Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Berjasa untuk Elsa, Tak Perlu Berangkat Terlalu Pagi Jalan Kaki ke Sekolah, Beri Rp 5,3 Juta

Simak sosok Zubaidha yang salurkan bantuan tabungan dan sepeda kepada Elsa, siswi SMP jalan kaki ke sekolah sejauh 3,4 km.

Kompas.com
Sosok Zubaidha yang salurkan bantuan tabungan dan sepeda ke Elsa, siswi SMP jalan kaki ke sekolah sejauh 3,4 km. 

Ada yang memberi kasur, dan juga perlengkapan sekolah.

Selanjutnya, tabungan pendidikan yang diterima Elsa bakal diberikan setiap minggu.

Tabungan itu disimpan Zubaidha agar bisa digunakan secara tepat guna.

Karena keterbatasan yang ada, Elsa harus bangun lebih pagi, dan berangkat pukul 5.30 WITA untuk berjalan kaki sejauh 3,4 kilometer, menuju ke sekolahnya setiap hari.

Baca juga: Wali Murid SDN Widoro Tolak Merger Sekolah, Pj Bupati Probolinggo: Ini Demi Kebaikan Siswa dan Guru

Elsa, siswi SMP jalan kaki 3,4 km ke sekolah pecah saat mendapat bantuan tabungan sekolah dan sepeda.
Elsa, siswi SMP jalan kaki 3,4 km ke sekolah pecah saat mendapat bantuan tabungan sekolah dan sepeda. (KOMPAS.com)

Saat ditemui Kompas.com ( TribunJatim.com Network ), Elsa menceritakan rutinitasnya.

Sejak pukul 05.30 WITA, Elsa sudah keluar dari rumah, agar tidak terlambat sampai di sekolah.

Tak lupa ia membawa ubi sebagai bekal yang disiapkan oleh ibunya.

Elsa mengatakan, ia terpaksa berjalan kaki karena tak ada yang bisa mengantarnya ke sekolah setiap hari. 

“Iya, kemarin saya jalan kaki ke sekolah dengan jarak 3,4 kilometer."

"Bapak sedang sakit dan kakak tidak bisa mengantar ke sekolah."

"Kalau ubi itu bekal dari ibu untuk makan di sekolah. Tapi saya jual agar bisa beli nasi di sekolah,” kata Elsa, dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Elsa menceritakan kehidupan keluarganya. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Umar dan Jadut.

Orangtua Elsa sudah berpisah sejak lama. Ayah Elsa lantas menikah lagi.

Kini, Elsa tinggal bersama ayah, tiga saudara kandung dan satu saudara tiri. Sementara ibu kandung Elsa tak ada kabar setelah menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Brunei Darussalam.

“Sudah beberapa tahun ibu saya tidak ada kabar. Saya ingin terus sekolah, dan banggakan orangtua. Saya harus giat belajar, agar bisa lulus dengan nilai bagus,” kata Elsa.   

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved