Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Alat Kelamin Bocah Terpotong setelah Disunat & Tak Bisa Disambung Lagi, Ibu Histeris Panik

Alat kelamin bocah berusia 10 tahun terpotong setelah disunat dan tak bisa disambung lagi, ibu panik.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
via Sripoku.com
Alat kelamin bocah terpotong saat sunat, ortu sampai histeris 

"Kata dia pas dia kencing itu ada orang. Jadi baru mengaku sama saya ya," kata Sami (60), nenek AJ, Kamis (4/1/2024).

"Begini, pas dia keluarin (alat kelamin), orang itu sudah ada di sini," imbuhnya.

"Orangnya gede kata dia," tambah Sami lagi.

Sosok berbadan besar tersebut diceritakan sudah tidak ada secara tiba-tiba ketika AJ berkedip.

Sesaat kemudian, AJ lalu berteriak sebanyak dua kali dan merasa kesakitan hingga alat kelaminnya mendadak bak sudah disunat.

"Dua kali berteriak perih. Langsung itu, enggak tahu ditiup atau diapain itu sudah beres," ungkap Sami.

"Kata dia,pas dia kedip, (orang gede itu) sudah enggak ada," jelasnya.

Sami menceritakan, kejadian ini bermula saat AJ buang air kecil di kali dekat rumahnya pada Minggu sore.

Tiba-tiba, AJ berteriak meminta tolong lantaran merasakan sakit di kemaluannya.

Setelah Sami memeriksa keadaan cucunya, betapa kagetnya dia melihat kemaluan AJ seperti sudah disunat.

Padahal bocah tersebut sama sekali belum pernah disunat seumur hidupnya.

Dalam kondisi panik, Sami lantas membawa AJ ke paranormal.

Namun menurut paranormal tersebut, jika satu jam kemaluannya tidak kembali normal, berarti sudah disunat.

AJ (6), bocah berusia enam tahun di Kelapa Gading yang diduga mengalami fenomena parafimosis
AJ (6), bocah berusia enam tahun di Kelapa Gading yang diduga mengalami fenomena parafimosis (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Terus saya bawa ke orang pintar dulu, karena saya takut ya," tutur Sami.

"Kata orang pintar ini, dibilas air terus bilang enggak apa-apa ini sudah."

"Tunggu saja dulu barang sejam, kalau enggak merosot, jadi sudah itu disunatin," kata Sami.

Tak hanya ke paranormal, AJ pun dilarikan ke klinik dekat rumahnya.

Namun menurut pihak klinik, AJ tidak mengalami masalah kesehatan serius dan kondisi kemaluannya memang sudah tersunat.

"Sudah itu saya bawa lagi ke dokter, buat periksa semua ya. Sudah diperiksa, sudah bagus. Kata dokter bagus sudah, bu. Enggak apa-apa," sambungnya.

Lantas kondisi apa sebenarnya yang dialami oleh AJ?

Dokter umum yang bertugas di Puskesmas Ancol, dr Benny Alpharandus menegaskan, fenomena yang dialami AJ dikenal dengan istilah medis parafimosis.

Parafimosis sendiri adalah kelainan pada kemaluan laki-laki yang mengakibatkan kulup penis tertarik ke belakang dan tidak bisa kembali ke posisi semula.

"Ya kalau dari segi medis, tidak ada yang namanya disunat jin," kata Benny saat ditemui pada Rabu (3/1/2024).

"Mungkin itu suatu kejadian tertariknya pelindung dari selaput penis itu pada anak-anak, tertarik ke belakang," imbuhnya.

"Biasa kita sebut itu, istilah medisnya itu, parafimosis. Seperti itu," katanya lagi.

Dokter umum Puskesmas Ancol, dr Benny Alpharandus, menjelaskan dugaan parafimosis yang dialami bocah usia enam tahun di Kelapa Gading, Jakarta Utara
Dokter umum Puskesmas Ancol, dr Benny Alpharandus, menjelaskan dugaan parafimosis yang dialami bocah usia enam tahun di Kelapa Gading, Jakarta Utara (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Benny mengatakan, kondisi yang dialami AJ dapat dikategorikan kejadian abnormal pada anak-anak.

Sebab pada anak-anak yang belum disunat, kondisi selaput kulit kemaluannya pasti melekat pada penis.

"Yang biasanya pada anak-anak itu masih merekat. Jadi, secara normal itu tidak tertarik ke belakang," kata Benny.

"Kecuali itu suatu keadaan yang bisa menyebabkan dia bisa tertarik ke belakang atau suatu tindakan yang membuat dia tertarik ke belakang," sambung dia.

Benny mengatakan, kondisi kulit kemaluan tertarik pada anak akan menimbulkan suatu rasa sakit.

Bisa juga terjadi pembengkakan akibat tertariknya kulit kemaluan ke bagian belakang.

"Kalau kejadian seperti itu, bagusnya dibawa ke fasilitas kesehatan."

"Langsung diperiksa dulu kondisinya, apakah itu benar parafimosis atau yang lain, atau yang lain," ucap Benny.

Lebih lanjut Benny menjelaskan jika memang benar apa yang dialami AJ adalah parafimosis, hal itu bukan kelainan bawaan.

Mungkin saja bisa terjadi kelainan pada saat AJ lahir, di mana kemaluan yang bersangkutan memang tidak tertutupi kulit.

"Jadi harus diperiksa, dilihat, dipastikan sama tenaga ahlinya, apakah ini benar parafimosis atau kenapa, begitu," ucap Benny.

Adapun jika memang hasil pemeriksaan AJ benar-benar mengalami parafimosis, langkah yang bisa dilakukan adalah menyunat kulit kemaluannya secara sempurna.

"Jadi tetap kalau dari segi medis, harus diperiksa dulu kondisi, keadaan dari anaknya tersebut. Terutama alat kelaminnya," ucap Benny.

"Masalah tindakan apa yang akan dilakukan, itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokternya," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved