Berita Malang
Berawal dari Keprihatinan Lihat Buah Busuk, Pemuda di Malang Olah Markisa Jadi Minuman Kemasan Lezat
Di tangan Ilham Afif Hamdani, buah markisa yang jarang dilirik orang bisa diolah menjadi minuman kaya manfaat.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Di tangan Ilham Afif Hamdani, buah markisa yang jarang dilirik orang bisa diolah menjadi minuman kaya manfaat.
Ilham merupakan pemuda dari Malang berusia 25 tahun asal Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Ia memiliki lahan kosong yang ditanami buah markisa seluas 10x10 meter persegi.
Awalnya ia prihatin, buah berbiji ini banyak yang jatuh dan busuk. Sedangkan buah tersebut setiap minggu mampu panen sebanyak dua kali. Di mana setiap panen kurang lebih 20 kilogram buah.
"Awalnya saya prihatin karena markisa itu selama ini banyak dipandang sebelah mata. Jadi buah itu tidak ada yang memanfaatkan, jatuh-jatuh, terus busuk," kata Ilham, Rabu (24/7/2024).
Baca juga: Janda 1 Anak Malu Hamil dengan Pacarnya, Sepasang Kekasih di Malang Ini Nekat Gugurkan Janin
Dari kegelisahan itu lah membuat Ilham harus memutar otak. Akhirnya ia bisa menemukan cara agar buah itu bermanfaat dan menghasilkan.
Yakni ia mengolah buah markisa menjadi sebuah minuman kemasan. Ia beri nama Markisa Kosong Tujuh.
"Alhamdulillah ternyata masyarakat banyak yang menerima," jelasnya.
Minuman tersebut kini telah dijual di wilayah Malang. Kadang kala, pada saat Minggu, ia menjualnya di Car Free Day dan di Pasar Minggu Kota Malang.
Ilham memproduksi minuman ini tanpa pengawet dengan 100 persen gula asli. Sehingga minuman ini tidak bisa tahan lama.
Di suhu ruangan saja, minuman hanya bertahan dua hari. Sedangkan ketika dimasukkan ke kulkas bisa bertahan sampai tujuh hari.
Baca juga: Lomba Nusantara Bernyanyi Jadi Cara MMI Malang Kenalkan Lagu Daerah ke Generasi Muda
Maka untuk penjualan belum bisa ke luar kota. Karena ia takut minuman tersebut cepat basi.
"Karena ini 100 persen gak ada pengawet. Kalau kirim luar kota ngembang botolnya, saya campuri natrium benzoat juga belum cocok. Nanti mau belajar bagaimana mengatur pengawetannya yang awet dan aman," urainya.
Dalam sebulan, Ilham mampu memproduksi minuman ini sebanyak 5 ribu botol. Ia menjualnya dalam bentuk kemasan 250 mili dengan harga Rp 5 ribu dan kemasan 500 mili dengan harga Rp 10 ribu.
Selain menjual dalam bentuk minuman, rupanya Ilham juga menjual buah dan bibit markisa.
Untuk buah maupun bibit bisa dijual hingga luar kota bahkan pulau. Terkahir kali, ia sempat mengirim buah markisa hingga ke Sulawesi Tenggara.
Ke depan, Ilham berharap buah markisa bisa menjadi buah ikonik di wilayah Kabupaten Malang. Karena menurutnya buah ini identik berasal dari Makassar dan Medan.
buah markisa
Ilham Afif Hamdani
Markisa Kosong Tujuh
minuman kemasan
tanpa pengawet
pemuda dari Malang
Malang
TribunJatim.com
JPU Tolak Eksepsi Selebgram Isa Zega Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Ditinggal Bikin Pentol, Pedagang Bakso di Malang Syok Burung Murai Harga Jutaan Raib Digondol Maling |
![]() |
---|
Amankan Perayaan Imlek di Kelenteng Eng An Kiong, Polresta Malang Kota Terjunkan Puluhan Personel |
![]() |
---|
Nostalgia Nikmati Jajanan Sekolah di Festival Najaj Halokes Kampung Sekabrom Kayutangan Malang |
![]() |
---|
Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Tiket Kereta di Stasiun Malang Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.