Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Polisi Tak Segan Beri Tindakan Tegas Terhadap Pelaku Pencurian di Surabaya, Diberi Timah Panas

Polrestabes Surabaya sekarang sedang obral tembakan terhadap maling-maling, Personel kepolisian bukan tidak mungkin memberi hadiah timah panas

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Dua maling spesialis mobil Pik-ap, Mail dan Dosi duduk di kursi roda setelah kedua kakinya terkena tembakan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polrestabes Surabaya sekarang sedang obral tembakan terhadap maling-maling.

Personel kepolisian bukan tidak mungkin memberi hadiah timah panas ke seorang atau kelompok yang dianggap membahayakan.

Terbaru ada tiga maling terkena tembak di bagian kaki.

Pelaku yang terkena tindakan tegas terukur itu di antaranya Abdurrahim warga asal Dusun Bakarsah, Glisgis, Modung, Kabupaten Bangkalan.

Lelaki usia 31 tahun yang sudah sudah 19 kali mencuri sepeda motor sebelumnya sembunyi di Bogor.

Baca juga: Fakta Pelaku Curanmor Ditembak Polisi, Pakai Kunci T, Beraksi di 9 TKP Wilayah Ponorogo dan Madiun

Ia pun tertangkap di kota tersebut dan mendapat ganjaran kedua kakinya menjadi sarang peluru.

Kondisi tak jauh berbeda juga dialami Mail  warga asal Tambak Mayor, Surabaya dan Dosi warga asal Cerme, Gresik.

Dua lelaki sebaya usia 29 tahun itu sudah 8 kali sekongkol mencuri kendaraan pik-ap.

Sebelum tertangkap mereka maling kendaraan niaga jenis L300 plat nomor L 9512 SV, di sekitaran Pakal, Surabaya. Keduanya pun juga tiga kali mencuri sepeda motor di Lamongan.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono menjelaskan, pada intinya polisi akan melakukan tegas terukur saat sedang dalam kondisi terdesak.

Misalnya pelaku saat akan diamankan berusaha kabur atau justru malah melawan sehingga membahayakan keselamatan petugas. Seketika itu polisi bisa memutuskan melumpuhkan ruang gerak pelaku.

"Karena hal itu (melawan) petugas menembak kaki pelaku," ujarnya.

Pelaku yang terkena banyak terindikasi tergabung dalam komplotan. Misalnya Abdurahmin. Dia memiliki partner dua orang teman.

Dulu Mereka sering berbagi tugas mencuri sepeda motor di Surabaya. Dua orang temannya lebih dulu tertangkap, lalu disusul Abdurahmin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved