Berita Viral
Leganya Ortu Kini Anak Tak Lagi Berangkat Sekolah 20 Km, Bayar Masuk Cuma Pakai Singkong dan Pisang
Leganya orang tua kini anak tak lagi berangkat sekolah menempuh jarak 20 km, mereka membayar SPP cuma pakai singkong dan pisang.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Sebelumnya, putri dari pasangan suami istri atau pasutri tunanetra Warsito (39) dan Uminiya (42) ini mengaku ditolak saat mendaftar di PPDB SMA negeri lewat jalur afirmasi.
Padahal orangtua Vita tergolong kategori miskin dan terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Orangtua Vita bekerja sebagai tukang pijat.
Mereka tinggal kontrak di permukiman padat penduduk di Jalan Gondang Raya 17, RT 3 RW 1, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Rumahnya sempit dan sangat sederhana serta luasnya tidak ada 10 meter.
Vita diketahui lulus dari SMPN 33 Semarang.
Jika Vita tidak bisa sekolah negeri, maka terancam gagal sekolah.
Pasalnya dengan kondisi kesehatan dan ekonomi yang dialami orantuanya saat ini, sangat berat bagi mereka tersebut menyekolahkan sang anak di SMA swasta.
"Kalau mikir keadaan saya, bener-bener belum mampu menyekolahkan anak ke sekolah swasta, itu berat sedangkan saya kepengennya SMA negeri," ujar Uminiya, Kamis (4/7/2024), melansir dari TribunJateng.
Baca juga: Pengemudi Fortuner Parkir Semalaman di Depan Sekolah karena Anak Gagal PPDB, Ternyata Anggota Ormas
Perempuan yang bekerja sebagai tukang pijat itu menceritakan, awalnya sang anak mencoba mendaftar lewat jalur zonasi PPDB SMA negeri Jateng, namun, katanya, wilayahnya tidak masuk dalam sistem zonasi SMAN 9 dan SMAN 15 Semarang.
"Jalur zonasi pernah nyoba, tapi tidak bisa, zonasinya diperkirakan kan 1 kilometer berapa gitu, sedangkan dari sini ke sekolah 2 kilometer lebih, jadi di luar zonasi, tapi SMA negeri paling deket ya itu," tuturnya kesal.
Dengan begitu, maka harapan satu-satunya agar anak perempuannya bisa melanjutkan sekolah jenjang SMA ialah mendaftar lewat jalur afirmasi.
Namun saat mendaftar lewat jalur khusus keluarga tidak mampu, sistem PPDB justru menolaknya.
Vita pun mencoba mencari jalan keluar dari permasalahan ini.
"Jadi pas awal pembuatan akun itu saya di situ ada opsi pilihan anak tidak mampu. Tapi setelah diklik, di situ langsung otomatis tidak bisa, tapi saya belum tahu masalahnya," kata Vita menceritakan proses pendaftaran PPBD jalur afirmasi.
Baca juga: Kecewa Anak Tak Lolos PPDB Zonasi, Orangtua Sengaja Parkir Fortuner Depan Gerbang Sekolah Seharian
Sekolah Pakis
Kabupaten Banyumas
membayar dengan hasil bumi
Koordinator Sekolah Pakis
MTs Pakis
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita viral
singkong
pisang
Sosok Pasha Ungu Minta Tak Ada Lagi Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sengaja atau Tidak, Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Mardi Dagang Siomay Sambil Was-was di Lokasi Demo Bisa Dapat Rp 500.000, Apes Kalau Rusuh: Saya Lari |
![]() |
---|
Sosok Jerome Polin Ajak Tolak Tawaran Jadi Buzzer Rp150 Juta, Singgung Uang Rakyat dan Gaji Guru |
![]() |
---|
Warga Arak Sepasang Kekasih Jalan 2 Km, Pergoki Wanita Bawa Anaknya di Rumah Pria Lajang Usia 39 |
![]() |
---|
Muncul Slogan ACAB dan Kode 1312 di Media Sosial Pasca Demo 28 Agustus, Apa Maknanya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.