Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Akhir Polemik SMP Petra Surabaya dan Warga Soal Iuran Rp 140 Juta, Wali Kota Turun Tangan

Akhir polemik SMP Kristen Petra 3 dan SMA Kristen Petra 2 Surabaya dan warga soal iuran Rp 140 juta, Wali Kota Eri turun tangan.

Tribun Jatim Network/Bobby Constantine
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat mempertemukan pihak SMP Kristen Petra 3 dan SMA Kristen Petra 2 dengan pengurus RW di Perumahan Tompotika, Manyar Tirtosari, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/8/2024). 

"Surabaya ini mengutamakan kekeluargaan. Kalau kemarin ada perbedaan pendapat mungkin hanya salah penafsiran, harapannya mulai sekarang semuanya selesai," katanya.

"Bagaimana warga bisa merasakan kenyamanan. Sekolah juga bisa menyelenggarakan pendidikan dengan baik," jelasnya.

Perwakilan warga berharap, kesepakatan tersebut menyudahi kegaduhan yang selama ini terjadi.

Pengurus RW merasa, mereka disudutkan dalam polemik tersebut.

Ketua RW IV Kelurahan Menur Pumpungan, Lulu Lili Aldjufri Hasan, menerangkan, iuran dari 3 RW dan Petra sebenarnya telah berlangsung sejak lama.

Keempat elemen warga tersebut awalnya bersepakat untuk memberikan kontribusi senilai Rp 32 juta untuk biaya keamanan.

Mencapai total Rp 128 juta tiap bulan, anggaran itu digunakan untuk gaji dan BPJS Kesehatan 40 sekuriti serta kas keamanan.

Tiap bulannya, masing-masing sekuriti mendapat gaji senilai Rp 2,7 juta.

"Jumlah sekuriti ini memperhitungkan jumlah KK di 3 RW yang mencapai 1.200 KK. Selain itu, juga untuk pengamanan 8 gerbang perumahan yang selama ini tidak kami tutup," kata Lili.

Memasuki tahun 2024, pengurus RW berniat untuk menaikkan gaji sekuriti dari Rp 2,7 juta menjadi Rp 3 juta.

Karenanya, iuran dari masing-masing pihak kemudian disesuaikan menjadi Rp 35 juta.

Namun sebelum hal tersebut dilakukan, Petra keberatan dan tak lagi membayar iuran sejak Maret 2024 lalu.

"Memang, kalau ditotal bisa mencapai Rp 140 juta. Tapi itu baru rencana dan belum pernah terjadi," katanya.

"Sehingga, tidak benar kalau pengurus RW meminta iuran Rp 140 juta per bulan dari Petra saja. Kami meluruskan, bahwa untuk dana keamanan itu merupakan anggaran yang dikumpulkan dari warga di ketiga RW plus Petra," tegas perempuan berjilbab tersebut.

Perwakilan Petra yang di antaranya dihadiri Wakil Direktur Sarana dan Prasarana Yayasan Pengajaran Pendidikan (PPK) Petra, Robertus Prananta, menjelaskan, pihaknya akan menindaklanjuti keputusan ini dengan mencairkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka.

"Kami ucapkan terima kasih kepada pak Eri. Diskusi gayeng. Kami menerima usulan itu," kata Robert.

"Petra nantinya akan melakukan pembenahan di lalu lintas, sehingga mengurai kemacetan lebih cepat dan membersihkan bozem. Sehingga, bozem bisa dinikmati bersama," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved