Berita Trenggalek
Angka Kelahiran Bayi di Trenggalek Sempat Turun, Dinkes Prediksi Tahun 2024 Naik ke Angka 8 Ribu
Angka kelahiran bayi di Trenggalek sempat menurun, Dinkes memprediksi pada tahun 2024 ini akan naik ke angka 8 ribu.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Angka kelahiran bayi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tahun 2024 diprediksi meningkat dibandingkan tahun 2023.
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk dan KB), Kabupaten Trenggalek mencatat, pada semester pertama tahun 2024, terdapat 4.273 ibu di Kabupaten Trenggalek melahirkan.
Kadinkes Dalduk dan KB Trenggalek, Sunarto memperkirakan hingga akhir tahun, jumlah ibu yang melahirkan di Trenggalek dapat menyentuh 8.670 ibu.
"Pada tahun 2023 ada 7.684 kelahiran, kita prediksi pada akhir tahun 2024 nanti bisa mencapai 8.670 kelahiran," kata Sunarto, Kamis (8/8/2024).
Sunarto menyebutkan, angka kelahiran tertinggi di Trenggalek terjadi pada tahun 2021 dengan jumlah 8.984 kelahiran.
Jumlah tersebut kemudian menurun pada tahun 2022 dengan 7.912 kelahiran dan pada tahun 2023 dengan 7.684 kelahiran.
Ada sejumlah faktor menurunnya angka kelahiran tersebut, salah satunya adalah keputusan keluarga yang memilih untuk memiliki satu anak.
Sunarto menampik jika rendahnya angka kelahiran dikarenakan masifnya program Keluarga Berencana (KB).
Baca juga: Angka Kelahiran Bayi di Kabupaten Blitar Turun Dalam 10 Tahun Terakhir, Ini Dugaan Penyebabnya
"Program KB adalah program komprehensif yang bertujuan untuk merencanakan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Jadi bukan hanya untuk membatasi jumlah kelahiran," kata Sunarto, Kamis (8/8/2024).
Ia mencontohkan, fenomena di tengah masyarakat adanya jarak antara waktu kelahiran anak pertama dan kehamilan anak kedua yang cenderung lebih dari 10 tahun.
Hal ini membuat pihak Dinkesdalduk dan KB Trenggalek harus memberikan pemahaman lebih lanjut pada masyarakat perihal perencanaan kehamilan, salah satunya melalui program KB tersebut.
"Kami mengedukasi bahwa dalam memiliki anak harus direncanakan. Jaraknya tidak boleh terlalu jauh, serta sang ibu harus berumur kurang dari 35 tahun," jelas Sunarto.
"Tujuannya adalah untuk menghindari kehamilan dengan risiko tinggi. Karena jika hamil di usai 35 tahun ke atas akan berisiko, baik bagi ibu hamil maupun sang janin," pungkasnya.
kelahiran bayi
Trenggalek
keluarga berencana
Sunarto
TribunJatim.com
berita Trenggalek terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.