Jadi Satu di Antara Calon Mahasiswa Termuda Unair Surabaya, Azizah Diselimuti Rasa Khawatir Soal UKT

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Diterima di perguruan tinggi yang diinginkan menjadi mimpi bagi Azizah Nailatul Ramadhani.

Alumnus MAN Kota Surabaya ini diterima di jurusan S1 Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) Surabaya dengan skor 673, lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT)

Bahkan Azizah yang baru menginjak usia 16 tahun ini menyandang predikat sebagai salah satu calon mahasiswa baru (camaba) termuda di Unair tahun 2024.

Sayangnya, kebahagiaan Azizah tersebut harus diselimuti rasa khawatir, karena ternyata ia mendapat UKT golongan 6, yaitu sekitar Rp 7,5 juta tiap semesternya.

Kekhawatiran Azizah ini muncul karena ternyata ayahnya tidak memiliki cukup tabungan untuk membayar UKT Azizah.

Sedangkan ayahnya juga dalam kondisi sakit yang tidak memungkinkan bekerja lagi.

“Waktu itu memang orang tua saya belum mempersiapkan uang untuk biaya daftar ulang dan kondisi orang tua saya juga belum memungkinkan untuk mengeluarkan uang sebesar itu, Namun deadline pembayaran hanya sekitar dua hari saja, alhasil pembayaran dibantu oleh saudara-saudara dari ayah saya, dari om dan tante,” ucapnya, Sabtu (29/6/2024).

Ia mengaku kondisi keuangan keluarganya sedang melemah sejak ayahnya sakit.

Baca juga: UKT UPN Veteran Jatim Batal Naik, Kembalikan Selisih Pembayaran UKT Mahasiswa Jalur SNBP

Ayahnya juga harus cuci darah seminggu dua kali.

Menyadari hal ini, Azizah mengaku sempat mendaftar KIP-K, sayangnya karena kendala sistem, ia belum berhasil mendapatkan KIP-K.

“Kemarin saya belum sempat daftar untuk KIP-K, dan sewaktu kemarin daftar ternyata server KIP-K sedang error, alhasil harus cari alternatif beasiswa lain, entah dari swasta atau pemerintah nanti,” lanjutnya.

Meskipun demikian, ayah dan keluarga besarnya memberikan semangat pada Azizah untuk terus melanjutkan pendidikannya.

Apalagi Azizah sebelumnya gagal di jalur Seleksi Nasional Berbasis Perguruan Tinggi (SNBP).

Bahkan jika gagal di SNBT, Azizah mengaku akan mencoba jalur mandiri dengan catatan mendapat pembebasan IPI.

“Mau tidak mau (daftar mandiri), tetapi dengan catatan mendaftar jalur mandiri yang tidak kena IPI. Kemarin saya sempat daftar ITS, tetapi alhamdulillah sudah lebih dahulu keterima di Unair,” tuturnya.