Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Driver Ojol Tak Minta Bayaran saat Antar Jenazah Bayi, Ogah Terima Sumbangan Netizen: Ikhlas

Aksi driver ojol antarkan jenazah bayi menjadi berita viral. Ia tak mau menerima sumbangan dari netizen setelah sosoknya viral di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST
Sosok Driver Ojol Tak Minta Bayaran saat Antar Jenazah Bayi, Ogah Terima Sumbangan Netizen: Ikhlas 

TRIBUNJATIM.COM.COM - Aksi driver ojol antarkan jenazah bayi menjadi berita viral.

Driver ojol atau ojek online itu tak mau menerima sumbangan dari netizen setelah sosoknya viral di media sosial.

Diketahui, ia harus mengantarkan penumpang yang membawa jenazah bayi sejauh 53 km.

Yakni dari Kota Makassar menuju Kabupaten Pangkep.

Dalam video yang viral, tampak driver ojol itu sedang membonceng pria paruh baya yang menggendong jenazah cucunya yang masih bayi.

Driver ojol itu bernama Darmawansyah.

Ia menceritakan awal mula dirinya membantu mengantarkan jenazah bayi.

"Itu awalnya, saya mengantar orderan ke RSUD Tadjuddin Chalid Makassar, setelah saya selesaikan orderan, saya keluar."

"Kemudian ada (orang) yang tahan saya, saya kira ini cuma penumpang," jelas pria 43 tahun, dikutip dari Kompas.com.

Ia awalnya kaget, lantaran pria itu memintanya mengantarkan sampai ke Kabupaten Pangkep yang jaraknya cukup jauh.

Baca juga: Kisah Driver Ojol Wanto Tiap Hari Antar Pesanan Makanan Naik Sepeda, Syok saat Dibelikan Motor

"Terus saya bilang, kalau ke Pangkep itu agak jauh, saya tidak tahu berapa ongkirnya. Terus dia bilang orang tidak mampu itu di dalam kasihan," ungkap Darmawansyah

"Saya bertanya lagi, ini sebenarnya apa yang mau diantar. Dia bilang ada jenazah di dalam. Saya bertanya kenapa tidak pakai ambulans, dia bilang mahal, dimintai Rp 700.000- Rp 800.000," sambungnya. 

Seketika itu, Darmawansyah teringat keponakannya. Saat itu, keponakannya juga harus diantar menggunakan motor lantaran kekurangan biaya.

"Saya sudah iba di situ, saya ingat ponakan pernah dibonceng begitu juga. Jadi saya antar, saya tidak minta (biaya). Saya cuma membantu sesama manusia," katanya.

Darmawansyah mengatakan, jenazah bayi itu diantarkan sampai rumah sakit (RS) Pangkep untuk disemayamkan ke salah satu pulau terluar Pangkep. 

"Saya langsung antar ke RSU Pangkep, saya dengar dia orang pulau," bebernya. 

Baca juga: Pilu Ojol Kelaparan Sambil Tawarkan Mengantar Rp 5000, Badan Gemetaran Usai Ponselnya Hancur

Darmawansyah mengungkapkan, usai aksinya viral di media sosial sudah banyak yang menghubungi dirinya untuk memberikan apresiasi.

"Banyak juga yang telepon tadi mau kasih sumbangan, tapi saya bilang sumbang saja ke masjid karena saya juga ikhlas antarkan. Membantu sesama manusia," tandasnya. 

Semnetara itu, kisah lain yang juga viral adalah pilunya keluarga pengemis yang meninggal dunia tidak bisa mengambil jenazah karena tidak punya biaya.

Sang pengemis, Rusmiyati (60), tewas akibat kebakaran di Pejaten.

Keluarga Rusmiyati belum juga mengambil jenazah korban, disebut karena tak sanggup biayai pemakaman.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela mengungkapkan, sudah satu pekan jenazah Rusmiyati menunggu di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. 

“Sampai sekarang belum ada keluarganya yang ambil. RT sudah berupaya menghubungi (keluarga) di kampung halaman, enggak direspons,” ujar Anggiat saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).

“Ya pokoknya ditolak, kalau enggak salah, itu masalahnya dana,” lanjut dia.

Berdasarkan prosedur, Anggiat menyampaikan bahwa jenazah yang tidak diambil oleh keluarganya akan dikebumikan tanpa nama oleh pihak rumah sakit.

“(Ditunggu) enggak lama-lamalah, enggak lama-lama. Kan itu bukan korban pembunuhan atau apa, kan (korban) kebakaran,” ucap Anggiat.

Ketua RT 02/RW 07 Kelurahan Pejaten Barat, Marzuki menyebut keluarga Rusmiyati lepas tangan usai mendiang tewas akibat kebakaran yang melanda gubuk reyot di RT 02/RW 07, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2024).

Marzuki menyampaikan bahwa dia telah menghubungi keponakan mendiang yang berada di Balaraja, Kabupaten Tangerang, dan adik kandung di Indramayu, Jawa Barat.

Tetapi, keluarga lepas tangan dengan jenazah Rusmiyati dengan alasan tidak mempunyai biaya.

Kepada Kompas.com, Marzuki memperlihatkan isi percakapan dengan adik kandung Rusmiyati melalui pesan suara WhatsApp.

Baca juga: Driver Ojol di Kota Batu yang Dipukul Pemotor Resmi Lapor ke Polisi, Kini Pelaku Diburu

Dalam percakapan tersebut, adik Rusmiyati meminta maaf dan mengaku bahwa dia juga merupakan keluarga yang ekonominya tidak berkecukupan. Oleh karena itu, adik Rusmiyati ikhlas dengan kepergian kakaknya.

“Saya terserah apa kata bapak-bapak yang di sana, saya cuma mohon maaf yang sebesar-besarnya’,” kata adik kandung Rusmiyati melalui pesan suara WhatsApp kepada Marzuki, didengar Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).

“‘Saya terus terang, saya menyerah ini. Terserah Pak RT saja. Mau kakak saya dikubur di sana juga enggak apa-apa. Masalahnya kan segalanya harus pakai uang,

Saya menyerah. Lagian tempatnya jauh, di Jakarta. Sedangkan saudara saya, kalau ditanya banyak ini dan itu,” tambah adik Rusmiyati.

Kepada Marzuki, adik Rusmiyati juga menegaskan tidak menuntut apa pun jika terjadi sesuatu hal terhadap jenazah kakaknya.

Baca juga: Sosok Achmad Saichu, Driver Ojol Senior yang Tewas Terlibat Kecelakaan di Surabaya, Terkenal Rajin

Marzuki tidak bisa berbuat banyak setelah pihak keluarga berkata seperti itu. Dia kemudian berkonsultasi dengan pihak Kepolisian Polsek Pasar Minggu.

Hasilnya, jenazah Rusmiyati diserahkan ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Setelah tiga hari kepergian Rusmiyati akibat peristiwa kebakaran, masyarakat setempat menggelar tahlilan di salah satu rumah warga yang berdekatan dengan gubuk mendiang.

“Urunan buat mengadakan tahlilan, malam ketiga saja, malam pertama dan kedua enggak. Sampai kayak gitu warga juga sama mendiang,” ujar Marzuki.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang menghanguskan gubuk Rusmiyati ini terjadi pada Sabtu (8/6/2024) sekitar pukul 21.34 WIB.

Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Agus Guritno Gunawan mengatakan, api yang melalap rumah Rusmiyati ini berasal dari lilin.

“(Rusmiyati) sedang tidur seorang diri, menyalakan lilin sebagai penerangan," kata Agus dikutip dari keterangan yang diterima Kompas.com.

"Tanpa disadari, lilin terjatuh dan menyambar barang-barang yang mudah terbakar di sekitarnya," sambung dia.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved