Berita Viral
4 Fakta Pria Meninggal di Flyover Bandung, Pesan Terakhir Curhat Sering Dibully, Tak Punya Teman
Kasus pria meninggal di flyover Cimindi, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat (28/6/2024) ramai diperbincangkan.
TRIBUNJATIM.COM - Kasus pria meninggal di flyover Cimindi, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat (28/6/2024) ramai diperbincangkan.
Kematian pria tersebut membuat heboh warga sekitar hingga berdatangan ke lokasi kejadian.
Jasad pria tersebut kemudian dibawa ke RS Sartika Asih Bandung.
Dari hasil penelusuran diketahui, pria tersebut sempat curhat mengaku sering dibully dan tak memiliki teman.
Berikut fakta-fakta pria meninggal di flyover Cimindi Bandung, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Nemu Harta Rp904 Juta setelah Pindah Rumah, Wanita ini Ikhlas Kembalikan, Pemilik Ternyata Meninggal
1. Kronologi penemuan
Seorang warga di lokasi kejadian, Hendra (56) menyebut warga sekitar mulai heboh mengenai temuan jasad tergantung di flyover Cimindi itu sejak sekitar pukul 05.30 WIB pagi.
"Saya subuh sudah ke sini jam empat tapi tidak kelihatan (ada jasad tergantung), terus tahunya setengah enam ada yang gantung diri," kata Hendra dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/6/2024).
"Kondisinya mata dan mulut dalam keadaan dilakban hitam. Jadi saya tidak mengetahui apakah lidahnya keluar atau tidak," lanjutnya.
Warga setempat kemudian melaporkan penemuan jasad dengan kondisi mata dan mulut tertutup lakban itu kepada polisi.
Pawas Polsek Andir Iptu Ano Somarno menjelaskan, pihaknya menerima informasi masyarakat itu pada pagi hari dan langsung menuju ke lokasi.
"Kami menerima informasi masyarakat langsung meluncur ke TKP, ada orang diduga gantung diri," ungkap Ano Somarno.
Setelah diperiksa, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh pria tersebut.
Jasad pria itu lantas dibawa ke RS Sartika Asih, Kota Bandung.

2. Tinggalkan wasiat
Aparat kepolisian, termasuk Polres Cimahi, menemukan sepotong kardus berwarna cokelat yang berisi wasiat pria tersebut.
Saat ditemukan, pria itu mengenakan sweater dan celana hitam dengan kondisi mata dan mulut tertutup lakban.
Wasiat itu bertuliskan “antarkan saya ke RS Immanuel, orang tua saya kerja di sana”.
“Jadi memang ada sisa lakban yang menutup mata dan mulutnya serta surat wasiat,” kata Kanit Resum Satreskrim Polres Cimahi, Ipda Egi dilansir dari Kompas.com, Jumat (28/6/2024).
Baca juga: Menang Lotre Rp 48 Miliar, Pria Malah Meninggal Terima Hadiah di Panggung, Nasib Uang Kini Disorot
3. Penjelasan RS Immanuel
Humas RS Immanuel Bandung, Gideon menkonfirmasi orangtua pria yang meninggal tersebut bekerja di RS tersebut.
“Bapaknya bekerja sebagai perawat dan ibunya bekerja sebagai apoteker. Sudah lama bekerja di sini,” kata Gideon dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/6/2024).
Gideon juga mengonfirmasi, jasad pria itu tidak dibawa ke RS Immanuel, melainkan ke RS Sartika Asih Bandung oleh pihak kepolisian.
"Kabar itu mungkin dari tulisan (surat wasiat) yang ada yang sudah tersebar juga. Cuma saat ini jenazah dikirim ke RS Sartika Asih karena itu ada urusan dengan kepolisian," tuturnya.

4. Curhat sering dibully dan tak punya teman
Pria yang jasadnya ditemukan menggantung di flyover Cimindi itu sempat curhat soal kisah hidupnya melalui Google Drive yang disematkan di bio Instagram pribadinya.
Dia mengaku sering dibully karena agamanya tidak sama dengan mayoritas orang di lingkungan rumahnya.
Ia mengaku pernah mencoba untuk membela diri.
Namun, dia justru malah semakin dibully.
Tak hanya di lingkungan rumahnya, dia mengaku pembullyan itu terjadi saat masih duduk di bangku SMP.
Kala itu, temannya memberikan air yang dibentuk seperti minuman kemasan rasa jeruk.
Namun, ternyata isinya adalah air kencing.
Meski demikian, ia tak pernah menceritakan masalah tersebut kepada orang tuanya.
Sebab, menurutnya, hal itu membuat teman-temannya semakin menjauhinya.
Di sisi lain, ia mengaku ayahnya memiliki sifat temperamental.
Sehingga, akan bereaksi emosional untuk membelanya.
Dia pun khawatir hal ini akan memperburuk situasi yang dialaminya.
Disebutkan, pengalaman dibully sejak kecil dan ketidakmampuannya dalam menceritakan masalah ke orang-orang terdekat, membuatnya ada dorongan untuk mengakhiri hidup.
Baca juga: Belum sempat Nyawer Biduan, Pria Mendadak Ambruk di Panggung, Mau Dibawa ke RS Sudah Meninggal
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
pria meninggal di flyover Cimindi
Bandung
flyover
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Klarifikasi Memed Sound Horeg soal Kantong Matanya yang Viral, Sejak Kecil Diajak Ayah Kru |
![]() |
---|
Darwis Bongkar Kantor Lurah yang Dibangun di Lahan Miliknya, Ganti Rugi Tak Kunjung Dibayar |
![]() |
---|
3 Sosok Kepala Daerah Kritik Larangan Study Tour, Gubernur Dedi Mulyadi: Tidak Memiliki Moral |
![]() |
---|
Sosok Kades Sujoko Viral, Minta Warga Ngungsi Demi Festival Sound Horeg: Tradisi 2 Tahun Sekali |
![]() |
---|
Dokter Tifa Sebut Mulyono Teman Jokowi Aslinya Wakidi Calo Bus: UGM Dibuat Nyungsep |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.