Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Telanjur Bayar Rp 598 Juta, Sumarlim Nelangsa Anaknya Jadi ART Bukan Polwan, Sawah dan Kebun Dijual

Seorang ayah kehilangan Rp 598 juta demi anak jadi polwan. Pria itu bernama Carlim Sumarlim (56), seorang petani.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Kompas TV
Telanjur Bayar Rp 598 Juta, Sumarlim Nelangsa Anaknya Jadi ART Bukan Polwan, Sawah dan Kebun Dijual 

Namun, bukan menjadi polwan, anak Carlim disebut hanya dijadikan babysitter di kediaman YSF.

“Bekerja sebagai pembantu, baby sitter. 

Tadinya kan mau daftar polisi, ikut tes polisi, tapi ternyata di sana, di Jakarta dijadikan sebagai pembantu, baby sitter,” ungkap Carlim.

“Nggak didaftarin, nggak diproses dan yang lainnya,” sambung dia.

Sebelumnya, nasib pilu dialami oleh seorang pemuda yang merupakan peserta seleksi Bintara Polri Gelombang II tahun 2023, berinisial YR (20).

Pemuda yang tertipu tes polisi ini merupakan warga Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tersebut diketahui telah ditipu oleh seorang polisi berinisial SI.

SI mengaku bahwa dirinya bisa meluluskan YR menjadi bintara polisi dengan syarat memberikan uang Rp 600 juta.

Tak cukup sampai disitu, pelaku kembali meminta uang 150 juta ke orangtua korban agar anaknya, YR bisa lulus menjadi anggota polisi.

Akibat penipuan tersebut, pihak YR mengalami kerugian dengan total 750 juta rupiah.

Kisah pahit yang dialami oleh YR tersebut kini viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @memomedsos.

Baca juga: Mahasiswi Indonesia Nangis Ditipu Kerja Kuli di Jerman, Dikira Magang Program Kampus: 11 Jam Berdiri

Dalam keterangan unggahan tersebut, YR menceritakan bahwa saat itu sedang berlangsung seleksi penerimaan Bintara Polri Gelombang II Tahun 2023 di Polda Bengkulu.

YR pun tertarik untuk mengikuti seleksi tersebut. Namun sayangnya YR tidak berhasil melewati tahap administrasi sehingga menyebabkan kekecewaan bagi dirinya dan orang tua.

Setelah kegagalan tersebut, YR mengaku mendapat janji dari seseorang yang mengaku dapat membantu agar dirinya diterima sebagai anggota polisi.

Temannya mengarahkan YR dan orang tuanya kepada seseorang berinisial SI, yang mengklaim mampu memastikan kelulusan YR sebagai bintara polisi dengan imbalan pembayaran sejumlah uang.

Sayangnya, setelah uang diserahkan, YR tidak berhasil lulus seleksi menjadi anggota Polri.

Baca juga: Nasib Kakek Ingin Anak Cucunya Jadi PNS, Malah Ditipu Intel Gadungan, Uang Rp 40 Juta Melayang

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved