Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Motif Adik Aniaya Kakak Kandung Sampai Tewas di Surabaya, Tabiat pada Sang Ibu Terungkap

Terungkap motif seorang adik PR (26) menganiaya kakak kandungnya SA (30) hingga tewas di rumah kontrakan Jalan Taman Darmo Indah Selatan Gang GG.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Saat sekuriti menunjukkan lokasi rumah kejadian perkara, Rabu (31/7/2024) 

Sedangkan, si sulung SA dan si bungsu JNT, masih tinggal di rumah kontrakan tersebut. 

"Dengar-dengar pindah ke Kawasan Manukan. Tapi enggak tahu Manukan mana. Yang pindah, Putri, dan ibunya aja. Bapaknya sudah meninggal lama. Kalau JNT masih sering kelihatan datang ke sini," katanya. 

Baca juga: Adik di Surabaya yang Aniaya Kakak hingga Tewas Diduga Hendak Merekayasa Kematian namun Tak Tega

Menurutnya, lanjut Septa Eka, SA dan JNT memiliki kesamaan hobi yakni bermain game online; mobile legends. 

Ia mengira kesamaan kesenangan hobi tersebut, yang membuat keduanya lebih akrab dan diketahui masih tinggal bersama di kontrakan tersebut. 

"Saya dengar, saat adik dan ibu diinterogasi dalam satu ruangan. SA dan JNT adiknya sering main game online; mobile legends. Cuma itu aja. Iya punya hobi yang sama," ungkapnya. 

"Game online mungkin pakai HP. Nah di dalam ada lampu buat live, ring light ya, banyak itu di dalam. Kemungkinan, almarhum suka nge-live. Ada 3-4 right light," tambahnya. 

Mengenai alasan keluarga tersebut memilih berpisah tempat tinggal, beberapa bulan terakhir. Septa Eka menduga, karena adanya permasalahan di antara mereka. 

Beberapa cerita yang didengarnya dari para tetangga. Mereka sempat terlibat pertengkaran sebelum akhirnya memutuskan berpisah tempat tinggal. 

"Kata warga di sebelah rumah. Saat lebaran itu, ada cekcok, 5 bulan lalu. Tapi kurang tahu apakah cekcok besar atau apa kecil," jelasnya. 

Namun, ungkap Septa Eka, berdasarkan cerita yang didengarnya selama menjalani pemeriksaan pihak kepolisian.

Terduga pelaku PR mengaku merasa jengkel dengan perilaku sosok SA yang kerap tidak menurut, membantah, atau sulit diatur oleh ibunda mereka; EN. 

"Setahu saya dari warga, dan mendengarkan dari ibunya saat diinterogasi. Almarhum susah dibilangin, dibiarkan hidup mandiri gitu. Makanya enggak diurusin. Kurang tahu karena apa. Saat dibilangin susah, suka bantu. Kata ibunya begitu," terangnya. 

Kemudian, Septa Eka menceritakan, sosok PR si terduga pelaku tampak berada di lokasi kejadian untuk mengikuti jalannya prarekonstruksi, pada Rabu (31/7/2024) siang. 

Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, sekitar pukul 14.00 WIB, Terduga Pelaku PR tampak menunjukkan beberapa adegan saat menaiki pagar teralis besi warna hitam setinggi sekitar dua meter di sisi kiri rumah tersebut. 

"Tapi kalau yang saya lihat langsung, saat rekonstruksi, dia di depan pagar, lalu memanjat pagar masuk ke dalam," ungkapnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved