilmu Hitam Sebelum Acara Mulai

Warga Kabupaten Probolinggo memiliki cara tersendiri untuk melestarikan burung perkutut.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Ahsan Faradisi
Ratusan burung perkutut yang mengikuti perlombaan di Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, Probolinggo, Minggu (19/05/24) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Warga Kabupaten Probolinggo memiliki cara tersendiri untuk melestarikan burung perkutut.

Salah satunya diadakannya lomba burung perkutut yang diikuti oleh ratusan peserta ataupun penggemar burung perkutut dari wilayah Jawa Timur.

Perlombaan perkutut yang digelar di salah satu lapangan di Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, pada Minggu (19/05/24) itu tidak hanya diikuti warga Kabupaten Probolinggo saja, namun juga ada dari Kediri, Lumajang, Jember, Madiun, Blitar hingga Surabaya.

Hingga pendaftaran ditutup, sebanyak 900 peserta turut mengikuti lomba burung yang identik dengan akan mendatangkan rejeki dan keselamatan serta identik dengan kejawen dan hal-hal gaib.

Dalam perlombaan ini, terdapat beberapa kelas, mulai dari Gacoran Poin 50, Gacoran Poin 75, Gacoran Poin 150, Gacoran Poin 200, dan Gacoran VIP, Gacoran A, dan Gacoran Bebas.

Baca juga: Ribuan Peserta Lomba Seni Suara Alam Burung Perkutut Perebutkan Piala Bupati Pasuruan

Penyelenggara Lomba, Abu Hasan mengatakan, lantaran burung perkutut ini identik dengan hal mistis, sehingga sebelum lomba dimulai, panitia melakukan beberapa ritual agar menghilangkan penggunaan praktek perdukunan, atau ilmu hitam yang memenangkan burung tertentu.

"Perlombaan ini untuk mengangkat jenis perkutut lokal, yang mana menurut nenek moyang burung ini bida mendatangkan rezeki keselamatan dan saat ini perkutut lokal sedang digemari, dan harapannya perkutut lokal ini semakin makin lebih banyak peminatnya," kata Hasan.

"Sedangkan untuk segi penilaiannya, mulai durasi bunyi burung perkutut selama 20 menit, suara depan, tengah, ujung, irama, dan dasar suara," tambahnya.

Sementara salah seorang peserta perempuan asal Blitar, Wilda Arka Bagus, mengatakan untuk mengikuti lomba ini tidak ada persiapan khusus, hanya pemberian jamu dan latihan rutin yang dilakukan beberapa minggu sebelum mengikuti perlombaan.

"Tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti perlombaaan di Probolinggo, bahkan tak hanya sekali ikut lomba namum sudah beberapa kali dan alhamdulillah sudah pernah menang lomba," ujar Wilda

Baca juga: Jutaan Ubur-ubur Kepung Pantai Mayangan Probolinggo, Warga Yakini Bisa Jadi Terapi Sehat

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved