Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Curhat Pria Generasi Sandwich Ikhlas Tak Punya Anak Demi Biayai Keluarga, Ortu 100 Persen Bergantung

Seorang pria generasi terjepit atau sandwich belakangan menjadi sorotan karena menceritakan nasibnya yang harus membiayai keluarganya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
Ilustrasi pria curhat soal keikhlasannya untuk mengubur keinginan punya anak karena harus membiayai keluarganya 

"Artinya, sebagian besar mereka tidak mempersiapkan dengan matang perencanaan ekonomi pada masa mendatang," ujarnya, Senin (6/5/2024).

Noven menilai fenomena generasi sandwich itu merupakan permasalahan yang kompleks.

Baca juga: Wujudkan Generasi Disiplin, Pemkab Lamongan Gelar Lomba Kreasi Baris Berbaris

Bukan hanya dari sisi ekonomi, namun juga sisi sosial budaya.

Ditambah, di Indonesia menjunjung erat kekeluargaan dan adat ketimuran yang mana seorang anak memiliki kewajiban membiayai orang tua.

Selain itu, penyebab banyaknya generasi sandwich karena masyarakat Indonesia terjebak dalam middle income trap.

Middle income trap adalah suatu kondisi ekonomi yang menyebabkan suatu masyarakat tidak dapat meningkatkan tingkatan ekonomi atas.

“Singkatnya, masyarakat middle income trap yang berpenghasilan menengah. Mereka tidak tergolong kategori kaya dan juga tidak tergolong kategori miskin. Biasanya yang menjadi persoalan, apabila masyarakat middle income trap mengalami kesulitan akan berisiko untuk jatuh roda perekonomiannya,” ungkapnya.

Baca juga: Arti Kata Generasi Sandwich, Istilah Gaul Saat Harus Memprioritaskan Orang Lain, Ini Dampaknya

Dalam hal itu, Noven menekankan, fenomena itu menjadi tugas bersama untuk mengupayakan masyarakat middle income trap untuk naik pada tingkatan high income.

Dengan itu, setidaknya dapat mengurangi permasalahan ekonomi pada masyarakat.

Tidak lupa, Noven mengimbau para anak muda yang dalam usia produktif serta telah memiliki penghasilan untuk melek akan manajemen finansial.

Dengan manajemen finansial yang tepat dapat memutus tali generasi sandwich untuk generasi-generasi selanjutnya.

 

“Ibaratnya, hidup manusia itu seperti parabola. Pada saat usia produktif mungkin kita masih kuat dalam mendapat penghasilan secara optimal. Namun, seiring berjalannya waktu tidak akan sekuat saat usia produktif. Alhasil, penghasilan yang didapat tidak sestabil saat produktif serta ditambah biaya hidup semakin tinggi,” tambahnya.

Ia menyebutkan, ada dua faktor penting dalam manajemen finansial.

Yakni, perencanaan dan pengalokasian keuangan yang matang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved