Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Pendapatan Sopir Angkot di Kota Malang Sudah Tak Layak, Pj Wali Kota Berencana Beri Gaji UMK

Sopir angkutan kota berharap Pemerintah Kota Malang bisa membantu mereka meningkatkan pendapatan.

Penulis: Benni Indo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Ipunk Purwanto
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (rompi hitam) saat bertemu dengan para sopir angkot di Terminal Arjosari, Kota Malang, Selasa (9/7/2024). Pj Wali Kota Malang mengajak berdialog dengan para sopir angkot dengan tajuk 'Ngangkut (Ngobrol Bareng Angkutan Kota)'. Para sopir berharap Pemerintah Kota Malang bisa membantu mereka meningkatkan pendapatan. SURYA/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sopir angkutan kota berharap Pemerintah Kota Malang bisa membantu mereka meningkatkan pendapatan.

Kondisi pendapatan para sopir angkutan kota saat ini cukup sulit, dalam sehari bisa jadi tidak ada pemasukan.

Ketua Paguyuban Sopir ABB, Hari Wahono bercerita betapa sulitnya pekerjaan sopir saat ini untuk dijadikan pegangan kebutuhan ekonomi.

Tiga hari yang lalu, ia mengantar rombongan penumpang ke tempat wisata dengan tarif Rp 300 ribu.

"Setelah itu, tidak ada pemasukan lagi sampai tiga hari ini. Ya, kuncinya itu sebetulnya pendapatan secara harian. Pendapatan saat ini sudah tidak mencukupi," kata Wahono saat ditemui di Terminal Arjosari, Selasa (9/7/2024). 

Baca juga: Baliho Rumah Sakit di Kota Malang Terbakar di Pinggir Jalan saat Pagi Buta, 3 Unit Damkar Diturunkan

Wahono menyebutkan, pendapatan sopir angnkutan kota saat ini sudah tidak layak. Jauh dari standar rata-rata kebutuhan hidup.

Namun karena sebagian orang menganggap sopri sebagai sebuah profesi, maka mereka masih tetap mengendari angkutan kota untuk melayani penumpang seadanya.

"Tapi karena ini profesi ya masih kami lakukan. Kami tidak konsentrasi di jalur, tapi juga mengantar pesanan seperti wisata. Kalau teman-teman ada upaya lain seperti jualan, buka jasa. Kalau mengandalkan sopir tidak mampu," ujar Wahono yang telah menyopir angkutan kota sejak 1997.

Wahono berharap Pemerintah Kota Malang dapat mencari solusi karena angkutan kota bagian dari pelayanan publik.

Wahono pasrah terhadap segala kebijakan yang diterapkan Pemkot Malang sepanjang dapat membantu menstabilkan pendapatan.

"Sebetulnya pemerintah itu, ya dulukan memang baik. Angkutan itu baik dulu, ada peremajaan. Lalu muncul bis sekolah, transportasi online, kami pun terpuruk saat pandemi. Program pemerintah seperti apa, apapun program jangan mempersulit kebutuhan kami. Itu kuncinya. Jadi kami jangan dipersulit karena kami melayani masyarakat," ungkapnya.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyatakan Pemkot Malang telah melakukan kajian perbaikan transportasi publik.

Kajian itu juga menganalisi skema penggajian yang akan diterapkan kepada para sopir. 

Baca juga: Dulu Sopir Angkot hingga Jual Ikan Asin, Pria Jadi Orang Terkaya di Dunia ke-24, Hartanya Rp 1000 T

Sopir angkutan kota rencananya akan mendapatkan upah minimal sesuai upah minimum kota.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved