Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Prihatin Dampak Game Online, Dinkes Lamongan Bahas Penanganannya Lewat Sarasehan Kesehatan Jiwa

Puncak peringatan hari Kesehatan Jiwa di Lamongan ditandai dengan sarasehan kesehatan jiwa untuk menguatkan ketangguhan mental keluarga dan generasi.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Sarasehan Dampak Kecanduan Game Online bagi Kesehatan Mental Remaja oleh Dinas Kesehatan Lamongan digelar pada puncak Hari Kesehatan Jiwa  di Aula Gadjah Mada Pemkab Lantai 7, Rabu (7/8/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Puncak peringatan Hari Kesehatan Jiwa di Lamongan ditandai dengan sarasehan kesehatan jiwa untuk menguatkan ketangguhan mental keluarga dan generasi bangsa.

Acara sarasehan digelar sebagai bentuk keprihatinan akan dampak game online. Panitia mengusung topik Dampak Kecanduan Game Online bagi Kesehatan Mental Remaja  yang digelar oleh Dinas Kesehatan Lamongan  di Aula Gadjah Mada Pemkab Lantai 7, Rabu (7/8/2024).

Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, M. Nalikan saat membuka acara menuturkan bahwa poin yang menjadikan permasalahan ialah kondisi kecanduan. Karena game online merupakan bagian dari kemajuan teknologi dan digitalisasi saat ini.

Baca juga: KPU Lamongan Ingin Ulang Sukses Pilpres dan Pileg untuk Pilkada November 2024 Nanti, Begini Caranya

"Hal yang menjadi berbahaya ialah kondisi kecanduan. Karena game online merupakan bagian dari kemajuan teknologi dan digitalisasi, yang sebenarnya dapat dimanfaatkan dalam kegiatan positif," tutur Nalikan.

Nalikan meminta agar kasus kecanduan game online ini tidak hanya bisa diminimalisir oleh remaja atau anak anak. Melainkan juga untuk orang tua, agar ekosistem keluarga menjadi semakin tangguh dalam menjaga kecanduan game online.

"Ayo perbaiki mindset orang tua agar anak-anak kita dapat meneladani," ajak Nalikan.

Nalikan menjelaskan bahwa kecanduan game online ini dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Lamongan. Terlebih saat ini banyak remaja sebagai generasi bangsa yang menggunakan game online.

Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, Era Catur Prasetya, tidak hanya game online, screen time yang dilakukan anak dibawah umur dapat menggangu perkembangan otak. Terutama pada anak usia 0 sampai dengan 2 tahun atau berada pada fase 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Baca juga: BOLA TERPOPULER: Persela Lamongan Mulai Gelar TC  - Arema FC Perbaiki Stadion Soepriadi Blitar

"Saat ini banyak pasien yang mengalami speech delay, penyebabnya ialah kurangnya latihan interaksi dengan orang tua. Begitupun pada remaja yang kecanduan game online akan mengalami kehilangan minat pada kegiatan lain, contohnya banyak remaja yang tidak memiliki pilihan ingin sekolah dimana," ungkap Catur.

Catur membagikan solusi agar dapat meminimalisir kecanduan game online pada remaja. Yakni ketegasan dan inovasi orang tua saat berinteraksi dengan anak. Karena pada dasarnya anak usia 0 sampai dengan 10 tahun lebih menyukai kegiatan bersama orang tua.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved