Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok
7 Fakta Siswa SMP Tewas Dikeroyok Sepulang Belajar Kelompok, PJ Wali Kota Batu Aries: Berita Duka
Berikut 7 fakta siswa SMP Kota Batu tewas dikeroyok teman saat belajar kelompok. Tak sekali RKW dipukuli? PJ Wali Kota Batu Aries Ucap Bela Sungkawa.
TRIBUNJATIM.COM - Nasib siswa SMP Kota Batu tewas dikeroyok teman saat belajar kelompok jadi sorotan.
Korban diketahui berinisial RKW (13).
RKW merupakan siswa kelas 7, SMPN 2 Kota Batu.
Pesan terakhir RKW pada saudara kembarnya R (13) membuat penyebab kematiannya terungkap.
RKW meninggal dunia pada Jumat (31/5/2024) setelah dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, RKW sempat mengeluh sakit di bagian kepala, diduga usai di keroyok teman sekelasnya berinisial A saat belajar kelompok pada Rabu (29/5/2024) lalu.
Awalnya RKW izin untuk pergi belajar kelompok dan diantar sang ibu ke rumah temannya, entah bagaimana akhirnya R bertemu dengan A dan diduga dikeroyok oleh A dan saudaranya di daerah Pesanggrahan Kota Batu.
“Pulang-pulang dia lapor ke saya cerita kalau dia habis dipukuli A dan saudaranya,” kata R, Jumat (31/5/2024).
R menjelaskan, semakin hari sakit yang dirasakan saudara kembarnya itu semakin terasa hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit pada Jumat pagi.
Kini meninggalnya RKW jadi sorotan.
Berikut fakta siswa SMP Kota Batu tewas setelah dikeroyok teman SMP.
Baca juga: BREAKING NEWS : Siswa SMP di Kota Batu Tewas usai Dikeroyok Teman saat Belajar Kelompok
1. Sosok RKW di mata teman satu sekolah
M (12) teman RKW sama-sama bersekolah di SMPN 2 Kota Batu mengatakan jika semasa hidup RKW merupakan teman yang baik dan tidak banyak tingkah.
“Dia anaknya baik banget, asyik dan bisa diajak bercanda. Kalau marah tidak sampai mukul atau arogan gitu,” tutur M.
2. Kronologi menurut R, saudara kembar RKW
Menurut penuturan saudara kembar korban berinisial R (13), sebelum meninggal saudara kembarnya sempat di bawa ke rumah sakit pada Jumat pagi karena mengeluh sakit di bagian kepala diduga usai di keroyok teman sekelasnya berinisial A saat belajar kelompok pada Rabu (29/5/2024) lalu.
Awalnya RKW izin untuk pergi belajar kelompok dan diantar sang ibu ke rumah temannya, entah bagaimana akhirnya R bertemu dengan A dan diduga dikeroyok oleh A dan saudaranya di daerah Pesanggrahan Kota Batu.
“Pulang-pulang dia lapor ke saya cerita kalau dia habis dipukuli A dan saudaranya,” kata R, Jumat (31/5/2024).

R menjelaskan, semakin hari sakit yang dirasakan saudara kembarnya itu semakin terasa hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit pada Jumat pagi.
“Habis itu 3 hari kemudian atau hari ini, dia bangun tidur tadi sempat minta tolong ke saya sambil merintih sakit-sakit dan bilang tolong. Tapi saya tinggalin saja karena masih sempat buka HP. Terus ternyata pas saya tinggal mandi dia akhirnya bilang ke ibu kalau sakit karena di keroyok,” ujarnya.
Setelah dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 07.00 Wib, RKW mendapat perawatan dan dari hasil pemeriksaan mengalami pendarahan di kepala hingga dijadwalkan akan menjalani operasi pada Jumat siang.
Sayangnya sebelum di operasi, RKW menghembuskan nafas terakhir.
“Jam setengah 7 pagi di merintih sakit sama ibu dan dibawa ke rumah sakit. Pas di rumah sakit tidak tahu gimana ceritanya jam setengah 11 siang mendapat kabar saudara saya sudah gak ada,” jelasnya.
Baca juga: Sedihnya Ayah Korban Pengeroyokan hingga Tewas oleh Oknum Pesilat di Gresik, Tegar Berdiri Demi Anak
3. Pengakuan nenek korban: sudah pernah dipukul juga
Menurut nenek korban, Tutik pemukulan yang dialami cucunya itu tak terjadi sekali ini saja, namun ini sudah menjadi kali kedua.
“Sebelumnya waktu baru masuk SMP itu sudah pernah dipukul juga. Terus saya kasih tahu cucu saya agar tidak bermain dan berteman dengan dia (A,red) karena nakal, dari pada saya usir. Setelah dikasih tahu, si A ini sudah tidak pernah kesini,” kata Tutik, Jumat (31/5/2024).
Tutik mengatakan, meski rumah korban dan pelaku itu hanya berbeda gang, namun sejatinya keduanya bukan merupakan teman yang akrab dan baru kenal saat SMP.
“Rumahnya dekat sini tapi tidak berteman akrab. Hanya biasa saja. Temenan baru SMP itu,” ujarnya.
4. 5 anak diamankan polisi
Menindaklanjuti dugaan kasus pengeroyokan hingga mengakibatkan tewasnya RKW (12) siswa kelas 7, SMPN 2 Kota Batu pada Jumat (31/5/2024), Satreskrim Polres Batu telah mengamankan 5 anak yang diduga terlibat.
Menurut Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo saat ini polisi telah melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus tersebut.
Termasuk mengamankan anak-anak yang ada di dalam video perundungan yang dilakukan pada Rabu (29/5/2024) lalu di kawasan sekitar Pesanggrahan Kota Batu.
“Kami sudah mengamankan 5 orang anak berhadapan dengan hukum. Saat ini tengah dalam tahap dimintai keterangan,” kata Rudi Kuswoyo, Jumat (31/5/2024).
Rudi menuturkan, dari 5 anak yang berhadapan dengan hukum tersebut ada yang satu sekolah dengan korban dan ada juga yang beda sekolah.
“Ya, ada yang satu sekolah ada yang teman bermain,” ujarnya.
RKW meninggal diduga usai mengalami perundungan oleh teman sebayanya berinisial A teman satu kelasnya dan terduga pelaku lainnya yang beda sekolah pada Rabu (29/5/2024) lalu di kawasan sekitar Pesanggrahan Kota Batu.
Baca juga: Reka Ulang Pengeroyokan Pesilat hingga Tewas Dipadati Warga Gresik, Adegan ke-13 Jadi Atensi Polisi
Baca juga: Sosok Solihin yang Sulit Tidur Selama 4 Tahun, Bermula Sakit Telinga, Pilu Anak Tewas Dibunuh Teman
6. PJ Wali Kota Batu Aries Ucap Bela Sungkawa

Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai datang ke rumah RKW (12) di Jalan Bromo, Gang 4 Kelurahan Sisir, Kota Batu pada Jumat (31/5/2024).
Kedatangan Aries Agung Paewai untuk memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga RKW, sekaligus mendengar langsung cerita keluarga siswa yang bersekolah di SMPN 2 Kota Batu yang diduga meninggal karena dikeroyok teman sekelasnya berinisial A dan saudara A yang berinisial L di dekat vila disekitar Pesanggrahan Kota Batu pada Rabu (29/5/2024) lalu.
Usai takziah, Aries Agung Paewai mengatakan kejadian perundungan seperti ini tak dapat dibiarkan dan pihaknya meminta seluruh pihak khususnya sekolah dan orang tua untuk melakukan penguatan pengawasan kepada siswa baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
“Tentunya yang pertama saya turut berduka cita dengan kejadian ini. Ini berita duka yang tidak kita inginkan. Berikutnya saya perintahkan Kepala Dinas Pendidikan Batu untuk segera menggelar Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS,red) agar kegiatan diluar jam sekolah seperti kerja kelompok dilakukan di area sekolah. Ini supaya kejadian serupa tidak terulang kembali sebab saya dengar peristiwa ini terjadi di luar jam sekolah dengan alasan kerja kelompok,” kata Aries Agung Paewai, Jumat (31/5/2024).
7. Jenazah RKW diotopsi
Hingga berita ini ditulis polisi masih melakukan otopsi pada korban RKW untuk mencari penyebab pasti kematian.
“Otopsi masih dilakukan. Kami juga belum bis memintai keterangan orang tua korban karena masih berduka,“ pungkasnya.
Berita Jatim lainnya
siswa smp kota batu tewas dikeroyok
belajar kelompok
SMPN 2 Kota Batu
Kota Batu
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Pengadilan Putuskan Hukuman untuk 5 Pelaku Pengeroyokan Siswa SMP di Kota Batu hingga Tewas |
![]() |
---|
Alasan Jaksa Hanya Bisa Ancam Hukuman 7,5 Tahun pada Pelaku Pengeroyokan Siswa SMPN di Kota Batu |
![]() |
---|
Alasan Hanya Satu Tersangka Pengeroyokan Siswa SMP di Kota Batu yang Ditahan, Empat Pelaku Bebas? |
![]() |
---|
Tak Menyangka, Pelaku Pengeroyokan Siswa SMP di Kota Batu Nangis, Satu Anak Sakit |
![]() |
---|
Update Kasus Pengeroyokan Siswa SMP di Kota Batu Berujung Kematian, Tahap Penelitian Berkas Perkara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.