Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Cerita Pedagang Bendera Musiman di Trenggalek, Omzet Paling Besar Capai Rp 10 juta

Jelang HUT RI ke 79, pedagang bendera dadakan mulai bermunculan di tepi jalan di Kabupaten Trenggalek, Rabu (7/8/2024).

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Pedagang Bendera di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Jelang HUT RI ke 79, pedagang bendera dadakan mulai bermunculan di tepi jalan di Kabupaten Trenggalek, Rabu (7/8/2024).

Pedagang musiman tersebut menjajakan bendera merah putih di sejumlah titik di Kabupaten Trenggalek salah satunya di Jalan Soekarno - Hatta, Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

Seorang pedagang bendera, Ramdan menuturkan ia merupakan pedagang dari luar Kabupaten Trenggalek yaitu dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ia tidak sendirian, ada puluhan orang dari Garut yang berjualan bendera di Kabupaten Trenggalek dan sekitarnya, mulai dari Ponorogo, hingga Kabupaten Tulungagung.

"Hampir setiap tahun jualan bendera seperti ini. Jualannya mulai tanggal 25 Juli sampai tanggal 16-17 Agustus," ucap Ramdan, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Elektabilitas Survei Moncer, Golkar Trenggalek Tak Lihat Ada Calon Lain Selain Mas Ipin - Syah

Banyak yang jualan khusus bendera, ada juga yang berjualan bersama barang dagangan lainnya misalnya saja gorden.

Ramdan menjual bendera dengan berbagai model, mulai dari ukuran 60 x 90 cm, lalu 80 x 120 cm, hingga 90 x 135 cm. Ada juga bendera merah putih berbentuk umbul-umbul maupun bendera kipas dengan berbagai ukuran.

"Harganya mulai Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu," lanjutnya.

Baca juga: Cara Unik Warga Pakisaji Malang Sambut HUT RI ke-79, Pasang Bendera Sepanjang 308 Meter

Selama bertahun-tahun berjualan bendera, omzet terbesar Ramdan adalah Rp 10 juta yaitu pada momen HUT RI tahun 2023.

Sedangkan yang paling sepi adalah pada tahun 2020, selama tiga pekan berjualan, Ramdan hanya mendapatkan uang Rp 5 juta.

"Mungin karena Covid-19 jadi perayaan kemerdekaan juga sepi," jelas Ramdan.

Baca juga: Keluhan Penjual Pernak-pernik Agustusan, Sepi Pembeli : Beda dengan Tahun Sebelumnya

Sedangkan untuk tahun ini, Ramdan juga melihat antusias masyarakat untuk membeli bendera merah putih juga menurun.

"Saya jualan sejak tanggal 25 Juli, sampai sekarang baru terjual 80-90 picis saja. Semoga saja semakin dekat dengan 17 Agustus semakin ramai," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved