Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Iseng Pura-pura Jadi Pocong karena Kedinginan, Pria Pelaku Kini Ditangkap Polisi: Meresahkan

Karena ulahnya iseng jadi pocong, seorang pria AG kini berurusan dengan polisi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Pria yang pura-pura jadi pocong di Gunungkidul, Patuk, Yogyakarta, kini ditangkap polisi 

TRIBUNJATIM.COM - Gara-gara iseng jadi pocong, seorang pria kini berurusan dengan polisi.

Diketahui, aksi AG saat berpura-pura menjadi pocong viral di media sosial.

Rupanya AG beralasan jadi pocong karena mengaku kedinginan.

Peristiwa tersebut terjadi di Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Awalnya, video pocong melintas di gapura masuk Gunungkidul viral di media sosial.

Video tersebut ternyata berasal dari rekaman CCTV dan diunggah ke beberapa akun Instagram.

Dalam video tersebut, terekam sesosok pocong berwarna putih tengah berdiri.

Kini terungkap sosok di balik pocong jadi-jadian tersebut.

Sosok tersebut ternyata seorang pria berinisial AG.

AG mengaku tengah kedinginan.

Namun kini ia pun harus berurusan dengan polisi karena meresahkan masyarakat. 

AG pun akhirnya berurusan dengan polisi.

Ia juga mendapat pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya yang meresahkan masyarakat tersebut.

Melalui akun Instagram, Polsek Patuk mengunggah video yang memperlihatkan polisi tengah memberikan binaan pada AG.

Baca juga: Uang Ratusan Juta Tabungan Siswa SDN Pinggir Papas 1 Sumenep Diduga Digelapkan, Polisi Turun Tangan

Tampak polisi memberitahu pria berinisial AG tentang bahaya melakukan tindakan tersebut pada Senin (1/7/2024) malam.

Dalam keterangan video yang diunggah Polsek Patuk, dijelaskan bahwa pria berinsial AG tersebut merupakan tukang bongkar pasang tenda.

Perbuatannya berpura-pura menjadi hantu pocong berawal karena iseng karena kedinginan dan ingin melepas lelah.

"Atas konten tersebut saudara AG sudah meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi," tulis akun Instagram Polsek Patuk.

Video 'pocong' yang melintas di gapura selamat datang Gunungkidul, Patuk
Video 'pocong' yang melintas di gapura selamat datang Gunungkidul, Patuk, Yogyakarta (Instagram)

Kasi Humas Polsek Patuk, Aiptu Purwanto mengatakan, Polsek Patuk langsung melakukan penelusuran sejak video pocong di Gunung Kidul viral.

"Alhamdulilah bisa kita temukan dan diberikan pembinaan," kata Aiptu Purwanto saat ditemui Kompas.com di Polsek Patuk, Selasa (2/7/2024).

Purwanto menjelaskan, AG bekerja sebagai pegawai persewaan tenda dan sound system.

Dari penjelasannya, AG mengaku kedinginan saat pulang bekerja.

Ia pun iseng hingga kain tenda berwarna putih dibuat mirip pocong.

"Katanya iseng karena baru pulang dari kerja," kata dia.

Purwanto berharap masyarakat untuk membuat konten atau kegiatan tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

"Jangan sampai meresahkan masyarakat," pungkas Purwanto.

Baca juga: Driver Ojol Gemetaran Paket Pesanan Pelanggan Isi Narkoba, Gercep Googling Nyari Polsek yang Buka

Sementara itu, warga Dusun Krajan, Desa Plampangan, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur, dibuat heboh oleh pembongkaran makam salah satu warga, Sabtu (29/6/2024).

Tiga tali pocong yang mengikat jenazah korban dicuri.

Kepala Desa Plampangan, Yudi Wiyono menjelaskan, makam terbongkar pertama kali diketahui oleh penjaga makam, sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat itu, sang penjaga makam mendapati salah satu kuburan warga dalam kondisi terbongkar.

Yudi pun melaporkan hal itu kepada warga lain sehingga membuat warga geger dan berduyun datang ke lokasi makam.

Ia menjelaskan, makam yang dibongkar adalah tempat penguburan Eka Dwi Fitriana (43), warga setempat.

Dwi meninggal sepekan yang lalu.

"Tadi malam pas tujuh harinya (meninggalnya Dwi)," kata Yudi, kepada wartawan.

Makam yang dibongkar di Dusun Krajan, Desa Plampangan, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Sabtu (29/6/2024).
Makam yang dibongkar di Dusun Krajan, Desa Plampangan, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Sabtu (29/6/2024). (TRIBUNJATIM.COM/ISTIMEWA)

Setelah melihat kondisi makam yang sudah dibongkar, warga kemudian melihat kondisi jenazah.

Yudi menyebut, kondisi jenazah utuh dan masih diselimuti oleh kain kafan.

Hanya saja, tiga tali pocong, yakni tali yang dipakai untuk mengikat kain kafan, dicuri oleh pembongkar makam.

"Yang diambil hanya tiga talinya. Selebihnya seperti kain kafan dan lain-lain masih utuh," ujarnya.

Warga, lanjut Yudi, menyepakati agar makam Dwi kembali disempurnakan.

Posisi jenazah dikembalikan seperti sedia kala.

Selanjutnya, tanah kubur juga turut dirapikan.

Hingga saat ini, sosok pembongkar kubur tersebut masih belum diketahui.

Kejadian tersebut juga telah diterima oleh kepolisian setempat.

Baca juga: 5 Kontroversi Hasyim Asyari Ketua KPU yang Dipecat karena Kasus Asusila, Bolak-balik Disanksi DKPP

Polisi sendiri telah menyelidiki kasus pembongkaran makam yang terjadi di Tempat Pemakaman Umum Dusun Krajan, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Sabtu (29/6/2024).

Kapolsek Cluring, AKP Abdul Rohman menjelaskan, pihaknya tengah mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan kasus tersebut.

Polisi juga telah mendatangi makam yang dibongkar setelah mendapat informasi soal kejadian tersebut.

"Benar. Di lokasi makam bekas digali. Tali pengikat kafan juga hilang," kata Rohman.

Pihaknya menduga, pencurian tali pocong ini berkaitan dengan ilmu hitam.

Sebab kasus pencurian tali pocong selama ini hampir selalu berkaitan dengan hal-hal semacam itu.

"Tidak menutup kemungkinan itu (tali pocong) dijadikan syarat dalam ritual ilmu gaib," jelas Rohman.

Makam yang dibongkar di Dusun Krajan, Desa Plampangan, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Sabtu (29/6/2024).
Makam yang dibongkar di Dusun Krajan, Desa Plampangan, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Sabtu (29/6/2024). (TribunJatim.com/Aflahul Abidin)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved