Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Harapan Terbesar Seniman Surabaya atas Revitalisasi THR dan TRS, Hidupkan Lagi Seni Suroboyo

Pemkot Surabaya memastikan akan melakukan revitalisasi keberadaan Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Nurarini Faiq
Cak Meimura, salah satu tokoh ludruk Suroboyo saat ditemui Tribun Jatim Network, Jumat, (28/6/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuarini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya memastikan akan melakukan revitalisasi keberadaan Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Sebuah taman hiburan yang sangat terkenal di Surabaya di era 1990-an.

Tidak hanya tempat hiburan untuk warga bersama keluarganya, tapi ada taman khusus mengembangkan seni tradisi di Surabaya.

Di THR ada Gedung Ludruk, Srimulat, Ketoprak, dan Wayang Orang.

Pertunjukan teater yang kuat dengan seni tradisional.

Baca juga: Wisata Legendaris di Surabaya Bakal Dihidupkan Lagi, THR-TRS akan Jadi Tempatnya Anak Muda

"Kami merindukan seni tradisi Suroboyo ini hidup dan terus berkembang," ucap salah satu tokoh Ludruk Suroboyo, Cak Meimura saat berbincang dengan Tribunnetwork, Jumat (28/6/2024).

Seniman ludruk Suroboyo ini meyakini Surabaya bisa seperti Jepang yang bisa menjaga seni tradisi Kabuki.

Sebuah teater dengan seni tradisi di Jepang yang berkembang sampai sekarang.

Cak Mei, melihat bahwa rencana revitalisasi THR-TRS tersebut menunjukkan bahwa Pemkot Surabaya sadar akan objek vital kesenian di THR-TRS itu.

Gedung ludruk dan lain-lainnya itu mangkrak bertahun-tahun dan akan dihidupkan kembali.

"Sebuah kebanggaan tersendiri bagi warga Suroboyo melihat seni tradisi itu tetap ada. Ada kesenian tradisi terawat dan berkembang sesuai zamannya," lanjut Cak Mei.

Pelaku ludruk ini bersama rekan-rekan pelaku seni tradisi lainnya berupaya menjaga agar seni tradisi itu tetap lestari.

Ludruk pernah berkembang hingga ada ludruk anak sampai ludruk kampus. Bahkan ludruk birokrasi. Selain ludruk senior.

Baca juga: Pemkot Surabaya Nonaktifkan 42.804 KK, Waktu Klarifikasi Warga yang Diblokir Sampai 1 Agustus 2024

"Artinya banyak stake holders yang terlibat untuk tetap menjaga seni tradisi itu. Agar kesenian ini tetap terus hidup," katanya.

Pria yang tak pernah melepas udeng Suroboyo dalam setiap penampilan ini berharap Revitalisasi THR-TRS itu tidak hanya pada gedung dan fasilitasnya.

Impian terbesarnya adalah agar kesenian tradisi itu bisa dinikmati oleh generasi sepanjang masa.

Para pelaku seni atau seniman di Surabaya itu juga direvitalisasi dengan peningkatan skill dan kemampuan seni mereka. Saat tampil bisa menjawab kebutuhan era.

"Impian kami adalah ada Perda pelestarian kesenian tradisi Surabaya. DPRD dan Pemkot harus punya aturan ini agar seni tradisi bisa berkembang dan dicintai setiap generasi," kata Cak Mei.

Haris ada perhatian kepada kelompok kesenian agar bisa beraktivitas seni.

Ada ruang untuk berproses hingga bisa menggelar pertunjukan.

Tapi lebih dari itu yang paling penting adalah ada Perda agar kesenian tradisi semisal Ludruk tetap terjaga.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved