Berita Tulungagung
4 SMPN di Tulungagung Hanya Dapat Siswa Kurang dari 10 Orang, Dindik Beri Kelonggaran
Setelah diberlakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang 2 untuk SMP Negeri di Tulungagung, hanya 13 sekolah yang berhasil memenuhi pagu
Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Setelah diberlakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang 2 untuk SMP Negeri di Tulungagung, hanya 13 sekolah yang berhasil memenuhi pagu.
Bahkan ada 4 SMP Negeri yang mendapat siswa kurang dari 10 anak.
Empat SMP itu adalah SMPN 2 Rejotangan 4 siswa, SMPN 2 Tanggunggunung 9 siswa, SMPN 3 Bandung 6 siswa, dan SMP Satu Atap Sendang 9 siswa.
Sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung, Saifudin Zuhri, mengatakan ada 15.587 lulusan SD/MI di Kabupaten Tulungagung.
Dari jumlah itu, sebanyak 8.651 mendaftar secara daring (online), sementara sisanya diperkirakan sudah diterima di MTs dan sekolah swasta.
Baca juga: SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Kembali Jadi Sorotan, PPDB Zonasi Menyempit, Pegiat Pendidikan Heran
“Untuk sekolah swasta, malah mereka sudah punya siswa saat PPDB SMP Negeri mulai dibuka,” jelas Saifudin.
Dari total 8,651 siswa yang mendaftar online, sebanyak 8.184 siswa dinyatakan diterima lewat sistem.
Dengan demikian ada 467 siswa yang dinyatakan tidak lolos dan ikut mendaftar di gelombang 2.
Namun hanya 38 siswa yang mendaftar lewat sistem online di gelombang 2.
“Dari 38 siswa itu, 18 diterima oleh sistem. Kemungkinan 20 siswa lainnya diterima secara offline,” sambung Saifudin.
Setelah PPDB gelombang 2, hanya ada 13 SMP Negeri dari 38 SMP Negeri yang terpenuhi pagunya.
Sementara 35 SMP Negeri mendapatkan siswa baru kurang dari pagu yang ditetapkan.
Karena itu, Dinas Pendidikan Tulungagung masih melonggarkan SMP Negeri untuk menerima siswa baru, sampai dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca juga: Jarak 500 Meter Tak Lolos Zonasi SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung, Sekolah Jawab Protes Warga Sekitar
“Khusus SMP yang belum terpenuhi pagunya, masih bisa menerima siswa secara offline. Kami permudah para siswa yang belum mendapatkan sekolah,” tegasnya.
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.