Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Inilah Menu Makan Siang Gratis Rp15 Ribu, Uji Coba hingga Oktober 2024, Gibran: Menu Tiap Hari Beda

Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka pun buka suara terkait isu program makan siang gratis.

KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA
Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyambangi warga di Rumah Susun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, usai penetapan presiden-wakil presiden terpilih hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Rabu (24/4/2024). 

Seperti diketahui, program makan siang gratis ini menjadi sorotan karena merupakan program unggulan Prabowo-Gibran.

Selain itu, melibatkan banyak pihak dengan anggaran yang sangat besar.

Namun muncul isu dari yang awalnya harga satuan per porsi makan bergizi gratis Rp15 ribu, dikabarkan turun jadi Rp7.500.

Baca juga: Bukan Makan Siang Gratis, Prabowo Koreksi Istilah Program Unggulannya Buat Anak SD: Kan Terlalu Lama

Memangnya dalam satu porsi makan bergizi gratis seharga Rp7.500 tersebut bakal dapat apa saja?

Hal itu diungkap anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.

Ia menegaskan, otak-atik anggaran untuk makan bergizi gratis tidak akan mengurangi gizi dari makanan yang akan dikonsumsi oleh anak-anak Indonesia.

Budiman Sudjatmiko meyakini, dengan harga tidak mencapai Rp15.000 pun, kebutuhan 4 sehat 5 sempurna sudah bisa terpenuhi.

"Kami sudah menghitung, bahwa jika mengacu pada harga pokok produksi," ujar Budiman Sudjatmiko, Rabu (17/7/2024).

"Sebenarnya penyediaan makanan yang memenuhi standar gizi berkualitas atau sesuai dengan kaidah 4 sehat 5 sempurna, tak memerlukan biaya sampai Rp15.000 per porsinya," imbuh dia.

Menurut Budiman Sudjatmiko, anggaran di bawah Rp 15.000 per porsi dapat mencakup susu segar, telur, sayur dan buah.

Dengan menu protein berganti-ganti antara daging ayam, sapi, dan ikan.

Ia mengatakan, harga bahan pangan yang digunakan untuk program makan siang gratis bisa ditekan dengan menggunakan bahan pangan dari desa dan tidak harus membeli di pasar konvensional.

"Dengan demikian, tidak ada pengaruh penurunan kualitas gizi penerima manfaat jika harus ada penyesuaian harga per porsi."

"Asalkan sumber penyediaan bahan pangannya tidak melalui cara komersial murni berbasis pasar konvensional," kata dia.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved