Berita Mojokerto
Pemkab Mojokerto Percepat Normalisasi Sungai yang Melewati 3 Desa, Teror Banjir Mengintai Warga
Pengerjaan normalisasi afvoer Tanggalrejo, yang melewati tiga desa sejauh tiga kilometer di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto terus dikebut.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohamad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pengerjaan normalisasi afvoer Tanggalrejo, yang melewati tiga desa sejauh tiga kilometer di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto terus dikebut.
Normalisasi berupa pengerukan sedimentasi sungai kini berada di Desa Wonorejo, yang ditargetkan tuntas hingga tiga bulan mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin melalui
Kabid Sumber Daya Air Rois Arif Budiman, menjelaskan normalisasi sungai dilakukan untuk mencegah pendangkalan sungai, yang memicu bencana banjir di wilayah Trowulan.
Percepatan normalisasi adalah respon cepat Pemda, menyusul banjir meneror warga hingga seringkali merendam permukiman dan lahan pertanian.
"Normalisasi untuk mengembalikan kapasitas sungai dalam kondisi semula. Karena genangan yang sering terjadi dipicu aliran terhambat, sehingga meluber," jelasnya, Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Krisis Air Bersih Tiap Tahun di Kunjorowesi Mojokerto, Bupati Ikfina Bantu 300 Tangki Dropping Air
Satu alat berat dikerahkan untuk normalisasi yang melewati tiga desa, yakni, Desa Wonorejo, Tawangsari dan Balongwono di Kecamatan Trowulan.
"Untuk normalisasi di Trowulan, dimulai dari Desa Wonorejo dengan panjang sungai afvoer Tanggalrejo sekitar 3 kilometer. Ditargetkan normalisasi sungai lima meter dengan kedalaman dua meter," kata Rois.
Ia mengungkapkan pengerukan sedimentasi sungai di wilayah Trowulan menjadi salah satu prioritas, lantaran Afvoer Tanggalrejo sudah puluhan tahun tak tersentuh pemeliharaan.
Fungsi sungai tak optimal untuk saluran irigasi maupun tempat penampungan air, dan berpotensi memicu banjir saat musim hujan.
Baca juga: Tiga Desa di Mojokerto Alami Krisis Air Bersih, Pemkab Kirim 10 Tangki Air Setiap Hari
"Aliran sungai kita pulihkan dari sedimentasi maupaun sumbatan sampah, sehingga dapat berfungsi normal. Karena dampak banjir tidak hanya lahan pertanian, namun juga pemukiman warga," bebernya.
Dikatakan Rois, pengerjaan normalisasi sekaligus pengendalian banjir, ditargetkan rampung sebelum musim penghujan sekitar tiga bulan.
"Kalau sesuai perencanaan dapat selesai (Normalisasi) 2-3 bulan. Sehingga, fungsi sungai kembali normal saat musim hujan," pungkasnya.
5 Tahun Lalu Warga Sudah Patungan, Jalan Rusak di Mojokerto Tak Digubris, Pemda: Belum Bisa Akomodir |
![]() |
---|
Sambut Libur Panjang, Ratusan Bus di Terminal Kertajaya Mojokerto Diperiksa |
![]() |
---|
Jadwal Pembelajaran Bulan Ramadan di Mojokerto, Awal Puasa Siswa Belajar di Rumah |
![]() |
---|
Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas |
![]() |
---|
Ini Penyebab Program Makan Bergizi Gratis di Kota Mojokerto Ditunda hingga 3 Februari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.