Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bolehkah Menggelar Hajatan Pernikahan saat Bulan Suro? Ulama ini Berikan Penjelasan soal Muharram

Memang di Indonesia khususnya pulau Jawa masih menganggap bulan Suro atau bulan Muharram menjadi bulan yang dihindari untuk menggelar pernikahan

Editor: Torik Aqua
SURYA/DIDIK MASHUDI
Ilustrasi hajatan 

Ulama, Gus Baha menyebut amalan Malam 1 Suro bisa hapus dosa masa lalu dan masa depan.

Setidaknya terdapat dua amalan sunah yang bisa dikerjakan umat Islam pada malam 1 Suro.

Sebelum itu perlu diketahui, Suro adalah sebutan untuk Bulan Muharram oleh masyarakat Indonesia khususnya Jawa.

Malam 1 Suro atau malam 1 Muharram diyakini sebagai malam istimewa, sehingga dianjurkan banyak mengerjakan amalan baik.

Mengutip buku Islam Santuy Ala Gus Baha oleh Harakah.id, amalan sunnah malam 1 Suro menurut Islam adalah mengerjakan sholat dan wirid tasbih.

"Satu sholat yang akan menghapus dosa yang lalu dan yang akan datang.
Ini ada ibadah yang menghapus dosa tetapi bentuk wiridnya itu tasbih."

"Tidak ada istighfarnyam inilah rahasia kenapa saya mengajarkan tasbih."

"Sebab inu awal tahun akhir tahun, kita ingin Allah mengampuni dosa kita, awwalu wa akhiru, qadimahu wa haditsahu, sirrahu wa alaniyatahu. Kiai-kiai itu mengajarkan"

Gus Baha menjelaskan, amalan tersebut berdasarkan hadist Nabi yang kemudian dijelaskan dalam kitab I'anatuth Muthalibin.

Baca juga: Mengapa Dilarang Keluar Rumah saat Malam Satu Suro? ini Penjelasan Pakar Budaya

Baca juga: Nasib Dukun PKI Mbah Suro yang Terkenal Sakti, Harus Berhadapan dengan Strategi Canggih Kopassus

"Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Abbas bib Abdul Muthalib, "Maykah kamu saya kasih? Maukah kamu saya anugerahu? Apakah kamu tidak senang jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu, awalnya, akhirnya, yang lama, yang baru, yang tanpa disengaja maupun yang terang-terangan? Engkau shalat empat rakaat, di setiap rakaat membaca Al Fatihah dan satu surat.

Ketika selesai membaca surat dan kamu masih dalam keadaan berdiri, bacalah 'subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar' sebanyak 15 kali. Setelah itu rukuk dan baca tasbih 10 kali. Setelah itu berdiri dari rukuk dan baca lagi tasbih 10 kali. Setelah itu sujud dan baca lagi tasbih 10 kali. Setelah itu bangkit dari sujud dan baca tasbih 10 kali. Setelah itu sujud lagi dan kembali membaca tasbih 10 kali. Total selurujnya adalah 75 kali tasbih.

Amalan Sunnah Bulan Muharram

Selain amalan Malam 1 Suro, terdapat amalan lain yang bisa dikerjakan saat Bulan Muharram.

Seperti diajarkan Rasulullah SAW, Umat Islam dianjurkan melaksanakan amalan utama di Bulan Muharram, yakni Puasa Asyura dan Puasa Tasua.

Dari Siti Aisyah Ra, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada Bulan Allah-Muharram. Sedangkan sholat paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim).

Lantas apa itu Puasa Asyura dan Puasa Tasua?

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved