Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Kakek Penjual Sayur Dibunuh Anak 13 Tahun karena Uang, Cucu Lemas Lihat Korban Digendong Warga

Seorang kakek penjual sayur dibunuh anak 13 tahun. Korban adalah PN (72), sedangkan pelaku adalah WS (13).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Facebook Mas Sayur
ILUSTRASI: Nasib Kakek Penjual Sayur Dibunuh Anak 13 Tahun karena Uang, Cucu Lemas Lihat Korban Digendong Warga 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang kakek penjual sayur dibunuh anak 13 tahun.

Korban adalah PN (72), sedangkan pelaku adalah WS (13).

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di di Desa Sekura, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (15/8/2024).

Diduga WS nekat membunuh PN karena ingin menguasai uang milik korban.

Pembunuhan berawal saat korban seorang diri berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 WIB untik berjualan sayur di kawasan Jembatan Besi Desa Sekura.

"Korban turun dari rumah yang beralamat di Dusun Sari Medan, Desa Semata, Kecamatan Tangaran, Sambas menggunakan sepeda untuk berjualan di jembatan besi Desa Sekura," jelas Kasat Reskrim Polres Sambas AKP Rahmad Kartono, Jumat (16/8//2024), melansir dari Kompas.com.

Pada Kamis siang sekitar pukul 11.33 WIB, seseorang menelepon kerabat korban dan mengaku melihat PN dalam kondisi lemah dengan luka robek di bagian perut.

"Cucu korban mendapat pesan WA, saat suaminya pulang kerja melihat masyarakat ramai di jembatan besi Desa Sekura dan kakek korban sudah lemah," katanya.

Pelapor yakni cucu korban langsung pergi ke jembatan besi tempat korban berjualan.

"Lalu sesampainya di sana, pelapor melihat korban telah digendong warga, dengan kondisi korban di bagian perut terdapat luka robek yang tidak lagi mengeluarkan darah tepatnya di atas pusar," katanya.

Korban dimasukkan ke dalam mobil pribadi dan dibawa ke Puskesmas Sekura.

"Setelah sampai di Puskesmas segera dilakukan pertolongan pertama oleh petugas Puskesmas," jelasnya.

Namun nyawa korban tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pukul 12.15 WIB.

Baca juga: Nasib Istri Siri Hilang Ternyata Dibunuh Suaminya Sendiri, Hamil 5 Bulan, Sering Diancam

Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian mengamankan terduga pelaku yakni WS (13).

“Setelah selesai gelar perkara, anak terduga pelaku kami tetapkan sebagai tersangka Pasal 338 KUHP,” kata Rahmad.

Rahmad menjelaskan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) serta pemeriksaan terhadap tersangka dan sejumlah saksi, motif pelaku untuk menguasai uang korban. Rahmad juga mengatakan bahwa pelaku beraksi seorang diri.

“Motifnya sementara ini untuk mengambil uang korban,” ucap Rahmad.

Pelaku dibawa ke Markas Polres Sambas untuk dilakukan penyelidikan, diduga melanggar pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP.

Dari hasil analisis visum et repertum (VER), korban meninggal akibat luka sayatan dengan lebar 4,5 cm dengan kedalaman 8,5 cm.

"Saat ini pihak Polsek Teluk Keramat dibantu warga bersama anggota Satreskrim Polres Sambas melakukan pencarian terhadap barang bukti pisau yang dibuang ke Sungai Sekura," jelasnya.

Baca juga: Nasib Gadis Pamit ke Acara Selawatan, Malah Ditemukan Tewas di Kebun usai Dibunuh Muncikarinya

Terkait kasus tersebut, polisi akan memeriksa kondisi kejiwaan terduga pelaku.

“Informasi keluarga, anak sebagai terduga pelaku ini mengalami gangguan kejiwaan. Makanya akan kami tes psikologi kejiwaan anak itu,” kata AKP Rahmad Kartono, Jumat (15/8/2024) malam.

Rahmad juga menegaskan, pihaknya akan tetap melalukan proses hukum terhadap remaja tersebut.

Polisi menjerat bocah tersebut dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun.

“Kami fokus dengan kejadian dan penangan hukum,” ucap Rahmad

Sebelumnya, seorang kakek ditemukan tewas di depan rumahnya di Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (12/6/2024) sekitar pukul 17.30 WIB.

Kakek bernama Satap (62) menjadi korban pembunuhan usai ditemukan sejumlah luka bekas sabetan senjata tajam.

 Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku pembunuhan ditangkap Satreskrim Polres Probolinggo.

Pelaku merupakan tetangga korban bernama Bambang (30).

Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo, Aipda Eko Aprianto mengatakan, pelaku diketahui setelah pihaknya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan sepasang sandal yang diduga milik korban.

"Dari sepasang sandal itulah kemudian kami kembangkan lagi yang mengarah ke pelaku atas nama Bambang ini. Kemudian, petugas langsung mengembangkan dan berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan," kata Aipda Apri, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Ibu Histeris Temukan Jasad Anak Gadisnya yang Hilang 2 Minggu, Rambut Panjang dan Kaki Kiri Lenyap

Pelaku, lanjut Aipda Apri, diamankan di rumahnya di Desa Jatisari, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo. Selain itu, beberapa barang bukti untuk memperkuat pembunuhan tersebut juga sudah disita.

"Selain pelaku, kami juga menyita barang bukti Sajam jenis celurit yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban dan di celuritnya juga masih ada darah segar. Selain itu, kami sita baju yang banyak bercak darahnya," jelasnya.

Setelah ditangkap di rumahnya, menurutnya, pelaku terlebih dahulu diamankan di Mapolsek Bantaran, dan kemudian dijemput oleh penyidik Unit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo.

"Untuk motifnya masih belum bisa kami sebutkan, karena akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mohon waktu kalau untuk motifnya," pungkas mantan Kanitreskrim Polsek Leces itu.

Sebelumnya, anak Satap (62) warga Desa Besuk, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, yang berinisial S mengaku, jika saat ayahnya dibunuh, dirinya sedang berada di dapur untuk memasak nasi.

Baca juga: Kakek 56 Tahun Lemas Kehilangan Rp1,1 Miliar, Penipu Janjikan Rumah dan Ruko, Ambil Foto dari Google

Saat memasak nasi itulah, S mendengar teriakan korban, sehingga dia bergegas keluar.

Dia mengaku sempat melihat ada orang tak dikenal melarikan diri melalui lorong kecil di sebelah rumahnya sambil membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit.

"Dia itu larinya ke barat lalu ke utara rumah, saya sempat mengejar, tapi saya balik ke rumah lagi saat mendengar teriakan ibu saya, dan memilih tidak melanjutkan mengejar pelaku," kata S, Rabu (12/6/2024).

 Karena situasi gelap, lanjut S, membuatnya tidak bisa melihat wajah ataupun mengenali terduga pelaku.

Hanya saja ciri-ciri terduga pelaku, bertubuh kurus dan tidak terlalu tua atau diperkirakan berumur 30 tahunan.

"Masih muda kelihatannya dia (pelakunya), saya lihatnya hanya satu orang saja dan membawa celurit sambil kabur. Tahunya hanya di situ saja, selebihnya saya tidak tahu lagi," tutur perempuan berusia 35 tahun itu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved