Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Dokter Sebut Degeneratif Tulang Kerap Dialami Lansia, Rawat Tulang dengan Aktif Bergerak

Dokter spesialis ortopedi dr. Erwin Ramawan, SpOT (K) menyebut, permasalahan degeneratif tulang menjadi gangguan kesehatan yang umum terjadi pada masy

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/NURIKA ANISA
dr. Erwin Ramawan menjelaskan demo Virtual Reality ruang operasi di Bone Joint & Spine Clinic 

Salah satunya aktif bergerak untuk menunjang kesehatan tubuh, termasuk bagian tulang. 

Baca juga: Mengenal Surabaya Mlayu Banter, Komunitas Lari yang Bikin Sehat Tapi juga Wadah Kreativitas

Aktivitas fisik menjadi catatan penting mengingat di jaman serba digital ini dimanjakan dengan berbagai fasilitas sehingga bisa melakukan banyak hal tanpa harus melakukan banyak gerak.

Penting bagi tubuh untuk tetap bergerak. Jarang bergerak dapat membuat otot dan tulang jadi semakin lemah. Selain itu dapat menimbulkan permasalahan kesehatan lainnya.

dr. Erwin Ramawan menyebut dengan aktif berjalan dapat menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Seperti imbauan 10 ribu langkah perhari.

“Kalau mau sehat jalan 10 ribu langkah, walaupun hal itu dapat beresiko yang lain, misalnya terhadap lutut. Kalau tidak bergerak dan berjalan, bisa tidak sehat, pikun lebih dini, tidak bersosialisasi,” sebutnya.

Melalui Rumah Sakit Mitra Keluarga, dr. Erwin Ramawan bersama dr Taufin Warindra, Sp.OT (K) menghadirkan Bone, Joint & Spine Clinic untuk menangani keluhan pada sendi panggul, lutut, hingga patah tulang maupun cedera. 

Sehingga dengan adanya layanan komprehensif dan dokter kompeten di bidangnya, diharapkan masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri.

dr. Erwin menyebut, di Indonesia jumlah operasi lutut dan pinggul terbilang masih sangat sedikit, diperkirakan 5 ribu setiap tahun. 

Padahal jika dibandingkan dengan negara yang lebih sedikit penduduknya seperti Jerman tercatat melakukan operasi panggul dan lutut sebanyak 500 ribu pertahun.

“Aktif memang punya resiko, seperti di luar negeri. Mau gimana? tapi itu bagian resiko, kalau diam saja (tidak aktif bergerak) ya akan ada resiko penyakit lain jantung, kolesterol, diabetes, berada di kursi roda bisa lebih dini,” sebutnya.

Sementara itu, dr Taufin Warindra, Sp.OT (K) menambahkan, usia tidak menggambarkan resiko tetapi bergantung pada kondisi kesehatan seseorang. 

Tindakan operasi pun dilakukan dengan teknologi dan minimal invasive diharapkan mengurangi nyeri pasca operasi sehingga pemulihan pasien dapat berjalan lebih cepat.

Bone, Joint & Spine Clinic disebut membantu menghilangkan rasa sakit dan memberikan keleluasaan beraktivitas untuk menjalankan kegiatan yang sebelumnya terbatas dikarenakan nyeri panggul.

“Operasi sekarang sudah bukan seperti dulu yang sayatannya besra, dengan teknologi sekarang yang ada di sini, endoscopy, bahkan tulang belakang pun bisa kami lakukan. Biasanya dua hari setelah operasi bisa langsung pulang, bisa jalan, minimal invasive,” sebut dr. Taufin.

Supaya tindakan operasi tidak dirasa menakutkan, ortopedi klinik ini juga memberikan ruang virtual reality (VR) yang dapat disambungkan untuk dilihat keluarga, ruang exercise, dan pelayanan personal seperti waktu kontrol hingga sampel darah oleh tim laboratorium.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved