Ungkap Berdirinya Perbankan Syariah Saat Pandemi, BSI Gelar Diskusi Mega Merger In The Pandemic Era
Ungkap berdirinya perbankan syariah saat pandemi Covid-19, BSI menggelar diskusi buku 'Mega Merger In The Pandemic Era.'
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Sebagai leader juga harus memberikan teladan bagi jajarannya.
Menancapkan visi dan misi baru yang tidak mudah. Sebab masing-masing bank yang di-merger memiliki culture berbeda dengan semangat bersaing dan kebanggaan atas culture perusahaan awal masing-masing.
“Hery mampu menyatukan setiap culture dari masing-masing bank syariah milik Himbara yang di-merger menjadi BSI, yang kemudian ditransformasi dan diterjemahkan menjadi visi dan misi baru BSI ke depan,” ungkap Cahyo mengutip pernyataan Agus Martowardojo.
Cahyo mengatakan, melalui catatan sejarah di buku tersebut memberikan sebuah pesan berharga bahwa kepemimpinan, kompetensi, dan jam terbang turut menjadi kunci penting.
Sehingga setiap tantangan yang dihadapi dalam proses merger dan transformasinya dapat diatasi dengan baik.
“Lazimnya merger company itu 2-3 tahun. Dan BSI di bawah pak Hery bisa sangat cepat dan proses merger BSI tetap berjalan mulus. Tentunya itu berkat kepemimpinan andal,” ujar Cahyo.
Menurutnya, dalam transformasi BSI, Hery Gunardi melakukannya dengan sangat baik.
Seperti diketahui, nakhoda BSI itu awalnya dipercaya menjadi Ketua Project Management Office (PMO) dan Integration Management Office (IMO) saat awal proses merger pada 2021 lalu.
Dalam perjalanannya, top management BSI mampu mengorkestrasi seluruh karyawan dan stakeholder. Sehingga BSI menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia.
Cahyo mengatakan, perjalanan BSI pun merupakan penguatan ekosistem keuangan syariah.
“Dengan demikian, penetrasi keuangan syariah nasional yang masih sekitar 7 persen (5 tahun terakhir) dapat ditingkatkan. Penguatan ekosistem akan memberikan dampak luar biasa terhadap dorongan pertumbuhan dan penetrasi yang sangat tinggi. Strategi merger secara jangka panjang juga akan mendorong Indonesia menjadi salah satu pusat keuangan syariah dunia,” ujarnya.
Pada pihak yang sama, penulis buku "Mega Merger in The Pandemic Era," Hery Gunardi yang juga Direktur Utama BSI, mengatakan, Bank Syariah Indonesia merupakan salah satu bentuk nyata dari aspirasi pemerintah dalam upaya peningkatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Untuk mengabadikan proses merger menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, saya menyusun milestone tersebut dalam buku 'Mega Merger' ini. Kami berharap buku ini dapat menjadi referensi bagi industri dalam rangka memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, sebagai pemandu diskusi buku mengatakan, aspirasi pemerintah yang besar terhadap BSI sebagai Top 10 Islamic Bank di dunia, mendorong perseroan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kualitas SDM yang dimaksud bukan hanya terkait perbankan, namun termasuk di dalamnya aspek syariah sebagai fondasi utama.
Bank Syariah Indonesia
Hery Gunardi
BSI
Maruf Amin
Himbara
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
| Ada Penutupan Jalan di Pusat Kota Mojokerto Imbas Peningkatan Infrastruktur Rel, Catat Jadwalnya |
|
|---|
| Kebakaran Pabrik Tepung Tapioka di Ponorogo, Produksi Dihentikan Sementara |
|
|---|
| Daftar UMK di Jawa Timur yang Naik Mulai November 2025, Kota Surabaya Jadi Rp 5.032.635 |
|
|---|
| Ulah Kholil Pindahkan Bensin Malah Berniat Ingin Merokok, Bikin Rumahnya Kebakaran Rugi Rp 30 Juta |
|
|---|
| Kompresor Angin di Bengkel Tambal Ban Meledak, Pria Blitar Terpental Hampir 7 Meter, Tewas di Lokasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Direktur-Utama-BSI-Hery-Gunardi-saat-acara-Diskusi-Buku-Mega-Merger-In-The-Pandemic-Era.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.