Pria ini Ditemukan Tewas Setelah Bahas Biaya Nikah dengan Pacar, Sempat Pamit Pergi Kerja
Aksi nekat seorang lelaki berinisial JJS (24) setelah bahas biaya nikah dengan pacarnya. Namun JJS malah menghilang dan tak memberi kabar.
TRIBUNJATIM.COM - Aksi nekat seorang lelaki berinisial JJS (24) setelah bahas biaya nikah dengan pacarnya.
Namun JJS malah menghilang dan tak memberi kabar.
Setelah hal tersebut, JJS ditemukan tewas di rumahnya, Senin (8/7/2024).
JJS adalah seorang karyawan swasta Bitung, Sulawesi Utara.
Baca juga: Fakta Baru Tewasnya Pemuda di Malang, Sempat Mampir ke Puskesmas hingga Polisi Periksa Pacar Korban
Peristiwa nahas itu dikuak oleh seorang lelaki berinisial SM alias Opo (39).
Awalnya Opo dihubungi oleh pacar korban.
Pacar korban yang berinisial DT memintanya mencari keberadaan korban karena sudah semalaman tidak ada kabar.
Opo pun mencari keberadaan korban di rumah kakeknya di Kelurahan Kelapa Dua, Lembeh Selatan, Bitung.
Opo mendapati korban ditemukan tewas di tiang pintu dapur.
Ia bergegas lari mengahampiri tubuh korban yang sudah kaku dan dingin.
Ia kemudian berteriak ke penghuni lain yang berada di samping rumah.
Mendengar teriakan Opo, ibu korban, EM (48), bergegas masuk ke dapur.
Ia dan Opo berupaya memotong tali dan mengangkat tubuh korban.
Peristiwa ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Bitung, Iptu Abdul Natip Anggai.
Tak lama, Polsek Lembeh Selatan dan tenaga kesehatan Puskesmas Papusungan pun mendatangi TKP.
"Dilakukan tindakan kepolisian dan pemeriksaan luar tubuh jenazah korban. Didapati ciri-ciri, diantaranya bekas jerat tali di leher," terang Abdul, Senin malam.
Petugas juga menyampaikan hasil pemeriksaan luar, tidak didapati tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Polisi lalu berkoordiansi dengan keluarga korban dan pemerintah setempat.
Keluarga pun menolak autopsi dan menerima kematian JJS.
Sempat Cium Sang Kekasih
Ada kisah asmara di balik peristiwa ini.
Menurut keterangan PPolsek Lembeh Selatan, sebelum ditemukan tewas di rumah kakek dan neneknya, korban sempat mencium kekasihnya pada Minggu (7/7/2024).
Waktu itu, korban dan pacarnya membicarakan tentang biaya nikah.
Pacarnya meminta korban bertanya ke pimpinan tempatnya bekerja, perihal waktu pemberian gaji.
Usai percakapan itu, korban hendak meninggalkan rumah dengan berkata akan membiarkan DT.
Saat itu korban juga langsung mencium DT dan pergi bekerja.
Setelahnya, korban pulang ke rumah kakek dan neneknya di Pulau Lembeh.
Pada Senin pagi, tak ada kabar tentang keberadaan korban.
Hal itu yang membuat DT meminta Opo mencari korban.
Setelahnya, DT yang mendapat kabar bahwa korban tewas, langsung ke TKP.
Pengingat
Berita ini tidak atau bukan ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.
Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran buruk, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu.
Anda bisa menghubungi psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental setempat.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id
Demo Aliansi Ponorogo Bergerak Batal, Bupati Kang Giri Pastikan Situasi Kondusif: Aman |
![]() |
---|
Pesan Ketua PWNU Jatim Gus Kikin, Ajak Semua Pihak Introspeksi Sikapi Gelombang Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Gebrakan Pasca Peringatan Hari Jadi Trenggalek, Bupati Mas Ipin Geser 3 Kepala Dinas |
![]() |
---|
Pertemuan Haru di Polres Malang, Pelaku Perusakan Pos Polisi Sungkem ke Orang Tua |
![]() |
---|
Massa Tak Dikenal Serang Pos dan Markas Polisi di Surabaya, Warga Berinisiatif Jaga Keamanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.